Mendag Ogah RI Jadi Tempat Pembuangan Limbah Pakaian Bekas

Mendag Ogah RI Jadi Tempat Pembuangan Limbah Pakaian Bekas

Banyak kalimat yang mengatakan, Indonesia harus menjadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas dunia. Menteri Perdagangan Budi Santoso sangat setuju dengan pernyataan itu, "Tidak ingin Indonesia menjadi tempat membuang limbah. Coba pelajari, kalau membuang limbah di negara-negara lain mahal sekali. Masa harus dibuang ke tempat kita?"

Istilah 'tempat pembuangan' sering digunakan dalam perbincangan mengenai limbah pakaian bekas. Budi menekankan, "Kita tidak ingin limbah industri apapun dikirim ke Indonesia."

Banyak produk pakaian bekas yang masih masuk ke wilayah NKRI, meskipun sudah dilarang oleh pemerintah. Sebagai contoh, 19.391 ballpress pakaian bekas senilai Rp112 miliar di Bandung, Jawa Barat, menunjukkan bahwa banyak importir yang bersedia menampung limbah pakaian bekas.

Untuk menghentikan penumpukan produk pakaian bekas ilegal tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2002. Melalui beleid ini, pemerintah melarang produk pakaian bekas dan barang bekas lainnya masuk ke wilayah NKRI.

Mendag juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengupayakan penjagaan pasar dalam negeri melalui kebijakan post-border secara maksimal.
 
Gue pikir kalau Indonesia memang bisa menjadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas, tapi sebenarnya ada perbedaan antara itu dan limbah industri lainnya 🤔. Limbah pakaian bekas bisa diolah menjadi bahan baku baru seperti kayu atau batu bata, jadi kalau kita mengelolanya dengan baik, tidak akan ada masalah 😊. Tetapi, kalau membawa limbah industri lainnya ke sini itu akan sangat merusak lingkungan 🌪️. Gue rasa pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menangani isu ini dan cari solusi yang lebih baik untuk mengelolanya ✨.
 
Gampang banget ya, Indonesia jadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas dunia. Menteri Budi Santoso bilang tidak ingin kita menjadi tempat membuang limbah, tapi ternyata masih banyak importir yang mau menampung produk pakaian bekas kami. 19.391 ballpress pakaian bekas senilai Rp112 miliar di Bandung? itu bukti betapa seriusnya masalah ini. Menteri Budi ingin mengupayakan penjagaan pasar dalam negeri, tapi bagaimana caranya nggak sederhana? Perlu ada data dan sumber yang jelas tentang jumlah limbah pakaian bekas yang masuk ke wilayah kita setiap tahunnya.
 
Gini kayaknya biar Indonesia jadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas dunia. Tapi aku pikir kalau gini, kita juga harus pertimbangkan dampaknya. Jika kita buka sembunyi ini, gampangnya banyak limbah yang tiba-tiba masuk dan kacau. Aku rasa biar kebijakan seperti itu dijalankan dengan hati-hati dulu. Mungkin kita bisa mencari cara lain untuk mengelola limbah pakaian bekas dengan lebih baik. Misalnya, kita bisa mencari negara lain yang lebih cocok buat sampah itu atau membuat sistem pengolahan yang lebih baik di Indonesia sendiri.
 
omg banget ya, limbah pakaian bekas yang diimpor harus dibawa pulang ke negara asalnya, jadi gak perlu lagi ribet dan biaya tinggi di Indonesia 🤯. tapi apa sumbernya dari mana? harus ada tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini, misalnya penanganan limbah industri yang masih banyak masuk ke Indonesia 🌎.
 
Paham kan, kalau Indonesia harus menjadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas itu beda dengan sebelumnya, kita serius banget kalahin importir yang bawa limbah pakaian bekas. Kita udah melarang masuknya, tapi masih banyak yang datang. Menteri Budi santoso udah tahu kalau di negara lain membuang limbah pakaian bekas mahal sekali, jadi kita harus hati-hati banget. Tapi gak bisa ngaku bahwa kita harus menjadi tempat pembuangan itu, kalau tidak mau masalah lagi. Mungkin kita harus cari solusi yang lebih baik, seperti membuat pasar untuk produk bekas yang masih baik.
 
