Menteri AHY Dorong Transmigrasi Patriot untuk Menggali Potensi Ekonomi Daerah
Kementerian Transmigrasi di bawah arahan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak peserta Transmigrasi Patriot untuk memperkuat riset guna menemukan potensi ekonomi di daerah. Tujuan dari program ini adalah membangun kemandirian wilayah dan mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
"Riset memiliki peran penting dalam mengidentifikasi potensi ekonomi di kawasan transmigrasi," kata AHY saat Open House 24 Jam Penuh yang digelar Kementerian Transmigrasi di Jakarta, Sabtu. "Dengan dikirimnya tim ekspedisi patriot, semakin banyak potensi ekonomi yang bisa diidentifikasi dengan objektif dan juga berdasarkan riset."
AhY menekankan pentingnya program Transmigrasi Patriot dalam mengidentifikasi potensi ekonomi di kawasan transmigrasi. Program ini dinilai strategis karena mendorong peserta muda untuk terjun langsung ke lapangan guna menemukan peluang ekonomi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat.
"Program Transmigrasi Patriot dinilai sangat penting dalam mengembangkan kemandirian ekonomi daerah," kata AHY. "Banyak kawasan transmigrasi yang berhasil tumbuh menjadi pusat ekonomi baru, bahkan beberapa berkembang menjadi ibu kota provinsi, kabupaten, dan kota berkat pengelolaan potensi yang optimal."
Namun, AhY juga mengingatkan bahwa masih ada kawasan transmigrasi yang belum termanfaatkan secara maksimal. "Peran Kementerian Transmigrasi di bawah arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat penting dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui pengelolaan potensi lokal secara berkelanjutan."
AhY juga menyampaikan dukungannya terhadap lima program unggulan yang digagas Kementerian Transmigrasi, yakni Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusantara, dan Transmigrasi Gotong Royong. Kelima program tersebut dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui pengelolaan potensi lokal secara berkelanjutan.
Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang diluncurkan Kementerian Transmigrasi bertujuan membantu pemerataan ekonomi dengan penugasan selama empat bulan dan kolaborasi bersama 17 perguruan tinggi daerah. Peserta TEP terdiri dari dosen, guru besar, dan mahasiswa yang bertugas melakukan riset, penelitian, hingga pemetaan wilayah untuk menggali potensi ekonomi.
"Riset, penelitian, dan pemetaan wilayah terkait potensi ekonomi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat," kata Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Tangerang.
Kementerian Transmigrasi di bawah arahan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak peserta Transmigrasi Patriot untuk memperkuat riset guna menemukan potensi ekonomi di daerah. Tujuan dari program ini adalah membangun kemandirian wilayah dan mempercepat pemerataan pembangunan nasional.
"Riset memiliki peran penting dalam mengidentifikasi potensi ekonomi di kawasan transmigrasi," kata AHY saat Open House 24 Jam Penuh yang digelar Kementerian Transmigrasi di Jakarta, Sabtu. "Dengan dikirimnya tim ekspedisi patriot, semakin banyak potensi ekonomi yang bisa diidentifikasi dengan objektif dan juga berdasarkan riset."
AhY menekankan pentingnya program Transmigrasi Patriot dalam mengidentifikasi potensi ekonomi di kawasan transmigrasi. Program ini dinilai strategis karena mendorong peserta muda untuk terjun langsung ke lapangan guna menemukan peluang ekonomi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat setempat.
"Program Transmigrasi Patriot dinilai sangat penting dalam mengembangkan kemandirian ekonomi daerah," kata AHY. "Banyak kawasan transmigrasi yang berhasil tumbuh menjadi pusat ekonomi baru, bahkan beberapa berkembang menjadi ibu kota provinsi, kabupaten, dan kota berkat pengelolaan potensi yang optimal."
Namun, AhY juga mengingatkan bahwa masih ada kawasan transmigrasi yang belum termanfaatkan secara maksimal. "Peran Kementerian Transmigrasi di bawah arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat penting dalam memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui pengelolaan potensi lokal secara berkelanjutan."
AhY juga menyampaikan dukungannya terhadap lima program unggulan yang digagas Kementerian Transmigrasi, yakni Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusantara, dan Transmigrasi Gotong Royong. Kelima program tersebut dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui pengelolaan potensi lokal secara berkelanjutan.
Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang diluncurkan Kementerian Transmigrasi bertujuan membantu pemerataan ekonomi dengan penugasan selama empat bulan dan kolaborasi bersama 17 perguruan tinggi daerah. Peserta TEP terdiri dari dosen, guru besar, dan mahasiswa yang bertugas melakukan riset, penelitian, hingga pemetaan wilayah untuk menggali potensi ekonomi.
"Riset, penelitian, dan pemetaan wilayah terkait potensi ekonomi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat," kata Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Tangerang.