Dalam dunia seni peran, para aktor sering kali dihadapkan pada tantangan yang tidak hanya berupa fisik tetapi juga mental dan emosional. Mereka harus menyembunyikan diri mereka sendiri dari umum untuk menjadi karakter lain. Aktris ternama Marshanda, yang akrab disapa Caca, memanggngung bahwa keluarga mereka akan hancur dan kehidupan nyata mereka berantakan jika tidak benar-benar melepaskan diri dari peran yang diperankan.
Menurut Marshanda, salah satu bahaya terbesar bagi seorang aktor adalah ketika mereka gagal melepaskan diri dari karakter yang diperankan setelah syuting selesai. Ia menyebut bahwa jika hal itu dibiarkan, dampaknya bisa sangat serius dan merusak hubungan keluarga dan kehidupan nyata sang aktor.
“Ternyata itu adalah tantangan terbesar seorang aktor. Keluarga kami akan hancur, kehidupan kami yang sesungguhnya akan berantakan,” ujar Marshanda, mengutip tayangan YouTube.
Marshanda yang kini berusia 36 tahun mengaku baru benar-benar memahami hal tersebut lima hingga enam tahun terakhir. Ia menyebut bahwa wawasan itu datang dari para pemain senior dan sutradara yang sudah lebih dulu berpengalaman di dunia akting.
Ia menjelaskan bahwa setiap aktor harus mampu kembali ke “titik nol” setelah proses syuting berakhir. Hal tersebut sangat baik dilakukan demi kesehatan mental seorang aktor karena kembali mengenal dirinya sendiri.
Untuk menjaga keseimbangan diri, Marshanda melakukan berbagai langkah reflektif, seperti membuat daftar karakter yang ia perankan beserta sifat dan kecenderungannya. Ia kemudian membandingkan dengan dirinya sendiri sebelum melakukan meditasi dan visualisasi agar bisa kembali menjadi dirinya sendiri.
“Aku bikin list karakter aku di film itu apa aja... Lalu aku melakukan meditasi dan visualisasi supaya aku bisa berpindah kembali ke Caca,” jelasnya.
Menurut Marshanda, mengenal diri sendiri adalah kunci agar seorang aktor tidak kehilangan jati diri di tengah tuntutan peran yang kompleks. Ia juga menyebut bahwa fenomena ini dialami oleh banyak aktor, baik di Indonesia maupun di luar negeri, hanya saja tidak semua mau terbuka soal pengalaman tersebut.
“Banyak banget terjadi dengan aktor-aktor di manapun itu,” tambahnya.
Menurut Marshanda, salah satu bahaya terbesar bagi seorang aktor adalah ketika mereka gagal melepaskan diri dari karakter yang diperankan setelah syuting selesai. Ia menyebut bahwa jika hal itu dibiarkan, dampaknya bisa sangat serius dan merusak hubungan keluarga dan kehidupan nyata sang aktor.
“Ternyata itu adalah tantangan terbesar seorang aktor. Keluarga kami akan hancur, kehidupan kami yang sesungguhnya akan berantakan,” ujar Marshanda, mengutip tayangan YouTube.
Marshanda yang kini berusia 36 tahun mengaku baru benar-benar memahami hal tersebut lima hingga enam tahun terakhir. Ia menyebut bahwa wawasan itu datang dari para pemain senior dan sutradara yang sudah lebih dulu berpengalaman di dunia akting.
Ia menjelaskan bahwa setiap aktor harus mampu kembali ke “titik nol” setelah proses syuting berakhir. Hal tersebut sangat baik dilakukan demi kesehatan mental seorang aktor karena kembali mengenal dirinya sendiri.
Untuk menjaga keseimbangan diri, Marshanda melakukan berbagai langkah reflektif, seperti membuat daftar karakter yang ia perankan beserta sifat dan kecenderungannya. Ia kemudian membandingkan dengan dirinya sendiri sebelum melakukan meditasi dan visualisasi agar bisa kembali menjadi dirinya sendiri.
“Aku bikin list karakter aku di film itu apa aja... Lalu aku melakukan meditasi dan visualisasi supaya aku bisa berpindah kembali ke Caca,” jelasnya.
Menurut Marshanda, mengenal diri sendiri adalah kunci agar seorang aktor tidak kehilangan jati diri di tengah tuntutan peran yang kompleks. Ia juga menyebut bahwa fenomena ini dialami oleh banyak aktor, baik di Indonesia maupun di luar negeri, hanya saja tidak semua mau terbuka soal pengalaman tersebut.
“Banyak banget terjadi dengan aktor-aktor di manapun itu,” tambahnya.