Prabowo's Inisiatif, NU Mendapatkan Amanat Investasi $10 Juta untuk Mengubah Limbah Makanan Menjadi Pupuk
Jakarta - Organisasi Nuansa Islam (NU) terpilih sebagai salah satu penerima investasi sebesar US$10 juta dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah makanan menjadi pupuk organik. Inisiatif ini diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) AS, sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi limbah makanan yang dihasilkan dunia.
Menurut sumber di KLHK AS, NU dipilih karena komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan teknologi lingkungan yang ramah. Dengan demikian, NU dapat membantu mengatasi masalah limbah makanan yang sering kali menjadi ancaman bagi lingkungan.
Dalam kesempatan di Jakarta, Kementerian KlHK AS menyatakan bahwa investasi ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi 1,5 derajat pemanasan global. Limbah makanan yang tidak diolah dapat menghasilkan gas rumah kaca dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan NU dalam mengembangkan teknologi pengolahan sampah makanan menjadi pupuk organik", kata seorang pejabat Kementerian KlHK AS. "Dengan demikian, kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sambil menjaga lingkungan".
NU menekankan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari misi organisasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan teknologi yang ramah lingkungan. "Kami sangat senang dapat menerima investasi ini dan akan bekerja keras untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah makanan menjadi pupuk organik", kata seorang perwakilan NU.
Jakarta - Organisasi Nuansa Islam (NU) terpilih sebagai salah satu penerima investasi sebesar US$10 juta dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah makanan menjadi pupuk organik. Inisiatif ini diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) AS, sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi limbah makanan yang dihasilkan dunia.
Menurut sumber di KLHK AS, NU dipilih karena komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan teknologi lingkungan yang ramah. Dengan demikian, NU dapat membantu mengatasi masalah limbah makanan yang sering kali menjadi ancaman bagi lingkungan.
Dalam kesempatan di Jakarta, Kementerian KlHK AS menyatakan bahwa investasi ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi 1,5 derajat pemanasan global. Limbah makanan yang tidak diolah dapat menghasilkan gas rumah kaca dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan NU dalam mengembangkan teknologi pengolahan sampah makanan menjadi pupuk organik", kata seorang pejabat Kementerian KlHK AS. "Dengan demikian, kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sambil menjaga lingkungan".
NU menekankan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari misi organisasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan teknologi yang ramah lingkungan. "Kami sangat senang dapat menerima investasi ini dan akan bekerja keras untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah makanan menjadi pupuk organik", kata seorang perwakilan NU.