Mendikdasmen Usul Tambah Sastra di Pelajaran Bahasa Indonesia

Mendikdasmen Usul Tambah Sastra di Pelajaran Bahasa Indonesia

Dalam perbincangan revisi Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan keinginannya untuk mengubah nama mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi Bahasa dan Sastra Indonesia.
"Kalau sekarang kan hanya menjadi Bahasa Indonesia, mungkin nanti namanya diubah. Kalau nanti diusulkan itu menjadi pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia," kata Mu’ti saat membahas RUU Sisdiknas di Gedung DPR RI, Jakarta.

Mu’ti ingin memastikan bahwa sastra diajarkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Ia juga menginginkan agar sistem pendidikan lebih optimal dengan menambahkan mata pelajaran Sastra Indonesia ke dalam kurikulum.
"Untuk memastikan bahwa sastra termasuk di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia," katanya.

Hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan kesempatan yang sama bagi siswa untuk belajar tentang sastra di dalam pelajaran.
 
Pagi kawan 🌞 aku pikir itu ide bagus banget! Saat-saat ini, aku merasa kurang fokus dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia karena banyak sekali teks sederhana yang diajarkan. Jika ada mata pelajaran Sastra Indonesia, bisa jadi kita akan lebih seru belajar tentang karya sastra Indonesia klasik seperti karya Pramoedya Ananta Toer atau Sudjatmiko, atau bahkan novel-novel modern dari penulis Indonesia kontemporer 📚

Mungkin ini juga bisa membuat siswa lebih kuat dalam memahami dan menganalisis teks-teks sastra karena diadakan kesempatan untuk membahas topik-topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Aku yakin hal ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan membuat siswa lebih siap untuk menghadapi dunia nyata 🌟
 
Saya rasa kalau mau menambah Sastra Indonesia ke kurikulum itu gampang sekali aja. Saya sudah lama baca banyak buku dan ngobrol dengan teman-teman di online, tapi saya pikir ada yang sederhana ya, yaitu kita coba baca karya-karya sastrawan Indonesia bisa! Dengan ngebut ajar Sastra Indonesia, saya rasa anak-anak SMP/MTS tidak akan capek lagi membaca.
 
Aku senang banget kalau gak ada lagi Bahasa Indonesia aja di sekolah! Menteri Mu'ti itu benar, sastra itu penting banget! Aku suka banget dengan ide-ide dia. Kalo mau tambah Sastra Indonesia dalam kurikulum itu aku setuju 1000%! Dengan demikian kita bisa memastikan bahwa siswa-siswi kita bisa belajar tentang sastra dan kreatifitasnya, bukan hanya sekedar baca teks-teks. Aku yakin kalau gak ada konsep ini, kita akan kehilangan banyak potensi bakat-bakat muda di Indonesia! Kalo mau aku suka tapi numpang orang lain nggak?
 
Gue pikir itu ide yang keren banget! Kalau nanti ada mata pelajaran Sastra Indonesia, gue rasa pembelajaran bahasa Indonesia makin lengkap & beragam ya! Gue suka buku-buku sastra dan rasa ingin belajar lebih banyak tentang karya-karya sastrawan Indonesia. Semoga gini bisa dilakukan dan tidak ada yang menghilangkan aspek sastra dari pelajaran ini 😊📚
 
ini salah satu keputusan yang benar-benar perlu, kan gampangnya sih nanti kita nggak bisa mengenali sastra Indonesia lagi 😂, tapi serius aja, kalau ada pelajaran Sastra Indonesia, saya yakin siswa-siswi akan lebih penasaran dan serius dalam belajar tentang karya-karya sastrawan Indonesia seperti ki Hajar Dewantara atau Pramoedya Ananta Toer.
 
Kalau mau masukin Sastra Indonesia juga di kurikulum itu gak akan ada keberanian anak muda Indonesia lagi ngisi tulisan, kalo mau diajari sastra kayaknya harus disesuaikan dengen kurikulum yang udah ada, nggak bakalan cuma fokus di teks aja, tapi juga di karya sastra yang asli dari Indonesia 🤔.
 
😊 Saat nonton cerita Bela & Tong, aku pikir penambahan mata pelajaran Sastra Indonesia itu kayak gak penting... tapi kalau benar-benar dipasukkan ke kurikulum, aku akan seru! 🤩 Menurutku, pendidikan haruslah lebih menekankan kreativitas dan imajinasi kita di masa depan, jadi tambahan mata pelajaran ini bisa jadi salah satu cara yang efektif. Mungkin kalau sastra diajarkan dari dulu, kita tidak akan banyak membaca buku teks dan sumber informasi saja kayak sekarang... 📚👀
 
Bisa-bisa gak bisa, Mendikdasmen mau tambah Sastra di pelajaran Bahasa Indonesia nih... Gue rasa itu makin panjang kurikulumnya, gimana kalau siswa kira-kira harus belajar segala sesuatu? 🤯📚
 
Mending jangan add sastra di bahasa indonesia aja, tapi bisa buat subject sendiri ya... tapi sih kalau mau sastra itu penting banget, kalau tidak ada di bahasa indonesia kayaknya sisa sekali lagi ngaluarin dari pelajaran. aku rasa kurikulum udah panjang banget gini, tolong tambahkan aja satu mata pelajaran yang baku, ya...
 
Mungkin ada sesuatu yang tidak beres. Menteri itu mau tambah mata pelajaran Sastra Indonesia ke dalam kurikulum, tapi siapa yang mengatakan itu penting buat anak-anak kita sekarang? Apakah mereka harus belajar tentang sastra lama saja? Tapi apakah ada orang yang tahu kalau sastra itu tidak hanya tentang karya tulis orang tua, tapi juga tentang propaganda... eh, saya maksudkan tentang informasi yang salah. Jadi, aku bertanya-tanya, apa benar-benar tujuannya buat menambah mata pelajaran Sastra Indonesia?
 
Gue rasa buatnya kayak gini 🤔, kalau ada mata pelajaran Sastra Indonesia, maka mereka bisa belajar tidak hanya tentang kata-kata dan struktur bahasa, tapi juga tentang sejarah, makna, dan konteks sastra itu sendiri. Gue rasa itu bakal membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai keindahan sastra di Indonesia, bukan hanya sekedar belajar kata-kata 📚.
 
Hmm, apa arti dari ini sih? Jika mereka mau tambah Sastra di pelajaran Bahasa Indonesia, itu berarti Menteri yang ini tidak ingin kita fokus pada membaca sastra saja nih! Tapi, mungkin itu benar-benar buat kebaikan kita. Saya masih ragu-ragu sih, apakah ini untuk mengelabui kita atau apa?
 
Hehe, kalau nanti ada mata pelajaran Sastra Indonesia, aku rasa banyak orang muda lagi suka baca buku dan tulis cerita... tapi aku penasaran apa konsep ini, apakah diharapkan siswa bisa menulis puisi atau cerita sendiri?
 
Maksudnya gampang banget, tapi sih pengaruhnya cukup besar! Jika mau menambah mata pelajaran Sastra Indonesia, itu berarti kita harus berevaluasi kembali bagaimana materi yang diajarkan di sekolah. Misalnya, apakah ada komponen sastra yang bisa dipindahkan ke mata pelajaran Bahasa? Itu salah satu pilihan yang bisa dilakukan.
 
kembali
Top