Indonesia Kembali Menjadi Swasembada Pangan di 2-3 Bulan Ke Depan
Dalam upaya mencapai swasembada pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa target ini dapat dicapai dalam waktu singkat, yaitu dalam 2-3 bulan ke depan. Menurut Amran, presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan dalam waktu yang singkat.
"Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, 2 bulan ke depan kurang lebih 3 bulan insyaallah Indonesia tidak impor lagi, mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," katanya dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pertumbuhan produksi beras di Indonesia telah meningkat pesat, dengan total produksi mencapai 33,1 juta ton pada tahun ini. Menurut Amran, produksi ini ditargetkan akan meningkat menjadi 34 juta ton pada akhir tahun. "Januari sampai Desember perkiraan produksi ini, yaitu 34 juta ton di akhir tahun. Dibanding tahun lalu produksi kita 30 juta ton kemudian khusus bulan ini beras terjadi deflasi, yaitu -0,13%," katanya.
Pada saat dilantik sebagai Mentan, Amran menetapkan target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun. Namun, setelah beberapa perubahan, target tersebut akhirnya menjadi 3 tahun. Saat ini, Indonesia masih tergolong sebagai negara net impor beras, tetapi Amran berharap dapat mencapai swasembada di masa depan.
"Setelah 21 hari ada perubahan sedikit, target 4 tahun jadi 3 tahun. Setelah 45 hari ada perubahan sedikit lagi dari 3 tahun menjadi 1 tahun," katanya.
Dengan capaian produksi yang meningkat dan iklim yang lebih stabil, Indonesia berharap dapat mencapai swasembada pangan di dalam waktu singkat.
Dalam upaya mencapai swasembada pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa target ini dapat dicapai dalam waktu singkat, yaitu dalam 2-3 bulan ke depan. Menurut Amran, presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya mencapai swasembada pangan dalam waktu yang singkat.
"Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, 2 bulan ke depan kurang lebih 3 bulan insyaallah Indonesia tidak impor lagi, mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," katanya dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pertumbuhan produksi beras di Indonesia telah meningkat pesat, dengan total produksi mencapai 33,1 juta ton pada tahun ini. Menurut Amran, produksi ini ditargetkan akan meningkat menjadi 34 juta ton pada akhir tahun. "Januari sampai Desember perkiraan produksi ini, yaitu 34 juta ton di akhir tahun. Dibanding tahun lalu produksi kita 30 juta ton kemudian khusus bulan ini beras terjadi deflasi, yaitu -0,13%," katanya.
Pada saat dilantik sebagai Mentan, Amran menetapkan target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun. Namun, setelah beberapa perubahan, target tersebut akhirnya menjadi 3 tahun. Saat ini, Indonesia masih tergolong sebagai negara net impor beras, tetapi Amran berharap dapat mencapai swasembada di masa depan.
"Setelah 21 hari ada perubahan sedikit, target 4 tahun jadi 3 tahun. Setelah 45 hari ada perubahan sedikit lagi dari 3 tahun menjadi 1 tahun," katanya.
Dengan capaian produksi yang meningkat dan iklim yang lebih stabil, Indonesia berharap dapat mencapai swasembada pangan di dalam waktu singkat.