Rumah-rumah rakyat Indonesia masih belum terhubung internet karena harganya dinilai mahal. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid, ada potensi pasar besar yang bisa dijajaki oleh industri penyedia layanan internet untuk menawarkan internet murah kepada masyarakat.
Dikatakan Meutya, skala pasar ini sangat besar dengan 34,5 juta rumah tangga yang belum terhubung dan 2,8 juta rumah tangga di segmen rendah yang memiliki pola belanja telekomunikasi Rp17 ribu hingga Rp180 ribu per bulan. Ini dapat menjadi peluang bisnis yang masuk akal bagi industri.
Namun, Meutya juga menekankan bahwa untuk dapat mendorong pemanfaatan internet di sisi lainnya bagi masyarakat, harga internet harus murah dan kuota besar diberikan kepada penjual internet.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan untuk melepas spektrum frekuensi 5G dalam waktu dekat. Menurut Meutya, prinsip inklusivitas menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mendorong perluasan jangkauan layanan internet murah.
Pemerintah juga telah melakukan pelepasan akses spektrum frekuensi untuk pita 1,4 GHz dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing digital Indonesia di kancah global. Menurut Meutya, komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital pada 2026 akan didukung oleh kondisi industri yang telah mengalami konsolidasi.
Dikatakan Meutya, skala pasar ini sangat besar dengan 34,5 juta rumah tangga yang belum terhubung dan 2,8 juta rumah tangga di segmen rendah yang memiliki pola belanja telekomunikasi Rp17 ribu hingga Rp180 ribu per bulan. Ini dapat menjadi peluang bisnis yang masuk akal bagi industri.
Namun, Meutya juga menekankan bahwa untuk dapat mendorong pemanfaatan internet di sisi lainnya bagi masyarakat, harga internet harus murah dan kuota besar diberikan kepada penjual internet.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan untuk melepas spektrum frekuensi 5G dalam waktu dekat. Menurut Meutya, prinsip inklusivitas menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mendorong perluasan jangkauan layanan internet murah.
Pemerintah juga telah melakukan pelepasan akses spektrum frekuensi untuk pita 1,4 GHz dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing digital Indonesia di kancah global. Menurut Meutya, komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital pada 2026 akan didukung oleh kondisi industri yang telah mengalami konsolidasi.