Mahasiswa Unud Ejek Timothy Tewas Dikeluarkan dari Program Koas

Dalam kasus tragis kematian Timothy Anugrah Saputra, yang kemudian menimbulkan skandal ketika beberapa mahasiswa Unud mengolok-olok korban bunuh diri tersebut di media sosial. Orang tua korban meminta polisi untuk menyelidiki kepadatan dugaan terhadapnya.

RSUP Prof Ngoerah, tempat korban ditemukan dan ditangani, mengambil tindakan tegas mengeluarkan beberapa mahasiswa Unud yang mengolok-olok korban dari program koas. Mereka akan dilakukan pendalaman dan investigasi untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi.

Sikap nirempati para mahasiswa tersebut memicu kemarahan publik, dengan banyak mahasiswa Unud dan warganet menilai tindakan tersebut tidak pantas. Ironisnya, beberapa pelaku justru aktif di organisasi kemahasiswaan.

Penyelidikan polisi sudah dimulai usai keluarga korban melakukan pengaduan ke Polresta Denpasar. Pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi dengan korban.
 
Wah, nge-berita pasal korban bunuh diri itu banget 🤯. Udah keluarga korban ngaduan ke polisi, nanti apa? Makanya mahasiswa Unud jangan bersemangat-sangat kayaknya, ya... 🙄. Sudah jelas kalau mereka punya peran dalam skandal ini, tapi polisi malah cari saksi yang bisa membantu korban aja. Kalau benar-benar ada yang salah, tapi mahasiswa Unud kalah, bukan? 😒.
 
Gue pikir ini masih bisa jadi skandal di Unud, tapi gue juga berharap polisi bisa menjawabnya dengan benar. Mahasiswa Unud yang terlibat ini ternyata banyak ya, bahkan ada yang aktif di organisasi kemahasiswaan. Gue kira apa lagi yang perlu dicari di dalamnya? Kalau tidak ada bukti nyata, gue rasa mereka sudah tidak pantas dipertangkap.
 
Wow 🤯, tapi gini juga jadi masalah kalau mahasiswa Unud itu di keluarkan dari koasnya. Tapi, siapa tahu nanti kebenaran dari kasus ini apa sih? Polisi harus cek-cieck terlebih dahulu sebelum banteran koas. Saya rasa mahasiswa yang berbohong tidak patut dipelajari di koas... Interesting 🤔
 
Maksud apa sih kalau mahasiswa Unud yang ngolok-olok korban itu di program koas? Mereka ini kayaknya pikir mereka bisa mengutus semua gue dan teman-temanku, tapi ternyata korban bukan orang biasa. Mereka nggak bisa dipisahkan dari kesalahan yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Unud itu. Saya rasa ada hal yang salah dengan cara mereka memilih untuk mengolok-olok korban.
 
Mengenang kejadian tragis itu, aku pikir mahasiswa Unud malah menjadi korban sendiri... tapi juga sih tidak benar banget mereka bisa olok-olek korban di media sosial... tapi aku juga rasa polisi gak perlu terlalu cepat aja dalam menangani kasus ini... tapi kalau jadi begitu, aku pikir itu karena mahasiswa Unud malah membiarkan diri mereka dipermalukan... dan apa yang terjadi sih dengan beberapa pelaku yang aktif di organisasi kemahasiswaan? Kalau kita asumsikan mereka tidak terlibat dalam skandal ini, tapi kalau jadi begitu... aku pikir polisi harus lebih teliti lagi dalam menyelidiki kasus ini...
 
Wah, ini kayaknya sangat bikin marah banget! Mereka mahasiswa Unud yang mengolok-olok Timothy itu di media sosial apa aja nih, kudu jadi bukti bunuh diri ya? Atapun sih korban itu kudu ada masalah sama organisasi kemahasiswaan Unud, tapi sebenarnya apa yang terjadi? Mereka mahasiswa itu kudu nggak perlu dicap begitu kasar nih! Saya rasa polisi harusnya lebih teliti lagi, sampe tahu benar-benar apa yang terjadi. Saya penasaran sama hasil penyelidikan polisi ini, apakah ada bukti yang cukup?
 
