Legislator PAN Tom Liwafa Raih Gelar Doktor dari Universitas Airlangga

Gelap di Parlemen Dihantam dengan Keputusan yang Berat, PAN Tom Liwafa Terakui Ahli Ilmu Filsafat

Bola-bola perdebatan parlemen Indonesia tidak pernah terlalu seru. Karena setiap kali dibahas topik-topik seperti konstitusi, kebijakan, dan pendidikan. Namun, ada satu kejadian yang cukup beragum-agam di Parlemen Indonesia. Seorang legislator Partai Amanat Nasional (PAN) bernama Tom Liwafa berhasil menghantamkan dirinya sebagai dokter ilmu filsafat dari Universitas Airlangga.

Bahkan, hal ini tak berarti bahwa beliau adalah seorang yang pintar. Yang terjadi adalah legislator tersebut telah meraih gelar doktoralnya sejak tahun 2019 lalu dan hingga saat ini belum pernah mengakui dirinya sebagai seorang dokter ilmu filsafat di Universitas Airlangga.
 
Maksudnya, siapa yang bilang legislator itu pintar karena punya gelar doktoral? Padahal, itu hanya proses formal ya! Kalau mau dibuktikan, kenapa belum pernah ada kesempatan untuk mempresentasikan penelitiannya di universitas? Mungkin karena kemampuannya dalam bidang ilmu filsafat tidak terlalu bagus, kan?
 
ini parlemen memang seperti sirkus 🤡. kenapa punya legislator yang terus-menerus bingung dan tidak sabar? kalau tahu jawabannya, tapi kalau gak... 😒. apalagi sekarang ada yang berbohong tentang gelar doktoralnya. ini kalah besar dari kebocoran informasi di instagram 📱. parlemen jangan lupa kalau kita adalah masyarakat yang dipilih untuk mengatur negara, bukan untuk menunjukkan kemampuan pribadi kita sendiri 💪. dan apa dengan gelar doktoral? gak perlu jadi bahan perdebatan di parlemen 🤔.
 
kalo kalian pikir Tom Liwafa adalah ahli filsafat, tapi ternyata beliau cuma punya gelar doktoral yang tidak pernah dia gunakan di universitasnya 🤦‍♂️. kayaknya parlemen indonesia harus lebih serius lagi, nggak boleh kalah-kalahan dengan meme-meme online 😂. tapi gampangnya beliau mengakui dirinya sebagai dokter ilmu filsafat yang asli dari universitas airlangga memang bikin cerita lucu 🤣. sih, saya suka kalau parlemen bisa memberi kesempatan untuk berdiskusi dengan cara yang lebih santai dan tidak terlalu serius 😊.
 
Saya rasa ini kayak giliran siapa yang kalah di parlemen nih, siapa yang bisa bikin lawan jatuh. Tapi, saya curiga apa yang terjadi disana bukan tentang pembahasan sebenarnya, tapi tentang cara berpolitik. Siapakah sebenarnya Tom Liwafa? Apakah dia benar-benar ahli ilmu filsafat atau hanya mau bikin keramaian? Saya rasa lebih penting buatan keramaian di parlemen daripada pembahasan yang serius tentang kebijakan.
 
Hei, aku pikir si Tom Liwafa nggak bisa jadi orang yang pintar banget kayak gitu 🤔. Dia berhasil menghantamkan dirinya sendiri sebagai dokter ilmu filsafat dari Universitas Airlangga, tapi ternyata dia belum pernah mengakui diri di sana lho 😂. Aku pikir ini bukan tentang kecerdasan, tapi tentang bagaimana cara berkomunikasi yang salah, ya? 🤷‍♂️ Di kampus, kita harus bisa memberitahu orang lain tentang apa yang kita tahu dan apa yang kita lakukan dengan jujur, tidak seperti Tom Liwafa yang kayaknya "menghantamkan" dirinya sendiri 🚮. Aku harap para legislator di Parlemen Indonesia bisa belajar dari kesalahan ini dan jujur dalam berbicara, ya? 💬
 
Maksudnya siapa yang bilang leges, PAN Tom Liwafa memang punya gelar PhD dari UI, tapi kayaknya gak ada hubungannya dengan jurusan filosofi aja... Siapakah orang tuanya kalo anaknya punya PhD tapi gak sabarnya sambutkan dirinya sebagai dokter ilmu filsafat? Yang jelas, saya penasaran kenapa PAN yang sering ngomong-ngomong tentang nilai-nilai moralitas dan kebijaksanaan, ternyata punya leges yang bervariasi 🤔📚
 
Gue pikir ini tapi siapa yang beli bahwa Tom Liwafa benar-benar ahli ilmu filsafat? Beliau hanya suka main-main aja di Parlemen 🙄. Gue rasa ini bukan tentang kecerdasan, tapi tentang bagaimana cara mengelabui orang lain. Yang jadi pertanyaannya adalah, siapa yang benar-benar mengakui diri sebagai dokter ilmu filsafat di Universitas Airlangga? Beliau sendiri atau orang lain yang meraih gelarnya? 🤔 Gue rasa ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, siapa nanti yang benar-benar ahli di sana...
 
Saya pikir ini masih sering terjadi di Indonesia... legislator yang pintar tapi tidak ada pengakuan dari lembaga yang mereka claim. Tom Liwafa ini kayaknya punya potensi besar, tapi harusnya ada transparansi lebih. Saya harap bisa melihat lebih banyak story seperti ini di media massa, sehingga masyarakat bisa tahu siapa yang benar-benar pintar dan siapa yang hanya claiming. 🤔
 
ini kayaknya gak masuk akal banget sih, saya rasa kebenaran punya Tom Liwafa di sini tergantung pada siapa yang dianggap ahli dan siapa yang tidak. tapi apa yang penting adalah kita harus fokus pada kualitas pendidikan bukan hanya jumlah gelar yang dimiliki. kalau PAN bisa mengusung kebijakan yang baik dan membawa perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia, maka saya akan mendukung mereka 😊
 
Aku rasa ini bikin penasaran, siapa yang bisa membenarin si Tom Liwafa? Padahal kalau kita lihat kembali cerita beliau, ternyata gelarnya doktoral itu dari 2019 lalu, jadi kenapa lagi dia mengklaim dirinya sebagai dokter ilmu filsafat? Aku rasa ini bikin kepercayaan masyarakat terganggu. Saya ingat bahwa di Indonesia, kita senangnya punya orang yang pintar dan bisa berkontribusi pada bidang pendidikan, tapi kalau ada yang jujur dulu sebelum nanti mengklaim dirinya sebagai sesuatu yang bukan aslinya? Aku rasa ini bikin konfirmasi kinerja pemerintah yang benar-benar penting.
 
Wah kira-kira apapun yang bisa dilakukan Tom Liwafa untuk menghantamkan dirinya sendiri dengan begitu saja ? Tapi kalau benar-benar dia adalah seorang dokter ilmu filsafat dan tidak pernah mengakui dirinya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, apa arti dari semuanya itu? Mungkin bisa jadi ia hanya ingin memberikan kesan yang baik padha kerabatnya di PAN.
 
kembali
Top