Transmedia Kebidikan Masyarakat Islam (NU) menganggap program transmedia dari stasiun televisi swasta, Trans7, yang berfokus pada pesantren sebagai isu utama. Mereka menilai program tersebut mengabaikan aspek sosial dan kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat Islam.
"Program-transmedia tersebut lebih fokus pada aspek akademis dan spiritual, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Dr. Rizki Arifianto, Ketua Komite Eksekutif NU.
Menurut mereka, Trans7 harus lebih berusaha untuk memahami kebutuhan dan laluan hidup masyarakat Indonesia, khususnya yang dihuni oleh pesantren. "Kalau Trans7 mau menjadi channel yang mendukung kehidupan masyarakat, maka harus lebih siap menerima dan memproses kritik dari masyarakat, bukan hanya mengabaikannya," jelas Dr. Arifianto.
Program Trans7 dengan tema 'Dukungan Pesantren' ini dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam dan kehidupan bermasyarakat yang baik bagi masyarakat Indonesia.
"Program-transmedia tersebut lebih fokus pada aspek akademis dan spiritual, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Dr. Rizki Arifianto, Ketua Komite Eksekutif NU.
Menurut mereka, Trans7 harus lebih berusaha untuk memahami kebutuhan dan laluan hidup masyarakat Indonesia, khususnya yang dihuni oleh pesantren. "Kalau Trans7 mau menjadi channel yang mendukung kehidupan masyarakat, maka harus lebih siap menerima dan memproses kritik dari masyarakat, bukan hanya mengabaikannya," jelas Dr. Arifianto.
Program Trans7 dengan tema 'Dukungan Pesantren' ini dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam dan kehidupan bermasyarakat yang baik bagi masyarakat Indonesia.