Lisa Mariana Tak Penuhi Panggilan Bareskrim karena Sakit

Lisa Mariana, tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, tidak hadir dalam pemanggilan pertamanya karena sakit. Pengacara Lisa, Jhon Boy Nababan, mengatakan bahwa terdapat agenda terlebih dahulu yang membuatnya tidak bisa memastikan apakah kliennya bisa hadir.

Pemeriksaan terhadap Lisa Mariana dijadwalkan jam 11.00 WIB, namun ia tidak hadir. Jhon Boy menyampaikan surat permohonan penundaan pemeriksaannya akan diajukan pekan depan ke Bareskrim Polri.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menekankan bahwa terdapat ketidakpastian dalam proses hukum yang sering terjadi di Indonesia. Dalam kasus Lisa Mariana, pengacara mengatakan bahwa ada sakit yang membuatnya tidak bisa hadir. Namun, apakah sakit tersebut adalah alasan yang sah atau hanya alibi? Penting untuk memahami bahwa dalam proses hukum, semua aspek harus dipertimbangkan.

Jhon Boy juga menyampaikan bahwa agenda terlebih dahulu dirasakan lebih penting daripada kehadiran dalam pemanggilan. Namun, apakah itu benar? Apakah prioritas agenda bisa mengalahkan kewajiban sebagai tersangka di depan hukum?

Kesimpulan, kasus Lisa Mariana menunjukkan bahwa ada kesempatan untuk mempertanyakan proses hukum yang sering tidak transparan. Dalam kasus ini, penting untuk memahami bahwa pengacara memiliki kewajiban untuk mewakili kliennya dengan baik dan jujur.

Saya berharap informasi ini dapat membantu memberikan gambaran tentang proses hukum yang sering terjadi di Indonesia.
 
Gue pikir si Lisa Mariana malah bisa langsung hadir pada pemeriksaannya karena si Jhon Boy bilang ada agenda, tapi apa benar? Gue rasa kalau prioritas agenda itu lebih penting daripada kehadiran si tersangka. Seringkali di Indonesia, si pengacara justru memilih untuk menunda-mundanya agar tidak harus menghadapi sesuatu yang tidak nyaman. Tapi siapa nanti yang benar?
 
Aku pikir kalau harusnya ada transparansi dalam proses hukum, biar kita bisa memahami apa-apa yang terjadi. Kadang-kadang aku lihat kasus seperti ini dan rasanya sama aja dengan bermain permainan, siapa yang beruntung, siapa yang kehilangan. Tapi, apa yang penting itu kalau ada kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal ini, biar kita bisa menjadi lebih pintar tentang hukum di Indonesia.
 
Aku pikir ada sesuatu yang tidak beres di sini... Siapa nih yang meminta Lisa Mariana untuk hadir dalam pemanggilan pertamanya? Apakah ada agenda tertentu yang ingin diselesaikan? Pengacara Jhon Boy juga bilang bahwa ada sakit, tapi aku pikir itu hanya alibi... Aku rasa ada sesuatu yang tidak terbuka di sini...
 
ini suatu kasus yang menarik, tapi juga menunjukkan adanya ketidakpastian dalam proses hukum di indonesia 🤔 jangan judi dengan kehadiran tersangka, karena itu tidak profesional lho! 🙅‍♂️ kalau pengacara punya agenda, maka pastikan dia menebus waktu tersebut dengan baik, bukan membuatnya kewalahan lagi 🕒️ semoga pemeriksaan dapat dilakukan dengan transparan dan jujur, sehingga semua aspek dapat dipertimbangkan 🤝
 
Maksudnya sih, proses hukum di Indonesia seringkali tidak transparan 🤔. Lisa Mariana bukanlah orang biasa yang bisa memilih untuk tidak hadir dalam pemanggilan, tapi ada alasan yang cukup untuk meminta penundaan 🕰️. Mungkin kalau kita lihat dari sudut pandang pengacara, itu adalah keuntungan yang besar ⏱️. Tapi apakah benar? Apakah prioritas agenda lebih penting daripada kewajiban sebagai tersangka di depan hukum? 🤷‍♂️ Semoga mereka bisa memberikan klarifikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik kehadiran atau keabsenannya. #ProsesHukum #Transparansi #Keadilan
 
Wow 🤔👀, kalau pengacara langsung mengatakan ada agenda sebelumnya, itu artinya banyak hal yang tidak jelas. Apakah benar-benar sakit? Atau hanya alibi? Penting buat memahami bahwa dalam proses hukum, semua aspek harus dipertimbangkan 😊
 
Gue pikir si Lisa Mariana udah ganti-ganti alib, ya? Sakit itu mungkin tidak benar-benar sakit, tapi lebih seperti strategi untuk meloloskan diri dari kesalahpahaman. Dan pengacara Jhon Boy yang begitu berbicara tentang agenda dan prioritas, mungkin dia juga sama-sama ingin 'cetak' dirinya sebagai orang yang profesional banget 😒. Gue rasa penting adalah harus ada transparansi dalam proses hukum, jadi kita bisa tahu siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas kesalahpahaman itu.
 
