Pemerintah menyetujui LPDP mengambil alih pembayaran biaya kuliah bagi mahasiswa Papua yang masih belum dibayarkan. Presiden Prabowo Subianto telah memberikan perintah kepada Menteri Dalam Negeri (Menhan) Tito Karnavian untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Menurut Tito, ada 300 mahasiswa asal Papua yang saat ini menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat dan Australia. Namun, sebanyak 56 dari totalnya belum selesai, belum dibayarkan biaya pendidikannya, dan sering terlambat dibayar oleh Pemda Papua dan Papua Pegunungan.
Tito mengatakan bahwa perintah Presiden untuk LPDP mengambil alih pembayaran biaya kuliah ini sangat berharga, karena akan mempengaruhi perkembangan studi mereka. "Perintah Presiden setuju, yang 37 ini akan diambil alih oleh LPDP," kata Tito.
Tito juga menyebutkan bahwa ada sekitar Rp 37 miliar yang harus dibayarkan untuk biaya kuliah mahasiswa Papua tersebut. Selain itu, dia juga menyerahkan data mahasiswa yang belum dibayarkan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri.
Dalam beberapa bulan terakhir, LPDP telah melaksanakan berbagai program pendidikan untuk mahasiswa Papua. Pada tahun 2023, jumlah pendaftar seleksi beasiswa LPDP mencapai 33.396, sedangkan pada 2024, sebanyak 52.842 orang yang mendaftar.
Namun, beberapa kebijakan LPDP juga telah menimbulkan kontroversi, seperti pembatasan jumlah penerima beasiswa pada periode 2025-2026. Pemerintah menetapkan batas maximum untuk jumlah penerima beasiswa selama tahun tersebut.
Menurut Tito, ada 300 mahasiswa asal Papua yang saat ini menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat dan Australia. Namun, sebanyak 56 dari totalnya belum selesai, belum dibayarkan biaya pendidikannya, dan sering terlambat dibayar oleh Pemda Papua dan Papua Pegunungan.
Tito mengatakan bahwa perintah Presiden untuk LPDP mengambil alih pembayaran biaya kuliah ini sangat berharga, karena akan mempengaruhi perkembangan studi mereka. "Perintah Presiden setuju, yang 37 ini akan diambil alih oleh LPDP," kata Tito.
Tito juga menyebutkan bahwa ada sekitar Rp 37 miliar yang harus dibayarkan untuk biaya kuliah mahasiswa Papua tersebut. Selain itu, dia juga menyerahkan data mahasiswa yang belum dibayarkan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri.
Dalam beberapa bulan terakhir, LPDP telah melaksanakan berbagai program pendidikan untuk mahasiswa Papua. Pada tahun 2023, jumlah pendaftar seleksi beasiswa LPDP mencapai 33.396, sedangkan pada 2024, sebanyak 52.842 orang yang mendaftar.
Namun, beberapa kebijakan LPDP juga telah menimbulkan kontroversi, seperti pembatasan jumlah penerima beasiswa pada periode 2025-2026. Pemerintah menetapkan batas maximum untuk jumlah penerima beasiswa selama tahun tersebut.