Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Ketua Panitia Natal Nasional 2025, memimpin rapat panitia di Jakarta. Maruarar menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto agar perayaan Natal Nasional tahun ini dilaksanakan secara sederhana dan lebih menekankan pada kegiatan sosial.
"Presiden berpesan kepada kami, jangan bermewah-mewah. Perbanyak bantuan sosial dan dukung misi perdamaian Palestina lewat doa bersama," kata Maruarar dalam keterangannya.
Ia juga menegaskan bahwa kesederhanaan tidak hanya tercermin dari lokasi dan susunan acara, tetapi juga dari semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat kecil. "Saya memahami kalau sederhana itu bukan di GBK. Kita cari tempat yang lebih kecil seperti Tennis Indoor berkapasitas 5.000 orang," kata Maruarar.
Panitia Natal Nasional 2025 juga akan mengundang Duta Besar Palestina sebagai simbol solidaritas kemanusiaan. Selain itu, panitia juga akan melibatkan UMKM dari berbagai daerah untuk meningkatkan kepedulian sosial.
"Kita ingin yang kecil dan muda juga merasakan manfaat dari Natal Nasional ini," kata Maruarar. Panitia juga akan mengundang 500 anak yatim piatu, 500 guru agama Kristen dan Katolik, koster gereja, serta penyandang disabilitas untuk turut hadir.
Total 3.000 undangan khusus ini akan kami prioritaskan. Sisanya, sekitar 2.000 tamu lainnya adalah undangan umum. Pengisi acara tidak akan berasal dari kalangan artis, melainkan dari anak-anak berbakat daerah seperti Papua dan NTT.
Dalam kesempatan itu, Menteri Ara menegaskan bahwa seluruh pembiayaan Natal Nasional 2025 tidak akan bersumber dari APBN maupun BUMN, melainkan hasil gotong royong berbagai pihak. "Semoga di tengah kesibukan, kita semua bisa memprioritaskan acara Natal ini. Sederhana tapi berdampak bagi rakyat kecil," ujarnya.
"Presiden berpesan kepada kami, jangan bermewah-mewah. Perbanyak bantuan sosial dan dukung misi perdamaian Palestina lewat doa bersama," kata Maruarar dalam keterangannya.
Ia juga menegaskan bahwa kesederhanaan tidak hanya tercermin dari lokasi dan susunan acara, tetapi juga dari semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat kecil. "Saya memahami kalau sederhana itu bukan di GBK. Kita cari tempat yang lebih kecil seperti Tennis Indoor berkapasitas 5.000 orang," kata Maruarar.
Panitia Natal Nasional 2025 juga akan mengundang Duta Besar Palestina sebagai simbol solidaritas kemanusiaan. Selain itu, panitia juga akan melibatkan UMKM dari berbagai daerah untuk meningkatkan kepedulian sosial.
"Kita ingin yang kecil dan muda juga merasakan manfaat dari Natal Nasional ini," kata Maruarar. Panitia juga akan mengundang 500 anak yatim piatu, 500 guru agama Kristen dan Katolik, koster gereja, serta penyandang disabilitas untuk turut hadir.
Total 3.000 undangan khusus ini akan kami prioritaskan. Sisanya, sekitar 2.000 tamu lainnya adalah undangan umum. Pengisi acara tidak akan berasal dari kalangan artis, melainkan dari anak-anak berbakat daerah seperti Papua dan NTT.
Dalam kesempatan itu, Menteri Ara menegaskan bahwa seluruh pembiayaan Natal Nasional 2025 tidak akan bersumber dari APBN maupun BUMN, melainkan hasil gotong royong berbagai pihak. "Semoga di tengah kesibukan, kita semua bisa memprioritaskan acara Natal ini. Sederhana tapi berdampak bagi rakyat kecil," ujarnya.