Mendikdasmen Minta Guru Perketat Pengawasan Murid saat Istirahat

Pengawasan Guru pada Waktu Istirahat, Tidak Cukup untuk Mencegah Perundungan.
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, perundungan yang diterima oleh anak SMP di Jawa Tengah ini terjadi saat istirahat. Ia menyatakan, pengawasan guru pada waktu istirahat sangat minim.

Kronologi kejadian tidak dijelaskan secara rinci, namun pernyataan Mu’ti tersebut menyoroti pentingnya meningkatkan pengawasan guru di waktu istirahat agar pencegahan terhadap perundungan dapat dilakukan.

Mendikdasmen menjanjikan akan memperkuat pelaksanaan kebijakan guru wali yang bertugas mendampingi dan membimbing murid, serta meningkatkan pemenuhan tugas mengajar sebagai guru wali itu sendiri.

Kementerian juga berencana untuk memberikan instruksi tegas kepada para guru agar mencegah perundungan di waktu yang minimal pengawasan.
 
Pernyataan Menteri Pendidikan ini memang penting banget, tapi aku rasa ada hal lain yang harus dicakup yakin. Jika pengawasan guru pada waktu istirahat minim, maka bagaimana jika kejadian seperti ini terjadi saat sekolah? Apakah kita sudah benar-benar siap menghadapi perundungan di kelas? Aku pikir itu yang paling penting buat kita lakukan dahulu.
 
Perlu dipikirkan lagi, ya... Jika pengawasan guru saat istirahat minimal, itu berarti ada kerentanan lain di dalam sistem pendidikan kita. Tidak cukup hanya meningkatkan pengawasan, tapi juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan perundungan seperti lingkungan di sekolah atau kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak-anak...
 
Aku pikir kebijakan ini nggak cukup brilian, dong? Jika pengawasan guru pada waktu istirahat minim, itu berarti kita masih jauh dari solusi. Aku rasa kita butuh strategi yang lebih matang, seperti pelatihan untuk guru-guru tentang bagaimana mendeteksi perubahan perilaku murid saat tidak sibuk di kelas. Dan kita juga butuh meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati anak-anak. Kita nggak bisa terus membiarkan kejahatan ini terjadi karena kita takut. Kita harus berani menghadapinya dan mencari solusi yang lebih positif.
 
aku rasa kalau mau mencegah perundungan, harus ada langkah lebih dari sekedar pengawasan di istirahat aja. aku pikir harusnya ada pemeriksaan yang lebih ketat terhadap kesehatan dan keamanan anak-anak SMP juga. kalau sudah ada itu, tapi tidak diperlaksana dengan baik, maka hanya berarti ada langkah sengaja yang salah, bukan? kayaknya membutuhkan pendekatan yang lebih holistik, bukan cuma sekedar memperkuat pengawasan di istirahat aja. dan aku juga rasa guru-guru wali harus diberi latihan/pendidikan tentang bagaimana mencegah perundungan terjadi di pertama-tama 🤔
 
Makasih dengerin kabar ini, tapi kalau gini, gimana bisa diatasi? Kita nggak bisa selalu mengawasi anak-anak di waktu istirahat ya... Mungkin harus ada cara lain buat mencegah perundungan, seperti pelatihan atau diskusi buat guru-guru agar mereka paham pentingnya menjaga keselamatan murid. Tapi, apa salahnya kita coba juga menilai bagaimana pengawasan ini dilaksanakan sebenarnya? Kita nggak bisa terus-menerus meminta kebijakan saja, tapi harus ada bukti bahwa itu benar-benar efektif 🤔💡
 
Aku pikir pengawasan guru saat istirahat cuma bagus, tapi kalau pengawasannya minim aja, apa salahnya? Aku rasa perlu ada strategi lain untuk mencegah perundungan, bukan hanya meningkatkan pengawasan. Mungkin perlu ada program pendidikan tentang kesetaraan dan toleransi di sekolah juga, jadi anak-anak SMP bisa lebih sadar akan pentingnya tidak memaksa atau merendahkan lawannya.
 
Mengenai kejadian itu, aku rasa ada sesuatu yang salah dalam sistem pendidikan kita. Meningkatkan pengawasan guru pada waktu istirahat memang penting, tapi sepertinya tidak cukup untuk mencegah perundungan nanti. Aku berpikir ada perlu perubahan dalam sistem pendidikan kita, agar anak-anak dapat belajar dengan cara yang lebih bebas dan aman. Mungkin bisa menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan santai, sehingga anak-anak tidak merasa terjebak dalam situasi yang tidak nyaman. Dan mungkin juga perlu ada perbaikan pada budaya sekolah kita, agar guru-guru dapat memahami pentingnya menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi murid-murid mereka 💡
 
Pengawasan gurunya apa yang bikin anak SMP tidak bisa beristirahat? Kenapa mereka terus ngerasa takut? Tapi, ngomong-ngomong, apalagi kalau mereka sibuk istirahat, kan bukan fungsinya itu. Mungkin kita harus lihat dari segi lain, apakah kurikulumnya terlalu tekan atau apa sih yang bikin mereka merasa seperti itu? Kita tidak bisa sembarangan saja mengatasi masalah ini dengan hanya memperkuat pengawasan di waktu istirahat. Kita perlu tahu apa penyebabnya dulu, ya... 😕
 
kembali
Top