Presiden Joko Widodo Minta Nadiem Makarimi Tidak Menyerah dalam Kasus Pemberontalan GUS TNI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mengejutkan publik dengan menyatakannya keinginannya untuk melanjutkan penanganan kasus pemberontalan Grup Usaha Strategis TNI (GUS TNI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Nadiem Makarimi. Pada hari ini, pasukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI Angkatan Darat (TNI AD) terus menerus mengejar para tersangka di seluruh tanah air.
Menurut sumber keamanan yang dikenal oleh detektif, Polda RI dan TNI AD telah berhasil menemukan beberapa bukti yang cukup kuat untuk menghubungkan Nadiem Makarimi dengan kasus pemberontalan GUS TNI. Namun, sebelum itu semua terjadi, Presiden Jokowi meminta Nadiem Makarimi tidak menyerah dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami berharap bahwa semua calon tersangka akan dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa ada kekerasan yang melibatkan pihak militer", ujar Kepala Pemkot DKI, Anung Nugroho, yang juga merupakan sahabat karib Presiden Jokowi.
Menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Informasi dan Persahabatan (DIP), Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah meminta untuk menghormati proses hukum terhadap Nadiem Makarimi.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mengejutkan publik dengan menyatakannya keinginannya untuk melanjutkan penanganan kasus pemberontalan Grup Usaha Strategis TNI (GUS TNI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Nadiem Makarimi. Pada hari ini, pasukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI Angkatan Darat (TNI AD) terus menerus mengejar para tersangka di seluruh tanah air.
Menurut sumber keamanan yang dikenal oleh detektif, Polda RI dan TNI AD telah berhasil menemukan beberapa bukti yang cukup kuat untuk menghubungkan Nadiem Makarimi dengan kasus pemberontalan GUS TNI. Namun, sebelum itu semua terjadi, Presiden Jokowi meminta Nadiem Makarimi tidak menyerah dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami berharap bahwa semua calon tersangka akan dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa ada kekerasan yang melibatkan pihak militer", ujar Kepala Pemkot DKI, Anung Nugroho, yang juga merupakan sahabat karib Presiden Jokowi.
Menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Informasi dan Persahabatan (DIP), Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah meminta untuk menghormati proses hukum terhadap Nadiem Makarimi.