Jembatan Cincin Donat Akan Terbang di Dukuh Atas, Meningkatkan Mobilitas Warga
Dalam upaya meningkatkan mobilitas warga, Jakarta akan bangun jembatan cincin donat (donut ring) di Dukuh Atas. Jembatan ini merupakan bagian dari konsep transit oriented development (TOD) yang dimiliki oleh MRT Jakarta.
Jembatan cincin donat ini memiliki desain yang unik dan menarik perhatian banyak orang. Desain ini merupakan hasil dari pengamatan direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, saat melihat empat kuadran di Dukuh Atas yang belum tersambung sepenuhnya. Ia kemudian membawa ide jembatan cincin donat ini kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
"Kami ingin membuat sebuah konsep yang unik dan menarik perhatian banyak orang," kata Tuhiyat saat menghadiri kelas Fellowship MRT Jakarta di Jakarta Pusat. "Jembatan cincin donat ini memiliki lebar 12 meter, dengan 5 meter digunakan untuk kegiatan komersial dan sisanya sebagai ruang pejalan kaki."
Jembatan bakal menghubungkan transportasi umum lainnya seperti LRT Jabodebek, KRL, dan juga kereta bandara. Pihak MRT Jakarta juga bekerja sama dengan investor swasta dalam pengembangan jembatan ini.
Tuhiyat memprediksi bahwa 70 ribu orang akan menggunakan jembatan cincin donat setiap hari, yang berarti meningkatkan mobilitas warga di kawasan Dukuh Atas. Dia juga menyatakan bahwa nilai pembiayaan jembatan masih belum diketahui karena masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
Jembatan cincin donat ini diperuntukkan untuk mengurangi kemacetan dan polusi di kawasan Dukuh Atas. "Mudah-mudahan ini bisa mempermudah publik untuk melakukan mobilitas sehingga tujuan akhirnya adalah meninggalkan kendaraan pribadi parkir di ujung, tidak harus ke tengah kota," kata Tuhiyat.
Jembatan cincin donat ini diperkirakan selesai pada 2027 dan akan beroperasi menghubungkan empat kuadran yang ada di Dukuh Atas.
Dalam upaya meningkatkan mobilitas warga, Jakarta akan bangun jembatan cincin donat (donut ring) di Dukuh Atas. Jembatan ini merupakan bagian dari konsep transit oriented development (TOD) yang dimiliki oleh MRT Jakarta.
Jembatan cincin donat ini memiliki desain yang unik dan menarik perhatian banyak orang. Desain ini merupakan hasil dari pengamatan direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, saat melihat empat kuadran di Dukuh Atas yang belum tersambung sepenuhnya. Ia kemudian membawa ide jembatan cincin donat ini kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
"Kami ingin membuat sebuah konsep yang unik dan menarik perhatian banyak orang," kata Tuhiyat saat menghadiri kelas Fellowship MRT Jakarta di Jakarta Pusat. "Jembatan cincin donat ini memiliki lebar 12 meter, dengan 5 meter digunakan untuk kegiatan komersial dan sisanya sebagai ruang pejalan kaki."
Jembatan bakal menghubungkan transportasi umum lainnya seperti LRT Jabodebek, KRL, dan juga kereta bandara. Pihak MRT Jakarta juga bekerja sama dengan investor swasta dalam pengembangan jembatan ini.
Tuhiyat memprediksi bahwa 70 ribu orang akan menggunakan jembatan cincin donat setiap hari, yang berarti meningkatkan mobilitas warga di kawasan Dukuh Atas. Dia juga menyatakan bahwa nilai pembiayaan jembatan masih belum diketahui karena masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
Jembatan cincin donat ini diperuntukkan untuk mengurangi kemacetan dan polusi di kawasan Dukuh Atas. "Mudah-mudahan ini bisa mempermudah publik untuk melakukan mobilitas sehingga tujuan akhirnya adalah meninggalkan kendaraan pribadi parkir di ujung, tidak harus ke tengah kota," kata Tuhiyat.
Jembatan cincin donat ini diperkirakan selesai pada 2027 dan akan beroperasi menghubungkan empat kuadran yang ada di Dukuh Atas.