Sekolah Rakyat Bercita-cita Membangun Harapan di Masa Depan
Dalam usia 17, Annisa Nur Khofifa telah menunjukkan semangat yang luar biasa untuk terus belajar meskipun hadirnya kehidupan sulit. Dengan bantuan program Sekolah Rakyat, dia berharap bisa menjadi pilot wanita di masa depan dan membuat ayahnya bangga.
Annisa dan teman-temannya merasa beruntung karena mendapat kesempatan untuk belajar di sekolah ini yang menawarkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah sebelumnya. Mereka merasa lebih percaya diri dan memiliki banyak teman, membuat mereka merasa tidak terisolasi lagi.
Program Sekolah Rakyat, yang ditujukan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem, telah membantu anak-anak ini memiliki harapan baru. Dengan bantuan dari pihak pendamping program keluarga harapan (PKH) Kemensos, mereka dapat melanjutkan pendidikan tanpa harus merenungkan kemiskinan.
Annisa sendiri mengingat ketika pertama kali melangkah masuk ke gerbang Sekolah Rakyat, dia masih kaget dengan fasilitas belajar yang begitu berbeda dari sekolah sebelumnya. Dia juga terkesan dengan adanya tab dan laptop sebagai alat bantu belajarnya.
Ia berharap agar ayahnya dapat melihat keberhasilannya di masa depan, terutama jika dia menjadi pilot wanita. Dengan harapan ini, Annisa terus semangat untuk melanjutkan pendidikannya dan mencapai cita-citanya.
Dalam usia 17, Annisa Nur Khofifa telah menunjukkan semangat yang luar biasa untuk terus belajar meskipun hadirnya kehidupan sulit. Dengan bantuan program Sekolah Rakyat, dia berharap bisa menjadi pilot wanita di masa depan dan membuat ayahnya bangga.
Annisa dan teman-temannya merasa beruntung karena mendapat kesempatan untuk belajar di sekolah ini yang menawarkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah sebelumnya. Mereka merasa lebih percaya diri dan memiliki banyak teman, membuat mereka merasa tidak terisolasi lagi.
Program Sekolah Rakyat, yang ditujukan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem, telah membantu anak-anak ini memiliki harapan baru. Dengan bantuan dari pihak pendamping program keluarga harapan (PKH) Kemensos, mereka dapat melanjutkan pendidikan tanpa harus merenungkan kemiskinan.
Annisa sendiri mengingat ketika pertama kali melangkah masuk ke gerbang Sekolah Rakyat, dia masih kaget dengan fasilitas belajar yang begitu berbeda dari sekolah sebelumnya. Dia juga terkesan dengan adanya tab dan laptop sebagai alat bantu belajarnya.
Ia berharap agar ayahnya dapat melihat keberhasilannya di masa depan, terutama jika dia menjadi pilot wanita. Dengan harapan ini, Annisa terus semangat untuk melanjutkan pendidikannya dan mencapai cita-citanya.