Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) meminta Universitas Udayana untuk terus berkomunikasi dengan keluarga Timothy Anugerah Saputra yang meninggal dunia setelah dihantam oleh teman kampusnya. Menteri Brian Yuliarto mengatakan, dia sangat prihatin atas kejadian ini dan menegaskan, kampus harus menjadi ruang yang aman dari tindak kekerasan maupun perundungan.
"Kami meminta kampus untuk terus menerus berkomunikasi dengan keluarga korban, untuk sekiranya bertanya apa yang dibutuhkan agar membuat kondisi jadi lebih baik," kata Menteri Brian Yuliarto setelah rapat di kediaman Presiden Prabowo Subianto.
Kemendiktisaintek juga menegaskan bahwa kasus perundungan yang berujung dalam kematian Timothy adalah hal yang sangat serius dan harus diantisipasi. "Ini menjadi refleksi bagi kami di lingkungan pendidikan tinggi, kami memastikan ini tidak boleh terjadi lagi," kata peneliti bidang nanoteknologi Institut Teknologi Bandung itu.
Tim khusus dibentuk oleh Rektor Unud untuk melakukan investigasi terkait penyebab hingga dugaan kasus perundungan yang dialami Timothy. Tim tersebut juga akan berfungsi untuk melakukan pendampingan, baik untuk keluarga maupun pihak yang akan terhubung dengan kasus ini.
Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud 2025 telah memberhentikan empat pengurus Himapol yang diduga menjadi bagian dari perundung. Pemberhentian itu diumumkan melalui akun resmi Himapol FISIP Unud 2025 pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Kemungkinan hal ini berarti bahwa kekerasan terhadap mahasiswa di Unud tidak hanya terjadi secara individu, tetapi juga memiliki konsekuensi yang lebih besar dalam bentuk organisasi.
"Kami meminta kampus untuk terus menerus berkomunikasi dengan keluarga korban, untuk sekiranya bertanya apa yang dibutuhkan agar membuat kondisi jadi lebih baik," kata Menteri Brian Yuliarto setelah rapat di kediaman Presiden Prabowo Subianto.
Kemendiktisaintek juga menegaskan bahwa kasus perundungan yang berujung dalam kematian Timothy adalah hal yang sangat serius dan harus diantisipasi. "Ini menjadi refleksi bagi kami di lingkungan pendidikan tinggi, kami memastikan ini tidak boleh terjadi lagi," kata peneliti bidang nanoteknologi Institut Teknologi Bandung itu.
Tim khusus dibentuk oleh Rektor Unud untuk melakukan investigasi terkait penyebab hingga dugaan kasus perundungan yang dialami Timothy. Tim tersebut juga akan berfungsi untuk melakukan pendampingan, baik untuk keluarga maupun pihak yang akan terhubung dengan kasus ini.
Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud 2025 telah memberhentikan empat pengurus Himapol yang diduga menjadi bagian dari perundung. Pemberhentian itu diumumkan melalui akun resmi Himapol FISIP Unud 2025 pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Kemungkinan hal ini berarti bahwa kekerasan terhadap mahasiswa di Unud tidak hanya terjadi secara individu, tetapi juga memiliki konsekuensi yang lebih besar dalam bentuk organisasi.