Ada sekitar 110 warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam kericuhan di Kota Chrey Thum, Kamboja. Menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, beberapa WNI tersebut tidak mau pulang ke Indonesia.
Sugiono mengatakan bahwa pihaknya tengah memantau situasi terkini dan sedang mencoba memahami kebutuhan WNI yang terlibat dalam kericuhan tersebut. "Kita lihat kebutuhannya seperti apa," katanya.
Ternyata, beberapa WNI tersebut memiliki alasan yang berbeda untuk tidak mau pulang ke Indonesia. Sugiono tidak menyebutkan alasan-alasannya secara spesifik, tetapi mengatakan bahwa masing-masing WNI memiliki alasan yang unik.
KBRI Phnom Penh awalnya melaporkan bahwa ada 97 orang WNI yang terlibat dalam kericuhan tersebut, namun kemudian diperbarui menjadi 110 orang. Sebanyak 67 orang diharapkan dipulangkan ke Indonesia pada akhir Oktober ini.
Sugiono menekankan pentingnya perlindungan bagi seluruh WNI di Kamboja. KBRI Phnom Penh terus memastikan pelindungan terhadap WNI tersebut dan berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja untuk menangani situasi tersebut.
Sugiono mengatakan bahwa pihaknya tengah memantau situasi terkini dan sedang mencoba memahami kebutuhan WNI yang terlibat dalam kericuhan tersebut. "Kita lihat kebutuhannya seperti apa," katanya.
Ternyata, beberapa WNI tersebut memiliki alasan yang berbeda untuk tidak mau pulang ke Indonesia. Sugiono tidak menyebutkan alasan-alasannya secara spesifik, tetapi mengatakan bahwa masing-masing WNI memiliki alasan yang unik.
KBRI Phnom Penh awalnya melaporkan bahwa ada 97 orang WNI yang terlibat dalam kericuhan tersebut, namun kemudian diperbarui menjadi 110 orang. Sebanyak 67 orang diharapkan dipulangkan ke Indonesia pada akhir Oktober ini.
Sugiono menekankan pentingnya perlindungan bagi seluruh WNI di Kamboja. KBRI Phnom Penh terus memastikan pelindungan terhadap WNI tersebut dan berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja untuk menangani situasi tersebut.