Prabowo Menghadapi Kemunduran Kinerja Pertambangan di Kalimantan Barat
Bulan ini, Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan, Shinta Nuriyanti, menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan tambang di Kalimantan Barat telah lalai dalam mengelola limbah mereka sendiri, sehingga cemaran cesium meningkat dan memicu kemunduran kinerja pertambangan di wilayah tersebut.
Menurut Shinta, beberapa perusahaan tambang yang terkena dampak adalah PT Ambar Energy dengan lokasi operasional di Desa Buaya, Kabupaten Kapuas Hulu. Menurut laporan dari Badan Ekspert dan Penelitian Lingkungan (BELIN), tingkat kesadahan limbah buangan tambang di lokasi tersebut telah melebihi batas yang diperbolehkan.
"Kemunduran kinerja pertambangan di Kalimantan Barat sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cemaran lingkungan yang meningkat," kata Shinta dalam kesempatan yang ditemukan di Jakarta, Selasa (23/1). "Kami akan melakukan penyidikan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengidentifikasi penyebab dan menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini."
Shinta juga menyatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas pengelolaan limbah tambang di Kalimantan Barat. "Kami ingin melindungi lingkungan dan memastikan bahwa kegiatan pertambangan dilakukan secara bertanggung jawab," katanya.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya, produksi batubara di Kalimantan Barat menurun 8,7% tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bulan ini, Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan, Shinta Nuriyanti, menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan tambang di Kalimantan Barat telah lalai dalam mengelola limbah mereka sendiri, sehingga cemaran cesium meningkat dan memicu kemunduran kinerja pertambangan di wilayah tersebut.
Menurut Shinta, beberapa perusahaan tambang yang terkena dampak adalah PT Ambar Energy dengan lokasi operasional di Desa Buaya, Kabupaten Kapuas Hulu. Menurut laporan dari Badan Ekspert dan Penelitian Lingkungan (BELIN), tingkat kesadahan limbah buangan tambang di lokasi tersebut telah melebihi batas yang diperbolehkan.
"Kemunduran kinerja pertambangan di Kalimantan Barat sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cemaran lingkungan yang meningkat," kata Shinta dalam kesempatan yang ditemukan di Jakarta, Selasa (23/1). "Kami akan melakukan penyidikan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengidentifikasi penyebab dan menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini."
Shinta juga menyatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas pengelolaan limbah tambang di Kalimantan Barat. "Kami ingin melindungi lingkungan dan memastikan bahwa kegiatan pertambangan dilakukan secara bertanggung jawab," katanya.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya, produksi batubara di Kalimantan Barat menurun 8,7% tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.