Mensesneg soal Prabowo Restui Ditjen Pesantren dibentuk: Berawal dari Tragedi Ponpes Al Khoziny

Pemerintah Soal Pendidikan di Pondok Pesantren, Restui dari Presiden: '16 Juta Santri Dibekali Ilmu'

Pengaruh tragedi Ponpes Al Khoziny pada pengaturan pendidikan di dunia pesantren. Kebutuhan untuk membekali santri dengan ilmu yang lebih luas.

Presiden Prabowo menganggap pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren dibuka sebagai jawaban atas kekhawatiran masyarakat dan beliau sendiri terhadap kualitas pendidikan di dunia pesantren. Pengaturan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan santri, bukan hanya disisihkan pada aspek akhlak dan keagamaan saja.

Dengan itu, ditujukan perhatian besar Presiden Prabowo terhadap peningkatan kemampuan beradaptasi santri dengan perkembangan teknologi di masa depan. Dalam hal ini, ketersediaan ilmu ekonomi menjadi salah satu aspek yang paling penting untuk dibekali oleh para santri.

"Supaya harapannya para santri dapat menghadapi masa depan di kemudian hari memiliki bekal yang cukup lengkap," kata Prasetyo. "Tidak hanya dari sisi akhlak dan keagamaan, tetapi juga kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi."
 
Gue pikir ini nih, kalau kita ingin para santri bisa adaptasi dengan cepat, kita harus belajar dari mereka dulu. Kita yang sudah lama menggunakan teknologi, tapi kita masih banyak yang nggak tahu apa itu blockchain atau cryptocurrency. Kalau kita mau santri bisa menghadapi masa depan, kita harus memberikan mereka ilmu yang lebih luas, bukan hanya ngekok di aspek akhlak dan keagamaan aja.
 
Bisa banget sih, Presiden Prabowo nggak sabar-sabar buat pembangunan diri santri dulu. Saya pikir itu bagus, tapi yang penting apakah ilmu yang dibekali juga bisa diaplikasikan nyata di kehidupan sehari-hari? Contohnya aja, kalau mereka nggak pernah mengenal ekonomi dasar, maka siapa tahu mereka di masa depan punya masalah keuangan yang parah. Maka apa sih tujuan pembangunan diri itu?
 
Gue pikir ini salah satu langkah yang tepat banget, tapi gue ragu kapan pernah ada pengaturan seperti ini sebelumnya. Paling-paling gue ingat ajar di Pondok Pesantren Jakarta, kalau gak salah tahun 80-an ya, mereka hanya fokus pada akhlak dan keagamaan saja. Tapi sayangnya kalau tidak ada teknologi yang canggih, kalau bukannya para santri hanya bisa ngobrol sama sama.

Tapi sekarang ini, kalau benar-benar gue lihat peraturan yang ini, gue berharap agar semua santri di Pondok Pesantren bisa mendapatkan ilmu yang luas, bukan hanya akhlak dan keagamaan saja. Kalau gue ingat lagi sejarahnya, ada Ponpes Al Khoziny yang mengalami tragedi apa-apa ya? Mungkin ini salah satu cara untuk mencegah hal yang sama terjadi kembali.
 
kira-kira apa nih kalau pendidikan di pesantren punya gairah sama teknologi? aku pikir itu penting banget, karna banyak sekali teknologi yang digunakan di masa depan. misalnya seperti ekonomi, siber dan lain-lain. aku harap para santri bisa mendapatkan ilmu dari berbagai aspek, bukan hanya satu-satunya akhlak dan keagamaan aja. mungkin bisa ada program pengembangan yang lebih luas untuk membantu mereka belajar juga.
 
gabungin pendidikan dengan ilmu ekonomi biar para santri tahu cara mengelola uangnya nanti kalau bekerja kan kayaknya penting juga untuk seseorang yang suka buat bisnis dan memiliki uang sendiri di masa depan, tapi siapa tahu apakah ini juga bisa mempengaruhi kebebasan mereka dalam memilih pekerjaan atau agama yang ingin dipilih nanti kalau ini benar-benar membantu mereka untuk menjadi lebih independen
 
ini keren banget kalau pemerintah mau memberikan perhatian lebih pada pendidikan di dunia pesantren. keterampilan ekonomi pasti sangat penting agar para santri bisa menghadapi masa depan dengan baik, bukan hanya ngisihin pada aspek akhlak dan keagamaan saja 🤝. kalau kita punya kemampuan beradaptasi terhadap teknologi itu, tentu kita bisa menjadi lebih kompetitif di pasar internasional, yakin ya? 😊
 
Saya pikir itu bagus banget, tapi gampangnya lupa, kalau pesantren aja cuma fokus pada agama sih... tapi sekarang jadi semoga ada ilmu ekonomi juga? Itu penting banget di masa depan. Tapi gampangnya dibayangkan, berapa banyak yang akan bekerja di bidang teknologi nanti? Dan siapa yang akan menjadi pengembang perusahaan? Saya rasa ada kesempatan untuk pesantren berubah jadi lebih modern, tapi harus direncanakan dengan bijak aja.
 
Gue pikir ini masuk akal banget. Semua kita tahu kalau pesantren penting bagai mana untuk membekali anak-anak kita dengan ilmu yang luas, tapi gue rasa ada cara lagi untuk membuat mereka lebih siap menghadapi masa depan. Jadi, perbaikan yang dilakukan oleh Presiden Prabowo ini jelas-benar nanti akan berdampak pada generasi muda di Indonesia, terutama di kalangan santri-pesantren 🤝
 
kembali
Top