Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menuntut pemerintah daerah untuk melakukan efisiensi dalam belanja sebelum mengeluh tentang penurunan transfer ke daerah (TKD). Ia menyebutkan bahwa saat pandemi COVID-19, pemerintah pusat dan daerah berhasil tetap fokus dan efektif meskipun mengalami pemotongan anggaran hingga 50 persen.
Tito meminta kepala daerah untuk melakukan simulasi efisiensi anggaran sebelum menanggapi penurunan TKD. Ia percaya bahwa banyak pos belanja di daerah yang bisa ditekan tanpa mengganggu pelayanan publik. "Jangan langsung reaktif lihat angka turun, exercise dulu. Lihat pos-pos belanja birokrasi, rapat, perjalanan dinas, makan-minum. Banyak yang sebenarnya bisa dikurangi tanpa ganggu kinerja," kata Tito.
Mendagri menekankan pentingnya pemda untuk menerapkan program dengan hasil yang jelas dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa pemda harus mencari pendapatan selain dari hibah pemerintah pusat, tetapi tidak boleh membebani masyarakat saat mencari pendapatan mandiri.
Tito menilai bahwa banyak pajak yang terbocorkan di beberapa daerah. Ia menyadari bahwa pemda sudah mendapatkan pajak dari restoran maupun hotel, tetapi kebocoran penyaluran pajak masih terjadi. Mendagri mengingatkan bahwa harus dibuat sistem untuk memastikan pajak yang sudah ada masuk ke kas pemerintah daerah.
Pertemuan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) juga menarik perhatian. Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyatakan bahwa semua pemerintah daerah tidak setuju dengan pemotongan TKD yang dilakukan Kementerian Keuangan.
Tito meminta kepala daerah untuk melakukan simulasi efisiensi anggaran sebelum menanggapi penurunan TKD. Ia percaya bahwa banyak pos belanja di daerah yang bisa ditekan tanpa mengganggu pelayanan publik. "Jangan langsung reaktif lihat angka turun, exercise dulu. Lihat pos-pos belanja birokrasi, rapat, perjalanan dinas, makan-minum. Banyak yang sebenarnya bisa dikurangi tanpa ganggu kinerja," kata Tito.
Mendagri menekankan pentingnya pemda untuk menerapkan program dengan hasil yang jelas dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa pemda harus mencari pendapatan selain dari hibah pemerintah pusat, tetapi tidak boleh membebani masyarakat saat mencari pendapatan mandiri.
Tito menilai bahwa banyak pajak yang terbocorkan di beberapa daerah. Ia menyadari bahwa pemda sudah mendapatkan pajak dari restoran maupun hotel, tetapi kebocoran penyaluran pajak masih terjadi. Mendagri mengingatkan bahwa harus dibuat sistem untuk memastikan pajak yang sudah ada masuk ke kas pemerintah daerah.
Pertemuan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) juga menarik perhatian. Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyatakan bahwa semua pemerintah daerah tidak setuju dengan pemotongan TKD yang dilakukan Kementerian Keuangan.