Tantangan Tidak Terlalu Menguntungkan untuk Membuat Program Penyelesaian Masalah Ketenagakerjaan
Kementerian Sosial (Menaker) telah mengakui bahwa solusi permasalahan keatenagakerjaan di Indonesia masih belum optimal. Meskipun menetapkan program-program yang berfokus pada peningkatan ketenaga kerja dan kesehatan kerja, pihak Menaker belum berhasil menemukan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Menurut data yang diterima oleh Kompas, sebanyak 22,5 juta orang Indonesia saat ini bekerja secara tidak tetap. Sementara itu, 17 juta orang bekerja dalam sektor paruh waktu. Dengan demikian, tekanan sosial untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup semakin meningkat.
Menurut Bapen (Badan Pengelolaan Elok Sektor Perencanaan), pembangunan ekonomi yang optimal di Indonesia masih belum tercapai. Suku pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) per Kapita Indonesia pada 2024 mencapai 3,2% yang jauh lebih rendah dari target 5%.
Kemudian, terjadi masalah kebijakan. Kementerian Perindustria telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan kinerja industri. Namun, pengeluaran dan pemanfaatan dana yang diutuskan tidak mencapai target yang diinginkan.
Tentu saja, solusi ini bukan hanya menyangkut kemampuan dari para pejabat dalam menetapkan kebijakan. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak perubahan sosial ekonomi di Indonesia, seperti meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja secara tidak tetap dan semakin kompleksnya hubungan kerja.
Kementerian Sosial (Menaker) telah mengakui bahwa solusi permasalahan keatenagakerjaan di Indonesia masih belum optimal. Meskipun menetapkan program-program yang berfokus pada peningkatan ketenaga kerja dan kesehatan kerja, pihak Menaker belum berhasil menemukan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Menurut data yang diterima oleh Kompas, sebanyak 22,5 juta orang Indonesia saat ini bekerja secara tidak tetap. Sementara itu, 17 juta orang bekerja dalam sektor paruh waktu. Dengan demikian, tekanan sosial untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup semakin meningkat.
Menurut Bapen (Badan Pengelolaan Elok Sektor Perencanaan), pembangunan ekonomi yang optimal di Indonesia masih belum tercapai. Suku pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) per Kapita Indonesia pada 2024 mencapai 3,2% yang jauh lebih rendah dari target 5%.
Kemudian, terjadi masalah kebijakan. Kementerian Perindustria telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan kinerja industri. Namun, pengeluaran dan pemanfaatan dana yang diutuskan tidak mencapai target yang diinginkan.
Tentu saja, solusi ini bukan hanya menyangkut kemampuan dari para pejabat dalam menetapkan kebijakan. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak perubahan sosial ekonomi di Indonesia, seperti meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja secara tidak tetap dan semakin kompleksnya hubungan kerja.