"Kabar Dari KM Labobar, Kapal Terbesar PT Pelni yang Berjalan Tanpa Gas"
Dalam perjalanan menuju Tanjung Perak, Surabaya, kapal terbesar milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni yaitu KM Labobar menunjukkan kemampuan untuk mengolah bahan makanan yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan ribuan penumpang.
Dapur utama di kapal ini terletak di Dek 4 dan memiliki area masak, wastafel, gudang makanan, kamar pendingin, serta saji. Tiga kamar pendingin menyimpan bahan baku makanan seperti daging, sayuran, dan buah. Minyak, beras, dan makanan lainnya disimpan di dalam gudang makanan yang berlimpah.
Namun, ada hal unik dari dapur berukuran besar ini yaitu tidak menggunakan gas. Semua bahan makan dimasak menggunakan listrik. Hal ini karena diperlukan untuk meminimalkan risiko kebakaran dan menyimpan keamanan bagi penumpang.
"Kita tidak boleh ada yang namanya gas di kapal penumpang, karena itu sangat membahayakan," kata Rere, Vice President Pelayanan Angkutan Penumpang Repona Indah Pertiwi. Ia juga menambahkan bahwa semua barang di dapur menggunakan stainless untuk menjaga higienitas.
Selain itu, pihak kapal juga memperhatikan keseimbangan gizi makanan dengan menambahkan suplemen dan susu pendamping nasi, lauk, dan sayur. Makanan yang disajikan hari ini yaitu nasi, ayam bumbu rujak, sosis, tumis sayur, biskuit, dan kerupuk kemasan. Khusus untuk bayi, disediakan bubur putih dalam wadah plastik putih bening.
Perjalanan jauh KM Labobar membutuhkan perbekalan cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan ribuan penumpang di kapal ini.
Dalam perjalanan menuju Tanjung Perak, Surabaya, kapal terbesar milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni yaitu KM Labobar menunjukkan kemampuan untuk mengolah bahan makanan yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan ribuan penumpang.
Dapur utama di kapal ini terletak di Dek 4 dan memiliki area masak, wastafel, gudang makanan, kamar pendingin, serta saji. Tiga kamar pendingin menyimpan bahan baku makanan seperti daging, sayuran, dan buah. Minyak, beras, dan makanan lainnya disimpan di dalam gudang makanan yang berlimpah.
Namun, ada hal unik dari dapur berukuran besar ini yaitu tidak menggunakan gas. Semua bahan makan dimasak menggunakan listrik. Hal ini karena diperlukan untuk meminimalkan risiko kebakaran dan menyimpan keamanan bagi penumpang.
"Kita tidak boleh ada yang namanya gas di kapal penumpang, karena itu sangat membahayakan," kata Rere, Vice President Pelayanan Angkutan Penumpang Repona Indah Pertiwi. Ia juga menambahkan bahwa semua barang di dapur menggunakan stainless untuk menjaga higienitas.
Selain itu, pihak kapal juga memperhatikan keseimbangan gizi makanan dengan menambahkan suplemen dan susu pendamping nasi, lauk, dan sayur. Makanan yang disajikan hari ini yaitu nasi, ayam bumbu rujak, sosis, tumis sayur, biskuit, dan kerupuk kemasan. Khusus untuk bayi, disediakan bubur putih dalam wadah plastik putih bening.
Perjalanan jauh KM Labobar membutuhkan perbekalan cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan ribuan penumpang di kapal ini.