Pembelian Jet Tempur Chengdu J-10 Terhambat, Menteri Pertahanan Jujur Tidak Mengetahui Keberangkatan
Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengakui bahwa rencana pembelian jet tempur Chengdu J-10 dari Cina masih dalam tahap menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan di kantor Kementerian Pertahanan, Rabu kemarin, dia menyatakan bahwa belum ada kepastian mengenai pembelian alutsista strategis tersebut.
"Mengingat saya adalah asisten presiden, maka saya wajib mematuhi keputusan kepala negara," kata Sjafrie. "Namun, jika publik ingin mengomentari rencana pembelian ini, saya terbuka menerima pendapat mereka."
Rencana pembelian Chengdu J-10 pertama kali dikemukakan selama kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono ke Cina. Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok menawarkan jet tempur tersebut kepada Indonesia, namun penyelesaian pembeliannya masih dalam tahap pengkajian.
Chengdu J-10 merupakan jet tempur yang diproduksi oleh Chengdu Aircraft Industry Group di Cina. Pesawat ini memiliki kecepatan maksimum Mach 2,2 dan dibekali dengan mesin turbofan Saturn AL-31FN (dan AL-31FN3) yang diimpor dari Rusia.
Sjafrie sendiri pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Jakarta Raya. Dia menyatakan bahwa keputusan strategis yang diambil oleh Presiden adalah hal yang harus ditempuhi oleh dirinya sebagai asisten presiden.
Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengakui bahwa rencana pembelian jet tempur Chengdu J-10 dari Cina masih dalam tahap menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan di kantor Kementerian Pertahanan, Rabu kemarin, dia menyatakan bahwa belum ada kepastian mengenai pembelian alutsista strategis tersebut.
"Mengingat saya adalah asisten presiden, maka saya wajib mematuhi keputusan kepala negara," kata Sjafrie. "Namun, jika publik ingin mengomentari rencana pembelian ini, saya terbuka menerima pendapat mereka."
Rencana pembelian Chengdu J-10 pertama kali dikemukakan selama kunjungan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono ke Cina. Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok menawarkan jet tempur tersebut kepada Indonesia, namun penyelesaian pembeliannya masih dalam tahap pengkajian.
Chengdu J-10 merupakan jet tempur yang diproduksi oleh Chengdu Aircraft Industry Group di Cina. Pesawat ini memiliki kecepatan maksimum Mach 2,2 dan dibekali dengan mesin turbofan Saturn AL-31FN (dan AL-31FN3) yang diimpor dari Rusia.
Sjafrie sendiri pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Jakarta Raya. Dia menyatakan bahwa keputusan strategis yang diambil oleh Presiden adalah hal yang harus ditempuhi oleh dirinya sebagai asisten presiden.