Dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan Sekolah Rakyat, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan bahwa tiga aktor yang paling penting dalam mencapai kesuksesan ini adalah wali asuh, wali asrama, dan operator data pokok pendidikan (dapodik).
Wali asuh dan wali asrama memiliki peran sentral dalam membangun karakter siswa. Mereka harus hadir sebagai pendengar yang sabar, penasihat yang bijak, pengawas yang disiplin, serta teladan bagi siswa Sekolah Rakyat. Tanpa mereka, sistem boarding hanya menjadi penginapan, bukan ekosistem pendidikan.
Selain itu, operator dapodik dianggap sebagai pelopor utama digitalisasi data menuju "revolusi pendidikan" lewat Sekolah Rakyat. Mereka memiliki tugas utama mengumpulkan hingga memutakhirkan data murid, guru, maupun tenaga kependidikan di Sekolah Rakyat secara real time.
Data adalah tulang punggung dari semua pengambilan keputusan yang cerdas dan tepat sasaran. Siapa yang menguasai data, dia menguasai masa depan. Menurut Gus Ipul, ada empat prinsip utama yang harus dijalankan operator dalam pengelolaan Dapodik Sekolah Rakyat, yaitu memasukkan data secara real time, tepat waktu, sekaligus dengan akurasi tinggi; sinkronisasi Dapodik dilakukan rutin; tidak melakukan kesalahan sekecil apa pun terkait data penting; dan menjalin kerja sama erat dengan kepala sekolah, staf tata usaha, serta seluruh tim pengelola Sekolah Rakyat.
Gus Ipul juga mengingatkan agar seluruh operator dapodik, wali asuh, dan wali asrama Sekolah Rakyat menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Peran mereka sangat penting dalam upaya mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dari asrama yang bersih dan hangat, dari makan yang disiapkan dengan cinta, dari data yang disusun tanpa celah, lahir anak-anak bangsa yang tumbuh dalam harapan karena di sekolah rakyat pendidikan adalah kerja kolektif yang luhur, penuh cinta.
Wali asuh dan wali asrama memiliki peran sentral dalam membangun karakter siswa. Mereka harus hadir sebagai pendengar yang sabar, penasihat yang bijak, pengawas yang disiplin, serta teladan bagi siswa Sekolah Rakyat. Tanpa mereka, sistem boarding hanya menjadi penginapan, bukan ekosistem pendidikan.
Selain itu, operator dapodik dianggap sebagai pelopor utama digitalisasi data menuju "revolusi pendidikan" lewat Sekolah Rakyat. Mereka memiliki tugas utama mengumpulkan hingga memutakhirkan data murid, guru, maupun tenaga kependidikan di Sekolah Rakyat secara real time.
Data adalah tulang punggung dari semua pengambilan keputusan yang cerdas dan tepat sasaran. Siapa yang menguasai data, dia menguasai masa depan. Menurut Gus Ipul, ada empat prinsip utama yang harus dijalankan operator dalam pengelolaan Dapodik Sekolah Rakyat, yaitu memasukkan data secara real time, tepat waktu, sekaligus dengan akurasi tinggi; sinkronisasi Dapodik dilakukan rutin; tidak melakukan kesalahan sekecil apa pun terkait data penting; dan menjalin kerja sama erat dengan kepala sekolah, staf tata usaha, serta seluruh tim pengelola Sekolah Rakyat.
Gus Ipul juga mengingatkan agar seluruh operator dapodik, wali asuh, dan wali asrama Sekolah Rakyat menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Peran mereka sangat penting dalam upaya mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dari asrama yang bersih dan hangat, dari makan yang disiapkan dengan cinta, dari data yang disusun tanpa celah, lahir anak-anak bangsa yang tumbuh dalam harapan karena di sekolah rakyat pendidikan adalah kerja kolektif yang luhur, penuh cinta.