aku pikir nih ada sesuatu yang tidak beres di balik apa yang diungkapkan oleh Bupati Sumedang tentang pesantren. kayaknya dia ingin kita percaya bahwa pesantren itu hanya sebagai tempat pendidikan agama aja, tapi apa sih yang sebenarnya terjadi? apa yang menyebabkan beberapa pesantren jadi sarana penyebaran nilai-nilai kearifan lokal yang positif, sementara yang lain jadi tempat penyebaran konflik dan ketidakstabilan? mungkin kita perlu meninjau kembali bagaimana sistem peradaban pesantren ini bekerja sebenarnya 