Komite Percepatan Reformasi Polri Terbentuk, Surya Paloh Harapkan Kinerja Aparat Penegak Hukum Diperkuat
Bertepatan dengan harapan masyarakat yang besar untuk peningkatan kinerja kepolisian di Indonesia, presiden Prabowo Subianto telah memutuskan membentuk Komite Percepatan Reformasi Polri. Komite ini dipimpin oleh mantan komisioner kasus tindak pidana kekerasan (KPK) terkenal, Jimly Asshiddiqie.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, meminta agar Komite Percepatan Reformasi Polri dapat bekerja dengan cepat dan efektif untuk meningkatkan kinerja Polri. "Agar ada kemajuan yang lebih baik dalam memperkuat institusi Polri itu sendiri, saya pikir," kata Surya Paloh saat membuka acara Fun Walk menjelang HUT ke-14 Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta Pusat.
Surya Paloh menuturkan bahwa pembentukan Komite Reformasi Polri merupakan hasil dari pikiran Presiden Prabowo Subianto. Desakan masyarakat mengenai perbaikan kinerja kepolisian juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut.
Komite Percepatan Reformasi Polri ini akan mengadakan rapat perdana pada Senin, 10 November 2025 di Mabes Polri, Jakarta. Jimly Asshiddiqie menjelaskan bahwa anggota Komite Percepatan Reformasi Polri akan berembuk untuk menyusun rencana kerja dalam jangka pendek, termasuk mendengar langsung dari internal Polri mengenai langkah-langkah perbaikan dan reformasi yang telah mereka jalankan.
"Insyaallah hari Senin, jam 1 [siang], kami akan mengadakan rapat pertama di Kantor Polri, Kantor Kapolri. Nah, komisi ini diharapkan bekerja tentu secepatnya, tetapi Bapak Presiden tidak memberi batasan waktu," kata Jimly di Istana Merdeka, Jakarta.
Jimly Asshiddiqie juga menekankan bahwa Komite Percepatan Reformasi Polri ingin mendengar berbagai masukan dari masyarakat, kelompok akademisi dan praktisi. "Jadi, ide-ide untuk perubahan, perbaikan apa saja itu nanti bilamana perlu itu terpaksa mengubah undang-undang," kata Jimly.
Sumber: tirto.id
Bertepatan dengan harapan masyarakat yang besar untuk peningkatan kinerja kepolisian di Indonesia, presiden Prabowo Subianto telah memutuskan membentuk Komite Percepatan Reformasi Polri. Komite ini dipimpin oleh mantan komisioner kasus tindak pidana kekerasan (KPK) terkenal, Jimly Asshiddiqie.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, meminta agar Komite Percepatan Reformasi Polri dapat bekerja dengan cepat dan efektif untuk meningkatkan kinerja Polri. "Agar ada kemajuan yang lebih baik dalam memperkuat institusi Polri itu sendiri, saya pikir," kata Surya Paloh saat membuka acara Fun Walk menjelang HUT ke-14 Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta Pusat.
Surya Paloh menuturkan bahwa pembentukan Komite Reformasi Polri merupakan hasil dari pikiran Presiden Prabowo Subianto. Desakan masyarakat mengenai perbaikan kinerja kepolisian juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut.
Komite Percepatan Reformasi Polri ini akan mengadakan rapat perdana pada Senin, 10 November 2025 di Mabes Polri, Jakarta. Jimly Asshiddiqie menjelaskan bahwa anggota Komite Percepatan Reformasi Polri akan berembuk untuk menyusun rencana kerja dalam jangka pendek, termasuk mendengar langsung dari internal Polri mengenai langkah-langkah perbaikan dan reformasi yang telah mereka jalankan.
"Insyaallah hari Senin, jam 1 [siang], kami akan mengadakan rapat pertama di Kantor Polri, Kantor Kapolri. Nah, komisi ini diharapkan bekerja tentu secepatnya, tetapi Bapak Presiden tidak memberi batasan waktu," kata Jimly di Istana Merdeka, Jakarta.
Jimly Asshiddiqie juga menekankan bahwa Komite Percepatan Reformasi Polri ingin mendengar berbagai masukan dari masyarakat, kelompok akademisi dan praktisi. "Jadi, ide-ide untuk perubahan, perbaikan apa saja itu nanti bilamana perlu itu terpaksa mengubah undang-undang," kata Jimly.
Sumber: tirto.id