Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, memaparkan dua inovasi unggulan Pemerintah Kota Mojokerto, yaitu GAMAN MAJAPAHIT dan KENCANA MOJO. Inovasi ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot dalam menjawab tantangan daerah.
GAMAN MAJAPAHIT adalah aplikasi pengembangan dari inovasi sebelumnya, Bajak Sambal Terasi, yang memungkinkan warga membayar pajak menggunakan sampah melalui situs web. Versi mobile-nya hadir dengan fitur geo-tagging untuk pemetaan dan pendataan objek pajak lebih akurat.
Sementara itu, KENCANA MOJO adalah program kesehatan yang lahir dari keprihatinan atas meningkatnya kasus penyakit tidak menular di masyarakat. Program ini memberikan layanan kesehatan selama 24 jam bahkan dilakukan door to door oleh tim Prameswari dan PSC 119.
Program KENCANA MOJO tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga pegawai dan berbagai komunitas melalui kegiatan Posbindu sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan berkelanjutan. Program ini telah direplikasi di 10 daerah lain.
Pemkot Mojokerto memiliki fondasi kebijakan inovasi yang kuat, dengan total 245 inovasi daerah yang terdaftar dalam IGA 2025. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran Rp3,7 miliar melalui Bapperida serta memberikan dukungan dana bagi setiap OPD untuk mendorong lahirnya inovasi baru.
Keberhasilan berbagai inovasi tersebut tak lepas dari kolaborasi pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, media, dunia usaha, dan masyarakat. Pemkot Mojokerto juga aktif berkolaborasi dengan BRIN dan berbagai perguruan tinggi dalam kegiatan riset, serta menyelenggarakan program "Mojo Indah" sebagai bentuk apresiasi bagi para inovator lokal.
GAMAN MAJAPAHIT adalah aplikasi pengembangan dari inovasi sebelumnya, Bajak Sambal Terasi, yang memungkinkan warga membayar pajak menggunakan sampah melalui situs web. Versi mobile-nya hadir dengan fitur geo-tagging untuk pemetaan dan pendataan objek pajak lebih akurat.
Sementara itu, KENCANA MOJO adalah program kesehatan yang lahir dari keprihatinan atas meningkatnya kasus penyakit tidak menular di masyarakat. Program ini memberikan layanan kesehatan selama 24 jam bahkan dilakukan door to door oleh tim Prameswari dan PSC 119.
Program KENCANA MOJO tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga pegawai dan berbagai komunitas melalui kegiatan Posbindu sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan berkelanjutan. Program ini telah direplikasi di 10 daerah lain.
Pemkot Mojokerto memiliki fondasi kebijakan inovasi yang kuat, dengan total 245 inovasi daerah yang terdaftar dalam IGA 2025. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran Rp3,7 miliar melalui Bapperida serta memberikan dukungan dana bagi setiap OPD untuk mendorong lahirnya inovasi baru.
Keberhasilan berbagai inovasi tersebut tak lepas dari kolaborasi pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, media, dunia usaha, dan masyarakat. Pemkot Mojokerto juga aktif berkolaborasi dengan BRIN dan berbagai perguruan tinggi dalam kegiatan riset, serta menyelenggarakan program "Mojo Indah" sebagai bentuk apresiasi bagi para inovator lokal.