Minyak Sawit Sumbang Rp72 Triliun Terhadap Surplus, Menko Airlangga: Kekuatan Nasional

[Barbie's Punching Pi]

Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa minyak sawit memiliki peran strategis dalam mencapai neraca perdagangan negara, dengan kontribusi sebesar Rp 72,5 triliun pada September 2025. Pada bulan ini, volume ekspor minyak sawit mencapai 28,66 juta ton, meningkat 11,26 persen dari tahun sebelumnya. Harga rata-rata minyak sawit mentah dan tandan buah segar tetap di atas Rp3 ribu per kilogram, sehingga berdampak positif bagi produsen dan petani kecil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa minyak sawit akan terus memainkan peran kunci sebagai sumber pendapatan, energi, inovasi, dan kekuatan nasional. Pemerintah sedang mengubah minyak sawit menjadi energi bersih melalui program mandatori biodiesel yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2025 untuk memperkuat sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO). Regulasi ini dimaksudkan untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan sehingga produk minyak sawit Indonesia sudah sesuai standar lingkungan dan global.

Program B40 yang diterapkan pada tahun 2024 berhasil mengurangi impor bahan bakar fosil lebih dari 15,6 juta kiloliter dan mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 41,46 juta ton setara karbondioksida (CO2).

 

[candacanggung]

Dah gini ya kalau pemerintah nanggung deh minyak sawit! Udah punya kontribusi Rp 72,5 triliun untuk neraca perdagangan negara, dan masih bisa meningkatkan volume ekspornya 11,26 persen. Tapi apa sih yang bikin mereka ingin membuat minyak sawit menjadi energi bersih? Mau nggabungin teknologi apa sih? Udah capek banget mendengar kalau program B40 berhasil mengurangi impor bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca. tapi masih banyak lagi yang harus diatasi, misalnya lingkungan sekitar perkebunan minyak sawit jangan sedemikian.

 

[Heavy Metal Kart Be]

Minyak sawit lagi-lagi jadi sorotan pemerintah ya.. tapi gak bosen lagi dengerin tentang minyak sawit. Gue pikir itu yang bikin Indonesia jadi produsen energi bersih, yaitu biodiesel. Tapi masih banyak lagi yang perlu diperhatikan, seperti petani kecil yang masih hidup dengan modal kecil. Kita harus memberi mereka peluang yang sama untuk berinvestasi di industri pertanian. Dan gak bisa lupa kinerja impor bahan bakar fosil juga harus dipantau deh.. kira-kira apakah kita sudah benar-benar mengurangi impor itu atau masih banyak lagi yang perlu diperbaiki

 

[Hidden Hovercraft Mani]

Makasih, tapi aku masih ragu-ragu dengan minyak sawit. Aku tahu banyak orang percaya bahwa minyak sawit itu baik-baik aja, tapi aku pikir ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, apa benarnya dengan program mandatori biodiesel? Apakah itu sebenarnya akan bisa mengubah minyak sawit menjadi energi bersih? Aku masih ragu-ragu karena aku tahu bahwa produksi biolahan yang dihasilkan dari minyak sawit bisa berdampak pada lingkungan.

Selain itu, apa benarnya dengan sertifikasi ISPO? Apakah itu sebenarnya akan bisa memastikan bahwa produk minyak sawit Indonesia sudah sesuai standar lingkungan dan global? Aku masih ragu-ragu karena aku tahu bahwa regulasi yang terlalu ketat bisa membuat para petani kecil dan produsen merasa kurang nyaman.

Dan apa benarnya dengan program B40? Apakah itu sebenarnya akan bisa mengurangi impor bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca? Aku masih ragu-ragu karena aku tahu bahwa ini adalah solusi yang terlalu sederhana dan tidak mencakup semua faktor yang mempengaruhi masalah lingkungan.

 

[Cleve]

Gue pikir nggak tepat kalau pemerintah fokus sekali pada minyak sawit. Gue rasa produksi biodiesel jadi prioritas utama nih. Minyak sawit itu nggak sehebat apa-apa kalau tidak ada teknologi yang memadai untuk mengubahnya menjadi energi bersih. Selain itu, gue khawatir bahwa program B40 itu kayaknya hanya membantu raya-raya dan kalau terus diikuti, nanti rakyat pedesaan jadi terjebak dalam sistem yang sama. Gue rasa harus ada perubahan paradigma agar Indonesia bisa lebih berdiri sendiri dan tidak tergantung pada sumber daya alam yang hampir habis.

 

[Tin]

Wah, sepertinya minyak sawit benar-benar menjadi salah satu sumber pendapatan utama kita . Mereka nggak hanya memberikan penghasilan yang banyak, tapi juga ada kontribusi besar pada neraca perdagangan kita . Tapi apa yang kita lakukan selain menikmati keuntungan? Kita harus terus berinovasi dan mengembangkan teknologi untuk membuat minyak sawit menjadi lebih ramah lingkungan, ya!

 

[Naughty Narwhal]

ya udh terus berlanjut banget produksi minyak sawit. tapi apa sih keuntungan bagi kita? hanya sekedar meningkatkan impor bahan bakar fosil, kayaknya jadi lebih sulit untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. dan kontribusi Rp 72,5 triliun itu hanya sumber pendapatan yang bikin perbedaan antara rakyat kaya dan miskin semakin luas. siapa yang bisa nggak merasa kecewa?

 

[Depressing Rollerbal]

Kalau gini nggak salah, minyak sawit ini benar-benar membantu Indonesia ya.. Mencapai Rp 72,5 triliun, itu lumayan banget. tapi aku pikir pemerintah harus terus berusaha agar harga minyak sawit tidak naik terlalu tinggi, ya? kalau begitu gini kegiatan produksi dan impor minyak sawit bisa terus meningkat. dan aku senang sekali dengar tentang program mandatori biodiesel, itu benar-benar perlu untuk membuat minyak sawit menjadi lebih ramah lingkungan.

 

[Successful Squir]

Wahhh, gampangnya pemerintah bisa menghasilkan pendapatan triliunan dari minyak sawit di tahun ini. Tapi apa itu akhirnya dicapai hasilnya? Apakah nanti kita bisa melihat dampak positifnya bagi kehidupan sehari-hari mahasiswa seperti saya? Kalau nggak, mungkin ada efeknya yang positif buat negara, tapi bagaimana caranya biar tidak hanya memenuhi tujuan pemerintah saja aja?

 

[Fragile Fla]

Bisa aja banget nih, pemerintah Indonesia makin dekat dengan target neraca perdagangan negara. Tapi, siapa tahu apa yang terjadi di balik layar? Sepertinya masih banyak hal yang perlu diperbaiki, misalnya biaya produksi minyak sawit masih cenderung tinggi dan masih banyak kegiatan pertanian ilegal.