Medan, Sumatera Utara - Sebuah kisah tragedi keluarga yang mengenyangkan perhatian masyarakat Medan setelah seorang ibu dari Surabaya, Raline Shah, mengungkapkan pengalaman penipuan ayahnya yang menjanjikan Rp 254 juta. Penipuan ini terjadi saat Raline masih kecil dan ayahnya, bernama Andi, meminta bantuan uang dari perusahaan asing untuk berinvestasi.
Menurut Raline, ayahnya memberitahu dia bahwa ia akan mendapatkan penghasilan jutaan rupiah setelah beberapa waktu. Namun, yang terjadi adalah ayahnya sendiri yang menjadi korban penipuan tersebut. Ia kehilangan seluruh modal yang dimilikinya dan hingga akhirnya ia tidak bisa membayar utang-utangnya.
Raline berbagi bahwa dia sangat sedih dan kesal ketika menyadari bahwa ayahnya telah ditipunya. Dia merasa bahwa ayahnya salah pilih dalam memilih perusahaan investasi yang tidak dapat dipercaya. "Aku terkesan dengan ayahku yang selalu memberitahu aku untuk berinvestasi, tapi ternyata dia juga menjadi korban penipuan," kata Raline.
Pada awalnya, Raline dan ayahnya menggunakan perusahaan asing bernama PT. Global Investindo untuk berinvestasi. Namun, setelah beberapa bulan, ayahnya mulai tidak dapat membayar utang-utangnya lagi. Raline berbagi bahwa dia sangat khawatir ketika menyadari bahwa ayahnya telah kehilangan seluruh modal yang dimilikinya.
Banyak orang yang merasa terinspirasi dengan pengalaman Raline dan berjanji untuk lebih teliti dalam memilih perusahaan investasi. "Aku merasa bahwa kita harus lebih waspada dalam memilih perusahaan investasi agar tidak seperti ayahku," kata salah satu korban penipuan yang juga menggunakan PT. Global Investindo.
Pihak perusahaan telah menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut dan berjanji untuk membayar utang-utang kepada para pelanggan. Namun, banyak orang yang masih ragu-ragu dalam mempercayai perusahaan tersebut.
Menurut Raline, ayahnya memberitahu dia bahwa ia akan mendapatkan penghasilan jutaan rupiah setelah beberapa waktu. Namun, yang terjadi adalah ayahnya sendiri yang menjadi korban penipuan tersebut. Ia kehilangan seluruh modal yang dimilikinya dan hingga akhirnya ia tidak bisa membayar utang-utangnya.
Raline berbagi bahwa dia sangat sedih dan kesal ketika menyadari bahwa ayahnya telah ditipunya. Dia merasa bahwa ayahnya salah pilih dalam memilih perusahaan investasi yang tidak dapat dipercaya. "Aku terkesan dengan ayahku yang selalu memberitahu aku untuk berinvestasi, tapi ternyata dia juga menjadi korban penipuan," kata Raline.
Pada awalnya, Raline dan ayahnya menggunakan perusahaan asing bernama PT. Global Investindo untuk berinvestasi. Namun, setelah beberapa bulan, ayahnya mulai tidak dapat membayar utang-utangnya lagi. Raline berbagi bahwa dia sangat khawatir ketika menyadari bahwa ayahnya telah kehilangan seluruh modal yang dimilikinya.
Banyak orang yang merasa terinspirasi dengan pengalaman Raline dan berjanji untuk lebih teliti dalam memilih perusahaan investasi. "Aku merasa bahwa kita harus lebih waspada dalam memilih perusahaan investasi agar tidak seperti ayahku," kata salah satu korban penipuan yang juga menggunakan PT. Global Investindo.
Pihak perusahaan telah menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut dan berjanji untuk membayar utang-utang kepada para pelanggan. Namun, banyak orang yang masih ragu-ragu dalam mempercayai perusahaan tersebut.