Pemilik kantor pajak menangis, karena Purbaya ancam pecat. Menurut saya, keberadaan pegawai DJBC yang nongkrong di Starbucks itu tidak hanya membosankan bagi masyarakat, tapi juga mengancam integritas pelayanan publik. Seringkali kita melihat pegawai negara yang berpakaian seragam, tapi ternyata ada yang malas untuk berkantor. Ini adalah tanda bahwa ada kesalahan dalam sistem kebijakan dan peraturan. Pada akhirnya, itu akan mempengaruhi kinerja dan integritas pegawai kita.
Kita semua kenal dengan istilah "tunjangan seragam". Tapi apa yang ada di balik istilah itu? Apakah ada yang menghambat pegawai untuk mengikuti aturan atau tidak? Mungkin ada hal lain yang harus kita pertimbangkan. Misalnya, apakah kantor pajak memang memiliki kekurangan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pegawai?
Sekarang, terhadap laporan yang diterima dari masyarakat yang melihat oknum pegawai pajak melakukan pertemuan dengan 'aparat' berbaju preman di Starbucks. Purbaya mengatakan bahwa dia akan mengecek ini langsung dan memecat orang itu jika ditemukan melakukan kesalahan. Apakah itulah cara yang tepat untuk menangani masalah seperti ini? Apakah ada alternatif lain yang tidak melibatkan ancaman hukuman?
Kita semua kenal dengan istilah "tunjangan seragam". Tapi apa yang ada di balik istilah itu? Apakah ada yang menghambat pegawai untuk mengikuti aturan atau tidak? Mungkin ada hal lain yang harus kita pertimbangkan. Misalnya, apakah kantor pajak memang memiliki kekurangan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pegawai?
Sekarang, terhadap laporan yang diterima dari masyarakat yang melihat oknum pegawai pajak melakukan pertemuan dengan 'aparat' berbaju preman di Starbucks. Purbaya mengatakan bahwa dia akan mengecek ini langsung dan memecat orang itu jika ditemukan melakukan kesalahan. Apakah itulah cara yang tepat untuk menangani masalah seperti ini? Apakah ada alternatif lain yang tidak melibatkan ancaman hukuman?