Pokoknya Indonesia sudah capek banget dibilang tempat pembuangan limbah pakaian bekas dunia 🤯. Tapi, kalau kita pikir sedikit, banyak sekali yang masuk ke sini, baik itu dari importir atau dari negara-negara lain. Jadi, bagaimana caranya buat jaga agar tidak ada penumpukan produk pakaian bekas ilegal lagi? 🤔

Mungkin kita harus lebih fokus dalam menerapkan peraturan yang sudah dijalankan oleh pemerintah, yaitu melarang masuknya produk pakaian bekas dan barang-barang bekas lainnya ke wilayah ini. Nah, jika kita ingin penjagaan pasar dalam negeri yang lebih baik, giliran kita untuk menyesuaikan kebijakan post-border kita agar semakin optimal 🚧.
 
Gue pikir sih itu tidak benar, kalau kita jadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas pasti banyak korban lingkungan ya... Menteri Budi Santoso bilang "jangan mau di Indonesia aja", tapi gue tahu kalau korban lingkungan yang paling rentan adalah masyarakat lokal, tidak? Jadi, gue rasa lebih baik kita fokus buat menghentikan penumpukan limbah pakaian bekas ilegal terlebih dahulu, dan setelah itu siapa yang bisa diatur... 🤔👀
 
Gue pikir Menteri Dagang baca lewat buku, akses informasi yang masuk negri ini sama dengan negara lain. Siapa tahu di dunia luar kita ada yang lebih bijak. Tapi apa salahnya kita buat strategi sendiri? Misalnya membuat sistem pengelolaan limbah pakaian bekas yang baik dan efisien. Gue yakin kalau dengan demikian, kita bisa mengurangi penumpukan limbah di negri ini 🚮💡
 
Gue pikir ini kayaknya salah tujuan ya... kalau kita punya potensi luas seperti Indonesia, tapi kita fokus banget pada pengelolaan limbah pakaian bekas itu. Maksudnya, kita harus berani menawarkan jasa pembuangan limbah pakaian bekas ke negara-negara lain juga, bukan hanya menerima segala macam yang dibuang ke sini. Kita harus jadi contoh untuk dunia...
 
Gue pikir pemerintah harus berani diambil alih oleh beberapa perusahaan swasta yang ahli dalam mengelola limbah, bukan hanya pemerintah sendiri. Karena, gue rasanya pemerintah jadi orang yang tidak ingin menerima limbah dari luar negeri. Kita harus fokus membuat industri pembuatan fashion kita sendiri agar tidak bergantung pada limbah import. Contohnya seperti brand lokal seperti Zara Indonesia atau H&M Indonesia. Jika kita bisa membuat kreativitas dan style fashion kita sendiri, maka kita tidak perlu lagi menerima limbah dari luar negeri 🤑
 
Aku pikir itu ide yang bagus banget, tapi kita harus bisa menerapkan dengan benar juga. Jangan cuma bicara, tindakan itu yang penting. Kita bisa membangun industri recycle pakaian bekas di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh beberapa negara lain. Dengan demikian, kita bisa mengurangi limbah di laut dan lingkungan. Aku senang mendengar ada peraturan yang diterbitkan oleh Mendag, tapi harus dipantau agar tidak longgar. Kita harus bekerja sama untuk mewujudkan visi itu, nanti Indonesia menjadi contoh bagi dunia tentang cara mengelola limbah dengan baik! 🌱💚
 
Gue tahu apa yang membuat gue tidak suka banget sama hal ini... 😂 Gue suka jalan-jalan kota, tapi kalau ada limbah pakaian bekas di sekitar, aku lupa banget. Kenapa gak bisa saja kita bikin tempat pembuangan limbah yang nyaman dan rapi, gak perlu banyak bingung dan ribet? 🤯 Gue rasa itu akan lebih baik daripada pemerintah berbicara-ng bicarakan tentang masalah ini... 😅
 
