Annisa Nur Khofifa, seorang siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi, berharap bisa menjadi pilot wanita di masa depan. Meskipun ia sempat mengalami kesulitan saat kekurangan biaya dan harus merawat ayahnya yang memerlukan perawatan akibat penyakit genetik, Annisa tetap semangat untuk terus belajar.
Sekolah Rakyat menjadi titik terang dalam hidupnya. Baginya, sekolah ini bukan hanya ruang belajar, tetapi rumah kedua tempat ia bertumbuh, menemukan teman-teman baru, dan menata kembali mimpi yang sempat terhenti. Annisa sering diremehkan, dibilang tidak akan bisa sekolah karena ayahnya tidak kerja, namun ia ingin membuktikan bahwa ia bisa.
Dengan bantuan dari program keluarga harapan (PKH) Kemensos, Annisa mampu melanjutkan pendidikannya di Sekolah Rakyat. Meskipun sosok yang mengantar dirinya ke sekolah pertama kali bukanlah ayahnya, ia tidak berkecil hati dan tetap semangat.
Annisa sangat kaget dengan fasilitas belajar yang ada di Sekolah Rakyat, termasuk menggunakan tab dan laptop. Di antara lembar buku hariannya, tersimpan cita-citanya untuk menjadi pilot wanita di masa depan. Untuk ayahnya, Annisa menyimpan sebuah mimpi yang hangat, yaitu ketika ia lulus nanti sang ayah masih ada untuk menyaksikan keberhasilannya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan miniatur pengentasan kemiskinan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Dengan target total 165 titik di seluruh Indonesia pada 2025, Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan harapan kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem agar dapat menggapai cita-cita serta keluar dari jerat kemiskinan.
Sekolah Rakyat menjadi titik terang dalam hidupnya. Baginya, sekolah ini bukan hanya ruang belajar, tetapi rumah kedua tempat ia bertumbuh, menemukan teman-teman baru, dan menata kembali mimpi yang sempat terhenti. Annisa sering diremehkan, dibilang tidak akan bisa sekolah karena ayahnya tidak kerja, namun ia ingin membuktikan bahwa ia bisa.
Dengan bantuan dari program keluarga harapan (PKH) Kemensos, Annisa mampu melanjutkan pendidikannya di Sekolah Rakyat. Meskipun sosok yang mengantar dirinya ke sekolah pertama kali bukanlah ayahnya, ia tidak berkecil hati dan tetap semangat.
Annisa sangat kaget dengan fasilitas belajar yang ada di Sekolah Rakyat, termasuk menggunakan tab dan laptop. Di antara lembar buku hariannya, tersimpan cita-citanya untuk menjadi pilot wanita di masa depan. Untuk ayahnya, Annisa menyimpan sebuah mimpi yang hangat, yaitu ketika ia lulus nanti sang ayah masih ada untuk menyaksikan keberhasilannya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan miniatur pengentasan kemiskinan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Dengan target total 165 titik di seluruh Indonesia pada 2025, Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan harapan kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem agar dapat menggapai cita-cita serta keluar dari jerat kemiskinan.