Menteri Maman Dorong Penguatan Wisata Gastronomi Berbasis UMKM

Menteri UMKM Maman menekankan pentingnya pengembangan wisata gastronomi berbasis UMKM untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan mempromosikan kekayaan cita rasa kuliner Indonesia di dunia. Menurut Maman, destinasi pariwisata kuliner harus menjadi tempat pelatihan, pusat inovasi, serta wadah kurasi produk unggulan berbasis kearifan lokal.

Menteri Maman mengingatkan bahwa sektor UMKM memiliki potensi besar dengan jumlah pelaku usaha mencapai 57 juta dan sumbangan terhadap PDB sebesar 61,2%. Namun, perlu diakui bahwa masih ada banyak potensi yang belum dimanfaatkan oleh UMKM di sektor kuliner dan pariwisata.

"Kuliner adalah bahasa universal yang menghubungkan manusia, dan UMKM merupakan jembatan yang menghidupkan ekonomi rakyat," kata Maman. "Sejatinya, wisata gastronomi berbasis UMKM bukan hanya tentang program ekonomi, tapi juga gerakan nasional untuk membangun kebanggaan dan kesejahteraan bangsa."

Program Holding UMKM yang ditawarkan oleh Menteri Maman bertujuan untuk mendorong pengembangan ekosistem kemitraan bisnis UMKM berbasis klaster, yang mencakup sektor pariwisata dan kuliner. Dengan demikian, UMKM dapat memperkuat kolaborasi, meningkatkan skala usaha, dan lebih mudah masuk ke rantai pasok global.

"Melalui mekanisme ini, UMKM di sektor kuliner dan pariwisata tidak lagi hanya menjadi pemain lokal, tetapi juga aktor penting di tingkat internasional," kata Maman. "Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh UMKM untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan mempromosikan kekayaan cita rasa kuliner Indonesia di dunia."
 
Gue pikir program ini lumayan nantinya. Kita punya banyak khasiat kuliner yang bikin orang luar penasaran, kayak gudeg Solo atau nasi goreng Malang 😊. Tapi, apa yang membuatku khawatir adalah kalau UMKM ini tidak bisa diatur dengan baik. Kalau jadi sembrama saja, itu bakal memberikan kesempatan bagi produsen lokal yang sudah lama berdiri untuk terus maju. Tapi, kalau kudu dipikul oleh perusahaan besar, itu aya bikin kekurangan kompetisi dan biaya hidup juga ikut naik 🤕.
 
Kalau gini punya harapan nih, wisata gastronomi berbasis UMKM sebenarnya bisa buat banyak orang kaya. Tapi apa yang terjadi dengan para pemilik usaha kecil yang belum punya kesempatan sama sekali? Mereka harus bagaimana aja untuk ikut tertarik dengan program ini? Kalau gini bihara aja, tolong disampaikan nih agar tidak ada yang kalah.
 
Pertanyaannya siapa lagi kalau nih destinasi wisata pariwisata yang banyak menghadirkan makanan khas lokal itu? Sepertinya Menteri Maman benar-benar ingin meningkatkan ekonomi rakyat dengan mempromosikan kekayaan cita rasa kuliner Indonesia di dunia. Tapi, pertanyaannya apakah UMKM yang banyak ada di Indonesia bisa sebenarnya melakukannya? Kita harus lihat lebih jauh tentang bagaimana program Holding UMKM itu bekerja dan bagaimana UMKM bisa mengembangkan bisnisnya sendiri. 🤔📈
 
hehe skenario ini kayak gila banget sih! pengembangan wisata gastronomi berbasis UMKM itu salah satu yang paling seru, kayaknya kita bisa mempromosikan kuliner Indonesia di dunia dan meningkatkan ekonomi rakyat. tapi kalau sektor UMKM sudah banyak juga, kenapa harus lagi dibangun? hehe maybe karena Maman udah terlalu penasaran dengan ide ini...
 
ini gak adem banget ya... menteri itu nggak sabar-sabar aja. pariwisata gastronomi UMKM itu apa aja, kalau bukan cuma untuk membuat menteri jadi terkenal? tapi tolong dulu kabarin aja siapa-apa yang mau ikut kerja sama. ini gak cuma tentang ekonomi aja, tapi juga tentang bagaimana kita bisa nggak lupa rasa sendiri di tengah-tengah kesibukannya. menteri itu nggak sabar-sabar aja, kayaknya udah siap menangani semua masalah kuliner Indonesia.
 
aku pikir program ini punya peluang besar sekali ya! menurut data dari kementerian, jumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) di indonesia sudah mencapai 57 juta dan kontribusinya terhadap pdb sekitar 61,2%. tapi sayangnya masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan 😐. misalnya, di wilayah-wilayah tertentu seperti pulau lumbung, masih banyak masyarakat yang berpotensi menjadi pengusaha kreatif dan inovatif. tapi apa punya masalahnya? 🤔 salah satu masalahnya mungkin karena kurangnya akses ke sumber daya dan infrastruktur yang memadai. tapi kalau kita bisa mengatasi masalah tersebut, aku pikir wisata gastronomi berbasis UMKM bisa menjadi pilihan yang sangat baik 🍴👍
 
Kalau gini program Holding UMKM itu nggak salah, tapi apa dengan program ini cuma nge-eksplorasi aja potensi UMKM, kalau sih ada peluang untuk ngubahnya menjadi sesuatu yang lebih berarti, misalnya nge-buat platform online buat UMKM bisa jual produknya secara digital. Nah, di sini kalau kita nantangin kalau program ini nggak bakar, siapa tahu bisa jadi ada konseptnya seperti itu, ganti aja program Holding UMKM dengan platform e-commerce berbasis UMKM aja, biar semoga bisa merubah cara caranya orang Indonesia membeli produk kuliner. 🤔📈
 
kembali
Top