Pokoknya, gini yang aku pikir, kalau kita tidak bisa membawa limbah pakaian bekas dari luar, itu makanya harus ada sistem pengolahan di sini aja, cari cara biar nggak masalah. Tapi, aku juga paham nih, kalau kita bukan tempat pembuangan, tapi cara ini gak bisa bertahan jangka panjang. Aku rasa perlu ada konsesi, cari cara agar importir bisa membawa limbah pakaian bekas dengan cara yang benar. Misalnya, ada pengolahan yang sudah ada di negara lain kita dulu, tapi gak ada tempat pembuangan yang mampu menangani banyak volume. Itu makanya, perlu ada solusi yang cerdas aja 🤔
 
Kalau memang banyak produk pakaian bekas yang masih masuk ke Indonesia, itu sebenarnya tidak terlalu konyol ya... Semua orang punya wajah dan tubuh yang sama, apa salahnya kita buat limbah dari diri sendiri aja? 🤷‍♂️

Saya pikir pemerintah udah lama-lama banget mengatur peraturan ini, tapi masih banyak yang melanggar. Kalau membuang limbah ke sini, nanti kita harus bayar mahal ya... atau lebih baik lagi, kita jadikan sebagai bahan baku untuk membuat barang-barang baru, bukan? 🌎

Tapi, saya setuju dengan Budi Santoso, kita tidak ingin limbah industri apa-apa dikirim ke Indonesia. Kita udah cukup banyak masalah, apa kita punya masalah limbah pakaian bekas juga? 😩
 
Pemerintah Indonesia harus lebih bijaksana dalam menangani masalah limbah pakaian bekas. Menteri Perdagangan Budi Santoso memiliki visi yang baik tentang hal ini, tapi mungkin perlu diperdebatkan apakah Indonesia benar-benar harus menjadi tempat pembuangan limbah pakaian bekas dunia? Saya ragu-ragu apakah itu tidak sebaiknya kita berusaha mengurangi jumlah limbah pakaian bekas yang dikirim ke negara kita. Sebagai negara dengan kondisi ekonomi dan lingkungan yang masih cukup menantang, kita harus lebih bijaksana dalam menangani isu ini agar tidak menyebabkan kerusakan lingkungan di masa depan
 
Gue pikir itu bukan ide yang buruk sih, tapi sebenarnya ada masalah lainnya, yakinin aja bahwa banyak importir yang tidak mau mengambil tanggung jawab dari limbah pakaian bekas mereka, gak ada salahnya kalau kita membuat aturan yang lebih ketat lagi, tapi pastikan juga bahwa pemerintah bisa memberikan alternatif yang baik untuk pengelolaan limbah tersebut, seperti program recycling atau pembangunan tempat pembuangan yang aman dan ramah lingkungan. 🌿💚
 
Saya pikir ini salah tempat nih, Indonesia harus menjadi tempat pengolahan limbah bukannya pembuangan! Jika kita mengatur dengan baik, kita bisa menghasilkan energi dan bahan bakar yang banyak dari limbah pakaian bekas itu. Dan kalau sudah diolah, kita bisa mengirim kembali ke luar negeri sebagai oleh-oleh untuk negara-negara lain. Wawancara Mendag juga terlalu fokus pada pembuangan, tapi gak ada katanya nih... 🤔
 
ini soal limbah pakaian bekas, gampang sekali kita pikir jadi negara yang banyak limbah ini tapi ternyata kalau kita simpan di sini biaya akan lebih murah dr negeri lain 🤑. kayaknya bisa buat industri yang baru yah, dan juga tidak ada lagi masalah pollution di pulau kita 😊. tapi mungkin kira2 kalau semua orang harus sama-sama ikut berpartisipasi dalam mengelola limbah ini nih 🤔.
 
kembali
Top