Menag Kritik Ketimpangan Madrasah, Singgung soal Proposal

Ketimpangan antara pendidikan madrasah dan sekolah lainnya semakin mencolok. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan ketidakadilan yang dialami oleh lembaga pendidikan ini dalam rapat kerja bersama Badan Legislasi (Baleg).

"Bayangkan perbedaannya di seberang jalan itu, ada sekolah, tanahnya dibelikan negara, gurunya diangkatkan menjadi pegawai negeri, gajinya di sana itu Rp4,5 juta, di sini ada Rp100 ribu, ada Rp50 ribu per bulan, ada Rp300 ribu. Di sana itu bangunannya dibangun, di situ numpang di emper masjid, perpustakaannya tidak ada, numpang di perpustakaan kiainya, laboratoriumnya tidak ada," kata Menag.

Dia juga menyinggung soal program digitalisasi sekolah yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdasmen). Meskipun nilai anggaran mencapai triliunan, namun madrasah hanya mendapatkan anggaran yang sepihak.

"Kemudian juga sekolahnya di mereka kan negeri. Gampang mendapatkan pekerjaan, kamu kan swasta. Jadi ini satu hal yang sangat miris kalau kita lihat," kata Menag.

Dia juga menyoroti soal program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Meskipun fasilitasnya cukup mumpuni, namun madrasah hanya menjadi penonton dalam regulasi tersebut.

"Sudah saatnya keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia itu. Misalnya pemda membagi-bagikan segala macam kepada sekolah, tapi madrasah jadi penonton," kata Menag.
 
Gue rasa ini sangat mengenak, gue pikir madrasah juga harus mendapatkan perhatian dari pemerintah biar mereka bisa bersaing dengan sekolah lainnya. Gue suka sekolah Garuda kok, tapi gue pikir madrasah juga perlu fasilitas yang cukup biar anak-anak di sana bisa belajar dengan baik ๐Ÿค”.
 
ini kaya gampang dipecahkan ya ๐Ÿคฏ. kemudian di sini ada masalah sekolah swasta yang lebih sering mendapatkan bantuan dari pemerintah dan juga bebas untuk menentukan sendiri gaji guru mereka. sementara itu sekolah umum seperti madrasah hanya mendapat anggaran yang terbatas dan harus bekerja tanpa banyak fasilitas ๐Ÿค•. ini kalau ada orang yang nggak peduli sama sekali, rasanya kayaknya tidak adil sama sekali ๐Ÿ˜’.
 
Pokoknya biaya aja yang sama tapi hasilnya yang dihasilkan oleh madrasah itu nggak sama dengan sekolah umum. Sama-sama kita belajar kan, tapi gampang terlihat siapa yang lebih baik. Menteri Agama ini benar-benar peduli dengan masalah ini, dan aku rasa dia harus dipertahankan dalam posisinya.
 
Maksudnya apa sih, kenapa ada perbedaan begitu besar antara sekolah dan madrasah? Mungkin karena kita masih banyak yang tak fokus pada pendidikan, apalagi di tingkat pendidikan dasar ๐Ÿ˜. Saya rasa itu salah satu alasan mengapa kita harus mulai dari situasi yang sederhana, yaitu memperbaiki struktur dan kebijakan yang ada ๐Ÿค”. Yang penting adalah kita harus bisa melihat dari sudut pandang mereka, orang-orang yang bekerja di madrasah, apa kebutuhan mereka apa, siapa yang harus mendukungnya ๐Ÿค. Jangan sekali-kali kita asumsi saja, karena mungkin ada hal-hal yang tidak kita ketahui ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ.
 
Gue rasa ini masalah yang harus diatasi oleh pemerintah nih... Madrasah dan sekolah lainnya sama-sama penting untuk pendidikan kita, tapi gue melihat perbedaan kenyamanan antara 2 ini terlalu banyak. Misalnya, di sekolah, guru ada gaji yang jelas, fasilitas yang memadai, sedangkan di madrasah, kurang ajaib banget... gak ada fasilitas yang jelas juga gak ada gaji yang jelas. Gue rasa harus ada solusi untuk memperbaiki masalah ini nih...
 
Aku pikir ini yang bikin masalah ya, pendidikan harus sama untuk semua, tanpa membedakan antara madrasah dan sekolah lainnya. Kalau kita ingin membuat bangsa lebih maju, kita harus memberi kesempatan bagi semua lapisan masyarakat. Madrasah sudah ada sejak lama, tapi gampang banget diabaikan karena kurangnya sumber daya. Sementara itu, sekolah swasta bisa mengumpulkan dana dari orang tuanya sendiri, jadi bisa lebih fokus pada kegiatan belajar.

Aku rasa apa yang dibutuhkan adalah reformasi sistem pendidikan agar semua jenis lembaga pendidikan dapat berpartisipasi secara merata. Kita harus memberi kesempatan bagi madrasah untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas pengajaran, bukan hanya sekedar menjadi penonton dalam program-program pemerintah.

Aku setuju dengan kata-kata Menag bahwa ada ketidakadilan yang perlu diatasi. Tapi, aku pikir solusinya tidak hanya menurut-atur saja, tapi juga perlu ada perubahan kebudayaan dan sikap masyarakat. Kita harus lebih peduli dengan pendidikan, terutama bagi anak-anak yang berpotensi menjadi generasi masa depan kita.
 
Makasih ya pemerintah kira-kira nanti kita bisa lama2 tidak ada perbedaan ini lagi ๐Ÿคž๐Ÿผ๐Ÿ“š๐Ÿ˜”. Saya rasa apa yang mnta Menag sebenarnya keadilan bagi semua sekolah, bukan hanya sekolah swasta atau pribadi ๐Ÿ’–๐Ÿ‘. Maka nanti kita bisa semua mendapatkan akses yang sama ๐Ÿค๐Ÿผ๐Ÿ“Š.

Saya rasa program Sekolah Rakyat dan Garuda itu jadi bantuan, tapi harus diterapkan juga pada madrasah, biar tidak ada penonton lagi ๐Ÿ˜‚๐ŸŽ‰. Kalau gini, kita udah sama-sama kaya ๐Ÿค‘๐Ÿ’ธ. Saya harap pemerintah bisa mendengar kebutuhan masyarakat dan lakukan perubahan ๐Ÿ’ก๐Ÿ‘.
 
Gak bikin kepercayaan kita turun banget kalau lihat perbedaan biaya antara sekolah umum dan madrasah. Sebenarnya gampang aja, kenapa nggak diadopsi sistem yang sama? Madrasah udh punya nilai yang sama dengan sekolah lainnya, tapi apa yang gak ada adalah biayanya. Nah, kalau benar-benar ingin digitalisasi, harus diterapkan secara merata aja, nggak cuma sekolah umum yang bisa menikmati. Dan yang paling bikin perasaan tidak adil, apalagi kalau kemudian ada program unggulan yang hanya untuk sekolah lainnya. Gak ada satu pun madrasah yang bisa menikmati keuntungan itu.
 
kembali
Top