Objek Antarbintang 3I/ATLAS Dibuat Target Utama Misi Pertahanan Bumi
=====================================================
Pengumuman resmi dari Minor Planet Center menyatakan bahwa objek antarbintang 3I/ATLAS telah menjadi target utama dalam kampanye baru yang digagas oleh kelompok yang mendapat dukungan resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kampanye tersebut dipimpin oleh International Asteroid Warning Network (IAWN), jaringan kerja sama global yang berfokus pada pertahanan planet dengan mendeteksi, memantau, dan mengkaji objek luar angkasa yang berpotensi berbahaya bagi Bumi.
Menurut IAWN, pengamatan komet menjadi tantangan besar dalam mendapatkan pengukuran posisi dan prediksi orbit yang akurat. Tubuh komet memiliki bentuk yang melebar dengan fitur-fitur seperti koma dan ekor, yang dapat menggeser titik pusat kecerahannya dari puncak cahaya utama, sehingga menyulitkan perkiraan lintasannya.
IAWN mengumumkan bahwa kampanye pengamatan komet akan berlangsung mulai 27 November 2025 hingga 27 Januari 2026. Kampanye ini akan menargetkan komet 3I/ATLAS (C/2025 N1) untuk melatih kemampuan komunitas pengamat dalam memperoleh data astrometri yang akurat. Sebagai persiapan, IAWN akan mengadakan lokakarya tentang teknik pengukuran astrometri komet yang benar.
Pengumuman ini menimbulkan kegembiraan di kalangan komunitas astronomi dunia, karena objek antarbintang 3I/ATLAS telah menunjukkan delapan karakteristik luar biasa yang membuatnya mendapatkan skor 4 dari 10 dalam Skala Loeb. Beberapa di antaranya adalah lintasannya yang sejajar dengan bidang ekliptika planet, kandungan gas yang tidak biasa, hingga arah kedatangannya yang hampir bertepatan dengan sumber sinyal radio “Wow! Signal”.
Fisikawan Harvard Avi Loeb menegaskan bahwa peristiwa ‘angsa hitam’ dengan kemungkinan kecil sekalipun harus dipertimbangkan secara serius jika dampaknya terhadap masa depan umat manusia bisa sangat besar. Ia juga menugaskan tim Galileo Project Observatories untuk memantau aktivitas luar angkasa yang tidak biasa di sekitar Bumi dalam beberapa bulan ke depan.
Kini, seluruh komunitas astronomi dunia menantikan momen tersebut berharap bahwa pengamatan mendalam terhadap 3I/ATLAS dapat membuka tabir baru tentang potensi keberadaan teknologi atau bahkan kehidupan di luar Tata Surya.
=====================================================
Pengumuman resmi dari Minor Planet Center menyatakan bahwa objek antarbintang 3I/ATLAS telah menjadi target utama dalam kampanye baru yang digagas oleh kelompok yang mendapat dukungan resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kampanye tersebut dipimpin oleh International Asteroid Warning Network (IAWN), jaringan kerja sama global yang berfokus pada pertahanan planet dengan mendeteksi, memantau, dan mengkaji objek luar angkasa yang berpotensi berbahaya bagi Bumi.
Menurut IAWN, pengamatan komet menjadi tantangan besar dalam mendapatkan pengukuran posisi dan prediksi orbit yang akurat. Tubuh komet memiliki bentuk yang melebar dengan fitur-fitur seperti koma dan ekor, yang dapat menggeser titik pusat kecerahannya dari puncak cahaya utama, sehingga menyulitkan perkiraan lintasannya.
IAWN mengumumkan bahwa kampanye pengamatan komet akan berlangsung mulai 27 November 2025 hingga 27 Januari 2026. Kampanye ini akan menargetkan komet 3I/ATLAS (C/2025 N1) untuk melatih kemampuan komunitas pengamat dalam memperoleh data astrometri yang akurat. Sebagai persiapan, IAWN akan mengadakan lokakarya tentang teknik pengukuran astrometri komet yang benar.
Pengumuman ini menimbulkan kegembiraan di kalangan komunitas astronomi dunia, karena objek antarbintang 3I/ATLAS telah menunjukkan delapan karakteristik luar biasa yang membuatnya mendapatkan skor 4 dari 10 dalam Skala Loeb. Beberapa di antaranya adalah lintasannya yang sejajar dengan bidang ekliptika planet, kandungan gas yang tidak biasa, hingga arah kedatangannya yang hampir bertepatan dengan sumber sinyal radio “Wow! Signal”.
Fisikawan Harvard Avi Loeb menegaskan bahwa peristiwa ‘angsa hitam’ dengan kemungkinan kecil sekalipun harus dipertimbangkan secara serius jika dampaknya terhadap masa depan umat manusia bisa sangat besar. Ia juga menugaskan tim Galileo Project Observatories untuk memantau aktivitas luar angkasa yang tidak biasa di sekitar Bumi dalam beberapa bulan ke depan.
Kini, seluruh komunitas astronomi dunia menantikan momen tersebut berharap bahwa pengamatan mendalam terhadap 3I/ATLAS dapat membuka tabir baru tentang potensi keberadaan teknologi atau bahkan kehidupan di luar Tata Surya.