Nasaruddin Umar menyinggung ketimpangan madrasah dengan sekolah lainnya. Menurutnya, ada ketidaksetaraan besar dalam hal fasilitas dan keuntungan gurunya antara pendidikan di madrasah dan sekolah negeri. Bahkan, dia menyebut bahwa sejumlah madrasah hanya memiliki biaya yang Rp100 ribu per bulan sementara guru sekolah negeri mendapatkan gaji Rp4,5 juta.
Dia juga menyinggung soal program digitalisasi pendidikan yang dilaksanakan oleh Kemendikdasmen dengan anggaran mencapai triliunan. Namun, dia mengklaim bahwa Kemenag tidak memiliki dana untuk sejumlah sekolah sehingga tidak dapat membantu mereka.
Selain itu, Nasaruddin juga menilai program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto sangat meriah. Dia berpendapat bahwa madrasah harus mendapatkan perlakuan yang sama seperti sekolah negeri sehingga tidak ada perbedaan dalam hal fasilitas dan keuntungan gurunya.
Dia juga menyinggung soal bantuan pendidikan yang sering kali bergantung pada kemampuan lembaga mengajukan proposal, bukan pada kebutuhan nyata di lapangan.
Dia juga menyinggung soal program digitalisasi pendidikan yang dilaksanakan oleh Kemendikdasmen dengan anggaran mencapai triliunan. Namun, dia mengklaim bahwa Kemenag tidak memiliki dana untuk sejumlah sekolah sehingga tidak dapat membantu mereka.
Selain itu, Nasaruddin juga menilai program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto sangat meriah. Dia berpendapat bahwa madrasah harus mendapatkan perlakuan yang sama seperti sekolah negeri sehingga tidak ada perbedaan dalam hal fasilitas dan keuntungan gurunya.
Dia juga menyinggung soal bantuan pendidikan yang sering kali bergantung pada kemampuan lembaga mengajukan proposal, bukan pada kebutuhan nyata di lapangan.