Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, meluncurkan peluncuran sinergi antara pemerintah daerah dan Pusat dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi serta meningkatkan mobilitas masyarakat pada momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Mendagri meminta kepala daerah untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam menghadapi risiko kebencanaan.
"Kita harus bekerja bersama-sama, tidak bisa sendirian," ujar Mendagri Tito. Pernyataannya terjadi saat ia membuka Rapat Koordinasi (Rakor) antara Pusat dan Daerah dalam rangka mengantisipasi Nataru.
Pemetaan potensi kerawanan dan penyusunan rencana operasi menjadi prioritas utama. Mendagri menekankan pentingnya pemetaan potensi kerawanan untuk mengantisipasi bencana alam dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Dalam dua hingga tiga minggu terakhir, telah terjadi beberapa peristiwa bencana dengan dampak besar di berbagai wilayah seperti banjir bandang dan longsor di Jawa Tengah serta bencana dengan skala luas di Aceh. Mendagri menegaskan bahwa potensi bencana dapat muncul sewaktu-waktu, sehingga perlu meningkatkan kesiapsiagaan.
Selain itu, penduduk juga diperkirakan akan meningkatkan mobilitas mereka seiring dengan meningkatnya perjalanan untuk perayaan hari besar dan liburan. Hal ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan pangan dan harga makanan. Mendagri menekankan pentingnya daerah perlu memastikan kesiapan pasokan serta menjaga stabilitas harga.
Mendagri juga menyoroti aspek keamanan, mulai dari potensi cuaca ekstrem di lokasi wisata hingga kepadatan di lokasi perayaan malam Tahun Baru. Ia meminta langkah antisipasi dilakukan secara komprehensif untuk mengurangi potensi risiko bencana.
"Kita harus bekerja bersama-sama, tidak bisa sendirian," ujar Mendagri Tito. Pernyataannya terjadi saat ia membuka Rapat Koordinasi (Rakor) antara Pusat dan Daerah dalam rangka mengantisipasi Nataru.
Pemetaan potensi kerawanan dan penyusunan rencana operasi menjadi prioritas utama. Mendagri menekankan pentingnya pemetaan potensi kerawanan untuk mengantisipasi bencana alam dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Dalam dua hingga tiga minggu terakhir, telah terjadi beberapa peristiwa bencana dengan dampak besar di berbagai wilayah seperti banjir bandang dan longsor di Jawa Tengah serta bencana dengan skala luas di Aceh. Mendagri menegaskan bahwa potensi bencana dapat muncul sewaktu-waktu, sehingga perlu meningkatkan kesiapsiagaan.
Selain itu, penduduk juga diperkirakan akan meningkatkan mobilitas mereka seiring dengan meningkatnya perjalanan untuk perayaan hari besar dan liburan. Hal ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan pangan dan harga makanan. Mendagri menekankan pentingnya daerah perlu memastikan kesiapan pasokan serta menjaga stabilitas harga.
Mendagri juga menyoroti aspek keamanan, mulai dari potensi cuaca ekstrem di lokasi wisata hingga kepadatan di lokasi perayaan malam Tahun Baru. Ia meminta langkah antisipasi dilakukan secara komprehensif untuk mengurangi potensi risiko bencana.