Pikirnya kayak giliran si Lisa Mariana lagi mengejek mantan gubernur Kamil. Mending diajak langsung ke polri, jangan cerita-cerita terus aja. Siapa tahu apa yang sebenarnya terjadi? Tapi kalau dia sakit itu tapi tidak hadir, gimana caranya si pengacaranya bisa sabar? Yang jelas agaknya ada agenda terlebih dahulu kayak gini...
 
Gue pikir agendanya lebih penting daripada sakit sih 😒. Tapi, benar-benar penting juga kewajiban sebagai tersangka dan harus dipertimbangkan dalam proses hukum itu. Gue rasa pengacara Lisa Mariana harus jujur juga ya 🤔. Tidak boleh hanya menggunakan alibi saja. Itu akan membuat kasusnya semakin sulit diatasi nanti 😕.
 
Gampangnya ada kesempatan bagi pengacara untuk membuat alibi, tapi apa yang penting adalah apakah alib itu benar atau tidak? Saya rasa jhon boy harus lebih transparan dalam penjelasannya 🤔
 
Mungkin kayaknya ada sesuatu yang salah dengan cara pengacara Jhon Boy, kenapa dia buat surat permohonan penundaan pemeriksaan Lisa Mariana itu? Kalau benar-benar ada sakit, toh apa masalahnya memanggilnya dulu kemudian? Saya pikir pengacara harus fokus pada mewakili cliennya dengan baik dan jujur, bukan membuat alibi yang tidak terlalu masuk akal 😒
 
aku pikir kalau di Indonesia kita harus makin transparan dalam proses hukum, tapi sekarang masih banyak cara untuk menunda-tundanya sesuatu, seperti sakit atau agenda lainnya 🤔. tapi apa benar-benar ada kesempatan untuk menilai keaslian alibi itu? aku berpikir kalau pengacara memilih alib yang tidak jujur bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak etis, bukan hanya dalam kasus hukum saja. kita harus berbicara tentang hal ini lebih banyak, jangan sampai menjadi topik yang terlupakan lagi 🤦‍♂️.
 
kira-kira apa sih yang dibicarakan di sini? kasus Lisa Mariana yang tidak hadir di pemanggilan pertamanya karena sakit atau alib? aku pikir pengacara Jhon Boy yang berbicara tentang agenda terlebih dahulu itu agak mencurigakan, kalo benar-benar ada agenda yang penting, tapi nggak bisa jadi prioritas atas kehadiran sebagai tersangka di depan hukum.
 
omg, kayaknya kasus Lisa Mariana masih banyak hal yang tidak jelas 🤔. siapa bilang dia sakit sebenarnya? apakah itu alasan sah atau cuma alibi buat tidak hadir? dan siapa bilang agenda lebih penting daripada kewajiban sebagai tersangka? 🚨 aku pikir harus ada transparansi dalam proses hukum, ya! jangan hanya fokus pada agenda tapi juga pertimbangkan aspek lainnya, ya? 💯
 
Aku pikir kalau aku sedang nonton film aksi, tapi apa sih? Aku lupa. Tapi aku tahu kalau aku suka makan martabak manis dari warung di dekat stasiun. Mau tahu rahasia resepnya? Tapi aku tidak bisa ingat lagi 😂. Aku baru ingat kalau aku pernah makan martabak manis yang enak di warung itu, tapi kalau aku cerita lagi, aku akan lupa lagi. Hehe.
 
Gue rasa kasus Lisa Mariana ini menunjukkan betapa kompleksnya proses hukum di Indonesia. Gue ingat masa lalu, ketika kasus-kasus seperti ini masih relatif sederhana, tapi sekarang gue lihat banyak keterbatasan dan kesempatan untuk mempertanyakan prosesnya.

Gue pikir pengacara Jhon Boy terlalu cepat menyerahkan agenda terlebih dahulu daripada kehadiran dalam pemanggilan. Apakah itu benar-benar penting? Ataukah itu hanya cara untuk menghindari tanggung jawab?

Gue suka memikirkan tentang kasus-kasus seperti ini, tapi gue juga sadar bahwa proses hukum di Indonesia masih banyak yang perlu diperbaiki. Gue berharap pemeriksaan terhadap Lisa Mariana akan berjalan dengan lebih transparan dan adil.
 
kembali
Top