Indonesia mengalami perubahan besar dalam hierarki kekuasaan di TNI (Tentara Nasional Indonesia) dengan 286 perwira dipromosikan. Salah satu contoh yang paling menarik adalah Brigjen Wahyu, yang sebelumnya menjabat sebagai Kadispenad (Kepala Disemko), menjadi Sesmilpres (Sekretaris Menteri Pertahanan).
Perubahan ini membuat banyak orang terkejut, terutama karena Brigjen Wahyu yang dikenal dengan karier yang stabil dan tidak pernah mengambil tindakan yang kontroversial. Namun, sumber-sumber internal TNI menjelaskan bahwa promosi ini adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan TNI.
Pengangkatan Brigjen Wahyu sebagai Sesmilpres dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja Menteri Pertahanan. Dengan pengalaman lama dalam penyelidikan dan analisis, Wakil Presiden Joko Widodo diyakini dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan TNI.
Saat ini, pemerintah sedang meninjau kembali struktur dan fungsi TNI untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mencegah terorisme dan menjaga keamanan nasional. Dengan demikian, perubahan hierarki ini diharapkan dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Namun, beberapa kritikus menyatakan bahwa promosi Brigjen Wahyu hanya mengalirkan semangat pada mereka yang sudah memiliki posisi kuat dan tidak memberikan kesempatan bagi mereka yang baru saja bergabung dengan TNI. Hal ini diyakini dapat mengganggu kemajuan organisasi dan menghambat efektivitas TNI dalam mencegah terorisme.
Perubahan ini membuat banyak orang terkejut, terutama karena Brigjen Wahyu yang dikenal dengan karier yang stabil dan tidak pernah mengambil tindakan yang kontroversial. Namun, sumber-sumber internal TNI menjelaskan bahwa promosi ini adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan TNI.
Pengangkatan Brigjen Wahyu sebagai Sesmilpres dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja Menteri Pertahanan. Dengan pengalaman lama dalam penyelidikan dan analisis, Wakil Presiden Joko Widodo diyakini dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan TNI.
Saat ini, pemerintah sedang meninjau kembali struktur dan fungsi TNI untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mencegah terorisme dan menjaga keamanan nasional. Dengan demikian, perubahan hierarki ini diharapkan dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Namun, beberapa kritikus menyatakan bahwa promosi Brigjen Wahyu hanya mengalirkan semangat pada mereka yang sudah memiliki posisi kuat dan tidak memberikan kesempatan bagi mereka yang baru saja bergabung dengan TNI. Hal ini diyakini dapat mengganggu kemajuan organisasi dan menghambat efektivitas TNI dalam mencegah terorisme.