Kurangnya kesadaran akan pentingnya privasi online di kalangan mahasiswa Unud membuat saya merasa sedih 🤕. Saya percaya bahwa hal ini bukan hanya tentang mahasiswa Unud yang bersalah, tapi juga tentang budaya online yang perlu ditingkatkan. Di era digital seperti sekarang, kita harus lebih bijak dalam menangani informasi yang berpotensi membahayakan orang lain.

Saya senang melihat pihak RSUP Prof Ngoerah mengambil tindakan tegas menghadapi pelaku tersebut, tapi saya ingin juga meminta agar penyelidikan ini dilakukan dengan lebih teliti. Saya harap polisi bisa menemukan jawabannya tentang apa yang terjadi pada korban dan bagaimana hal ini bisa terjadi di luar sana.

Saya rasa kita semua perlu belajar dari kesalahan ini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya privasi online, serta budaya online yang positif. Kita harus menjadi lebih berhati-hati dalam menangani informasi yang berpotensi membahayakan orang lain. 📚
 
Cek, kalau mau bikin skandal dari korban bunuh diri itu kan ganti cara lagi, mahasiswa Unud yang ngerembug korban di media sosial itu apa-apa salah? Tapi, aku nggak setuju dengan pendalaman dan investigasi mereka, aku rasa sudah cukup bukti bahwa mereka yang terlibat ada di organisasi kemahasiswaan juga 😒. Polisi harus lebih saksampul lagi, nih, kalau mau buktikan bahwa korban tidak ada dugaan, jangan biarkan beberapa orang yang ngerembug korban itu jadi selebriti 😡.
 
Mengapa mahasiswanya begitu tidak peduli dengan perasaan orang tua korban, kan? Mereka bilang kasusnya tidak pantas, tapi bagaimana caranya mereka tahu sih? Mahasiswa Unud itu memang aktivis, tapi apa artinya di sini? Apakah mereka mau menerima ketika salah punya akan terkena konsekuensi? Kenapa harus begitu keras dengan korban yang baru saja mengalami kehilangan?
 
Makin serius banget nih, kalau mahasiswa Unud jadi nge-olok-olok korban bunuh diri di media sosial... Bagaimana bisa sih? Korban sudah meninggal, apa lagi nanti mau ditindas? Rasanya sama-sama ngomong ngeluh, kalau gini aja sih kapan korban bisa pulang ke rumah? Polisi pasti sudah lama mulai penyelidikan, jangan sabarnya aja.
 
Maksudnya apa sih? Kenapa para mahasiswa Unud jadi konyol begitu? Mereka itu sendiri yang bikin kasus ini makin gila! 🤦‍♂️ Di tahun 2025 sudah waktunya kita jaga privasi online ya, tapi mereka masih bisa ngerembugi korban sampai ke death tweet! 😱 Ini bukan mainan, temen-temen! Kita harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial, atau else kita bakal jadi korban seperti Timothy 🤕.
 
Kasus ini bikin kita sedih banget, kan? Menciptakan skandal seperti ini karena korban bunuh diri sendiri... siapa tahu nanti bisa jadi ada kekhawatiran lebih lanjut tentang mentalitas mahasiswa Unud itu. Saya rasa yang penting adalah polisi harus terus saksikan hal ini dengan serius dan tidak biarkan kebingungan semakin mengalami. Dan saya juga penasaran apa tindakan dari universitas tersebut nanti, karena kalau benar-benar ada salah paham atau kesalahpahaman itu bisa berdampak besar pada reputasi mereka.
 
Saya curiga kalau ada informasi yang salah lagi. Apa benar-benar mahasiswa Unud itu berbohong di media sosial? Mereka kan udah keluar dari program koas, tapi masih bisa dianggap sebagai pelaku? Saya tahu mahasiswa itu berhak untuk berekspresi, tapi tidak berarti mereka harus salah. Sumber yang benar kalau mau tahu apa benar-benar terjadi sebenarnya.
 
Maksud sih, kalau mahasiswa Unud itu ngerembug korban dgn cara yang bikin orang marah. Kalau mereka jujur dan ngerespons apa yang terjadi, mungkin tidak ada masalah. Tapi kalau mereka ngomong-omong tanpa bukti, itu bisa bikin kesan salah satu yang lebih kuat. Saya pikir mahasiswa Unud itu harus jujur tentang apa yang mereka lihat dan pendapat mereka.
 
kembali
Top