Indonesia Membuka Tabungan Konservasi Laut Sebesar 29 Juta Hektare, Trenggono Ucapkan Ini!
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan bahwa Indonesia telah menetapkan wilayah konservasi laut sebesar 29 juta hektar. Wilayah ini merupakan bagian dari inisiatif ekonomi biru yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Trenggono, wilayah konservasi laut harus dipertahankan agar ekosistem laut tetap sehat. Ia menjelaskan bahwa ruang konservasi ini tidak boleh terganggu oleh kegiatan ekonomi seperti penangkapan ikan, transportasi laut, logistik, dan pariwisata.
"Jadi, biota kelautan mulai dari ikan yang kecil-kecil hingga ikan yang besar. Itu adalah ekosistem yang tidak boleh terganggu," ungkap Trenggono dalam acara Prabowonomics: One Year of Prabowo's Presidency.
Selain itu, wilayah konservasi laut juga berperan sebagai penyerap karbon di atmosfer. Di mana emisi gas rumah kaca yang dilepas ke atmosfer akan diserap oleh ruang konservasi.
"Karena di situ ada padang lamun, lalu ada koral, lalu kemudian ada tidal marsh, ada lumpur yang tumbuh tenggelam itu, ada mangrove. Itu menjadi satu ekosistem yang sedemikian rupa yang bisa menangkap karbon sendiri," ujar Trenggono.
Selain itu, wilayah konservasi laut juga berperan sebagai sumber oksigen untuk kehidupan manusia.
"Jadi laut sehat itu adalah ketika ruang konservasi tidak terganggu," tutur Trenggono.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan bahwa Indonesia telah menetapkan wilayah konservasi laut sebesar 29 juta hektar. Wilayah ini merupakan bagian dari inisiatif ekonomi biru yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Trenggono, wilayah konservasi laut harus dipertahankan agar ekosistem laut tetap sehat. Ia menjelaskan bahwa ruang konservasi ini tidak boleh terganggu oleh kegiatan ekonomi seperti penangkapan ikan, transportasi laut, logistik, dan pariwisata.
"Jadi, biota kelautan mulai dari ikan yang kecil-kecil hingga ikan yang besar. Itu adalah ekosistem yang tidak boleh terganggu," ungkap Trenggono dalam acara Prabowonomics: One Year of Prabowo's Presidency.
Selain itu, wilayah konservasi laut juga berperan sebagai penyerap karbon di atmosfer. Di mana emisi gas rumah kaca yang dilepas ke atmosfer akan diserap oleh ruang konservasi.
"Karena di situ ada padang lamun, lalu ada koral, lalu kemudian ada tidal marsh, ada lumpur yang tumbuh tenggelam itu, ada mangrove. Itu menjadi satu ekosistem yang sedemikian rupa yang bisa menangkap karbon sendiri," ujar Trenggono.
Selain itu, wilayah konservasi laut juga berperan sebagai sumber oksigen untuk kehidupan manusia.
"Jadi laut sehat itu adalah ketika ruang konservasi tidak terganggu," tutur Trenggono.