Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan visinya untuk membangun 7.000 sekolah terintegrasi di seluruh kecamatan Indonesia mulai tahun 2026. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengaku sudah memulai riset tentang bentuk sekolah terintegrasi non-asrama yang akan diadopsi oleh Presiden.
Menurut Abdul Mu'ti, salah satu sekolah terintegrasi yang telah ia kunjungi adalah sekolah yang dibangun oleh Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sekolah ini menggunakan kurikulum Cambridge dan memiliki peralatan yang ideal seperti yang dilakukan Presiden Prabowo.
Namun, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan skema sekolah terintegrasi yang akan digunakan dan masih terbuka untuk segala kemungkinan. "Kami harus mempertimbangkan apakah akan memanfaatkan sekolah sepi yang sudah ada atau menggunakan skema kerja sama dengan pemerintah daerah seperti sekolah rakyat," ujar dia.
Presiden Prabowo juga belum memberikan instruksi resmi untuk mengawali pembukaan sekolah terintegrasi tersebut. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan memilih fokus merancang kurikulum dan skema rekrutmen guru di sekolah terintegrasi nanti.
Pembangunan sekolah terintegrasi merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Konsepnya, sekolah terintegrasi ini akan menyatukan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA atau SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu.
Sekolah terintegrasi ditujukan untuk anak dari keluarga tidak mampu yang masuk ke kategori desil 3 sampai 5. "Berarti, kami mungkin harus bangun 7.000 sekolah terintegrasi ini," ujar Presiden Prabowo.
Menurut Abdul Mu'ti, salah satu sekolah terintegrasi yang telah ia kunjungi adalah sekolah yang dibangun oleh Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sekolah ini menggunakan kurikulum Cambridge dan memiliki peralatan yang ideal seperti yang dilakukan Presiden Prabowo.
Namun, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan skema sekolah terintegrasi yang akan digunakan dan masih terbuka untuk segala kemungkinan. "Kami harus mempertimbangkan apakah akan memanfaatkan sekolah sepi yang sudah ada atau menggunakan skema kerja sama dengan pemerintah daerah seperti sekolah rakyat," ujar dia.
Presiden Prabowo juga belum memberikan instruksi resmi untuk mengawali pembukaan sekolah terintegrasi tersebut. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan memilih fokus merancang kurikulum dan skema rekrutmen guru di sekolah terintegrasi nanti.
Pembangunan sekolah terintegrasi merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Konsepnya, sekolah terintegrasi ini akan menyatukan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA atau SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu.
Sekolah terintegrasi ditujukan untuk anak dari keluarga tidak mampu yang masuk ke kategori desil 3 sampai 5. "Berarti, kami mungkin harus bangun 7.000 sekolah terintegrasi ini," ujar Presiden Prabowo.