Marak Peluang dan Risiko, Gibran Dorong Dialog Soal AI Antarnegara G20

Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengajak G20 membuka dialog tentang aset digital dan kecerdasan buatan alias artificial intellegence (AI). Menurut Gibran, dialog tersebut diperlukan karena aset digital dapat membuka peluang sekaligus risiko. Indonesia mendorong dialog ini agar mengacu pada teknologi keuangan yang semakin maju.

"Aset digital menghadirkan peluang sekaligus risiko. Karena itu, Indonesia mendorong G20 membuka dialog mengenai ekonomi digital dan kecerdasan buatan," kata Gibran, dikutip Minggu, 23 November 2025.

Gibran juga menegaskan soal prinsip kesetaraan dalam pembangunan. Dia menilai kerja sama internasional seharusnya tidak menimbulkan ketergantungan. "Tidak ada satu model pembangunan yang cocok untuk semua. Kerja sama internasional seharusnya memberdayakan, bukan menciptakan ketergantungan," ujarnya.

Di samping itu, Gibran mengajak negara anggota G20 untuk memperluas akses pembiayaan, khususnya kepada negara-negara berkembang yang menghadapi tantangan perubahan iklim. Pembiayaan harus semakin mudah diakses, lebih pasti, dan lebih setara.

"Akses pembiayaan harus semakin mudah diakses, lebih pasti, dan lebih setara. Transisi energi, adaptasi, dan mitigasi memerlukan dukungan pembiayaan inovatif yang terjangkau," ujarnya.

KTT G20 di Johannesburg menjadi agenda bersejarah karena pertama kali diselenggarakan di Benua Afrika. Forum ini dihadiri langsung oleh 37 kepala negara dsn kepala pemerintahan, termasuk pimpinan organisasi internasional yakni Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), International Monetary Fund (IMF), hingga World Bank.

Gibran juga menekankan pentingnya Indonesia sebagai salah satu penggerak utama kerja sama negara-negara berkembang, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan. Indonesia berkomitmen memperjuangkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan akses pembiayaan global yang lebih adil bagi negara-negara berkembang.
 
Aset digital kayak gitar listrik, itu bisa bikin kita makin kaya tapi juga bisa bikin kita jatuh. Kita harus berhati-hati banget dalam mengelola teknologi ini agar tidak jadi menyebabkan kerugian bagi negara-negara berkembang. Tapi kalau kita berhasil, itulah yang paling penting! 🤑📈
 
ASET DIGITAL DAN KEJADIAN BUATAN AI PENTING TAPI KITA JANGAN LUPAKE BERHUBungan INTERNASIONAL YANG SESEBAIK NYATA ! 😊👥 Kita harus berbagi teknologi dan pengalaman kita agar tidak ada negara yang tersinggung. Aset digital memang membuka peluang tapi juga ada risiko, jadi kita harus bijak dalam mengelolkannya. Pembiayaan yang lebih mudah akses bukan hanya untuk Indonesia tapi juga bagi negara-negara berkembang lainnya! 🌎💰
 
🤔 Aset digital ini benar-benar bikin kita rasa takut banget, tapi juga bikin kita harap harapan. Misalnya, dengan teknologi keuangan yang semakin maju, kita bisa lebih mudah untuk berinvestasi dan terhubung dengan dunia global. Tapi, kita juga harus waspada soal risiko yang ada, seperti ketika suatu teknologi membuat banyak orang kaya tapi sedikit orang kaya. Kita perlu jaga agar ekonomi digital ini tidak hanya bagai para mimpilan kaya.

Gibran benar-benar punya poin yang baik tentang prinsip kesetaraan. Kita harus waspada bahwa kerja sama internasional seharusnya memberdayakan, bukan menciptakan ketergantungan. Misalnya, kita perlu membuat aturan-aturan yang adil dan transparan agar tidak ada satu orang atau negara yang dominan.

