Menengok Suasana Rumah Kontrakan Suami Bakar Istri di Jakarta Timur

ini kasusnya makin bikin bangga dengan zaman Suharto, siapa yang pernah nonton film "Sekarang ini langit lebih biru" kayak gini? kalau di masa itu, kasus kebakaran rumah kontrakan akan membuat semua orang ketakutan dan langsung berlari pulang ke rumah. sekarang, sama-sama bencana, tapi kita nggak sabar dengan proses penyelidikan dan hukuman... aku rasa kita udah leluasa banget aja.
 
Gue pikir gini, apa sih makan benda itu bisa dibakar? Gue rasa ini masalah pemerintah yang gagal mengatur keamanan di kontrakan-kontrakan yang banyak ini 😒. Mereka harus mulai berat badan dan memastikan bahwa semua fasilitas keamanan sudah lengkap ya. Kalau tidak, gue rasa ini sama seperti halnya orang-orang sengaja membakar nyawa mereka sendiri. Dan siapa nanti yang bertanggung jawab? Pemerintah atau suami yang marah keras kepala itu? 🤔
 
Kalau gini aja, kita harus bisa memberikan pilihan hidup yang lebih baik buat orang lain. Apalagi di Jakarta Timur, tempat yang sudah terlalu padat dan keterbukaan jalan makin membuat masyarakat lebih rentan terhadap kebakaran. Kita harus bisa berencana dengan baik tentang transportasi kita sendiri, gak cuma soal rumah aja. Kita harus bisa menghemat biaya listrik dan gas buat meminimalkan risiko api. Dan juga perlu ada fasilitas yang lebih baik untuk membersihkan sampah2 di sekitar rumah kontrakan itu.
 
ini kasusnya makin mengejutkan, siapa tahu kalau tidak ada CCTV yang bisa buktikan apa yang terjadi malam itu 🤔. tapi salah satu hal yang pasti adalah bahwa api itu sangat membakar dan memakan nyawa, ini benar-benar berbahaya dan harus dihindari dengan baik. saya rasa pencegahan api juga penting sekali, kita harus selalu waspada dan siap untuk menghadapi kebakaran apalagi kalau ada orang yang sedang marah dan tidak bertanggung jawab 😒.
 
ini kasusnya terlalu sederhana, kalau cuma tentang suami dan istri aja, tapi apa yang sebenarnya terjadi di balik cerita ini? apakah ada faktor-faktor lain yang tidak kita lihat? misalnya, apakah ada tekanan sosial atau ekonomi yang membuat suami tersebut merasa tidak bisa mengelola kehidupannya? atau mungkin ada riwayat keluarga yang menimbulkan konflik dalam rumah tangga ini?

mengenai hukuman yang diberikan, saya rasa perlu ada penyesuaian.kah kapan kita bilang bahwa hukuman harus membalas dendam? apakah itu sesuai dengan prinsip hukum yang kita gunakan di Indonesia? dan apa dengan pencegahan api? siapa yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan rumah kontrakan ini?
 
Gue pikir kalau nanti gue harus bicara dengan suami itu, dia harus mengerti kalau kebakaran itu bukan hanya tentang api, tapi juga tentang emosi yang terbakar bersama-sama. Kalau kita tidak bisa mengontrol emosi kita sendiri, bagaimana kita bisa mengontrol hal-hal di sekitar kita? 🤔

Gue juga berpikir kalau hukuman itu harus lebih dari sekedar penjara atau denda. Yang penting adalah dia harus belajar dari kesalahannya dan mengerti bahwa kehidupan itu tidak hanya tentang dirinya sendiri, tapi juga tentang orang lain yang ada di sekitarnya. 🙏
 
kembali
Top