Tangan Bosnya: Kebun Bunga Dibuang dengan Sangat Tragis
Sebuah kasus kejahatan yang menjengkelkan telah menimpa masyarakat Purwakarta, Jawa Barat. Korban, seorang pekerja karyawati bernama Oktaviani, ditembak dan dibunuh oleh bosnya di rumahnya sendiri. Lalu, mayat korban dibuang secara tidak adil di Sungai Ciliwung, meskipun masih mengenakan jaket yang dicintainya.
Menurut pelaku, Haryanto, korban masih memakai seragam dan jaket saat dia membunuhnya. Namun, ada satu hal yang membuat para pendekar hukum kaget, yaitu penanganan kasus ini oleh pelaku. Meskipun mengakui telah membunuh korban, Haryanto malah membuang mayat tersebut menggunakan sebuah mobil yang disewa di dekat rumahnya.
"Diangkat, mohon maaf enteng. Terus dibawa ke Citarum," ujar Haryanto dalam video penangkapan seperti dikutip Liputan6.com. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku lebih peduli dengan menjauhkan bukti daripada menghadapi hukum.
Selain membunuh korban, Haryanto juga mengaku telah mencuri barang berharga milik Oktaviani, termasuk perhiasan yang dijual seharga Rp 4 juta. Namun, ada satu hal yang membuat para pendekar hukum kaget, yaitu penanganan kasus ini oleh pelaku. Meskipun mengakui telah mencuri barang-barang tersebut, Haryanto malah memilih untuk membuang perhiasan itu saja dan meninggalkan motor korban yang disembunyikan di rumah kosong.
Kasus ini menunjukkan bahwa terkadang, kejahatan dapat dilakukan dengan cara yang sangat tragis dan tidak sadar. Oktaviani hanya seorang pekerja karyawati yang ingin hidup sederhana, namun akhirnya dibunuh oleh bosnya yang dipekerjakan oleh dirinya sendiri.
Sebuah kasus kejahatan yang menjengkelkan telah menimpa masyarakat Purwakarta, Jawa Barat. Korban, seorang pekerja karyawati bernama Oktaviani, ditembak dan dibunuh oleh bosnya di rumahnya sendiri. Lalu, mayat korban dibuang secara tidak adil di Sungai Ciliwung, meskipun masih mengenakan jaket yang dicintainya.
Menurut pelaku, Haryanto, korban masih memakai seragam dan jaket saat dia membunuhnya. Namun, ada satu hal yang membuat para pendekar hukum kaget, yaitu penanganan kasus ini oleh pelaku. Meskipun mengakui telah membunuh korban, Haryanto malah membuang mayat tersebut menggunakan sebuah mobil yang disewa di dekat rumahnya.
"Diangkat, mohon maaf enteng. Terus dibawa ke Citarum," ujar Haryanto dalam video penangkapan seperti dikutip Liputan6.com. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku lebih peduli dengan menjauhkan bukti daripada menghadapi hukum.
Selain membunuh korban, Haryanto juga mengaku telah mencuri barang berharga milik Oktaviani, termasuk perhiasan yang dijual seharga Rp 4 juta. Namun, ada satu hal yang membuat para pendekar hukum kaget, yaitu penanganan kasus ini oleh pelaku. Meskipun mengakui telah mencuri barang-barang tersebut, Haryanto malah memilih untuk membuang perhiasan itu saja dan meninggalkan motor korban yang disembunyikan di rumah kosong.
Kasus ini menunjukkan bahwa terkadang, kejahatan dapat dilakukan dengan cara yang sangat tragis dan tidak sadar. Oktaviani hanya seorang pekerja karyawati yang ingin hidup sederhana, namun akhirnya dibunuh oleh bosnya yang dipekerjakan oleh dirinya sendiri.