Tapi, kenapa kita harus begitu banyak membicarakan tentang ketergantungan? Kita seharusnya fokus pada bagaimana kita bisa memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. Misalnya, dengan memperluas akses pembiayaan dan teknologi keuangan. Kita harus lebih berani untuk terlepas dari tradisional dan menciptakan kesempatan baru! 🌐
 
gak ngerti kenapa Indonesia harus selalu ngajak G20 untuk membuka dialog tentang teknologi, gue rasa sudah cukup ngerjain ekonomi digital di sini 🤔. tapi mungkin Gibran benar kalau aset digital bisa membawa risiko, gue ingat ada yang bilang bahwa AI bisa membuat kerja sama internasional menjadi tidak adil, jadi mungkin dialog ini penting banget 💡. tapi apa yang bikin aku pikir ini punya potensi besar adalah kemampuan teknologi keuangan untuk membantu transisi energi dan adaptasi perubahan iklim, itu bisa sangat berdampak positif bagi negara-negara berkembang 🌎.
 
Saya pikir Gibran benar-benar tepat dalam mengajak G20 untuk membuka dialog tentang aset digital dan kecerdasan buatan alias AI, #DialogDigital #AI Indonesia. Aset digital memang bisa membuka peluang tapi juga brisiko, kita harus hati-hati dan bijak dalam mengelolanya. Saya setuju dengan Gibran yang menyatakan bahwa kerja sama internasional seharusnya memberdayakan bukan menciptakan ketergantungan, #KerjaSamaInternasional #Memberdayakan.

Mengenai akses pembiayaan, saya juga setuju dengan pendapat Gibran. Kita harus memperluas akses pembiayaan bagi negara-negara berkembang yang menghadapi tantangan perubahan iklim, #AksesPembiayaan #PerubahanIklim. Indonesia harus terus berkomitmen untuk memperjuangkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan akses pembiayaan global yang lebih adil bagi negara-negara berkembang, #IndonesiaBerkembang.

Saya harap KTT G20 2025 di Johannesburg dapat membawa dampak positif bagi negara-negara berkembang, #KTTG20 #Johannesburg.
 
aku rasa soal teknologi keuangan itu penting banget, tapi aku masih ragu-ragu apakah kita sudah siap untuk menghadapi aset digital itu... kalau g20 bisa membuka dialog tentang ini, mungkin bisa memberikan jalan keluar untuk kita 🤔. aku juga setuju dengan Gibran, bahwa kerja sama internasional harus memberdayakan, bukan menciptakan ketergantungan. tapi aku masih bingung bagaimana caranya membuat akses pembiayaan lebih mudah diakses... mungkin ada solusi yang bisa kita temukan bersama 🤗
 
Aset digital memang memiliki dampak besar terhadap ekonomi kita, baik itu sebagai peluang maupun risiko 🤔. Indonesia benar-benar perlu dialog tentang aset digital dan kecerdasan buatan alias AI ini, karena tidak hanya membuka peluang baru, tapi juga membawa risiko yang belum tentu dipahami oleh masyarakat kita sekarang.

Saya pikir penting sekali bagi Indonesia untuk memperjuangkan prinsip kesetaraan dalam pembangunan ini, agar tidak terjadi ketergantungan pada teknologi asing atau model pembangunan tertentu yang bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan kita sendiri.

Saya juga setuju bahwa akses pembiayaan harus semakin mudah diakses, lebih pasti, dan lebih setara 🙌. Hal ini sangat penting untuk memperjuangkan transisi energi, adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim, yang tentunya memerlukan dukungan pembiayaan inovatif yang terjangkau.

Tapi, saya masih penasaran mengenai bagaimana G20 akan menangani isu kesetaraan dalam pembangunan ini, apakah mereka benar-benar peduli dengan kebutuhan negara-negara berkembang seperti Indonesia? 🤷‍♂️
 
Aset digital ini pasti nggak bisa dihindari, tapi kita harus bijak dalam menggunakannya. Kita harus siap menghadapi risiko-risikonya. Tapi kayaknya kita juga harus sibuk-sibuk memperluas akses pembiayaan, terutama bagi negara-negara berkembang yang lagi menghadapi perubahan iklim. Kita nggak bisa biarkan ada ketergantungan, tapi kita harus memberdayakan diri sendiri juga. 😊
 
kembali
Top