Legislator Khawatir Redenominasi Ganggu Psikologi Pasar

Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengutuk wacana redenominasi rupiah. Menurutnya, hal ini tidak diperlukan dan hanya menimbulkan masalah hibridan yang akan membingungkan masyarakat.

Darmadi percaya bahwa nol pada mata uang tidak perlu dipotong karena tidak ada kebutuhan ekonomi nyata untuk dilakukan. Ia berpendapat, redenominasi hanya merupakan kebijakan kosmetik yang hanya menarik perhatian tanpa memberikan manfaat positif bagi rakyat.

Tahun ini pemerintah terus mengumumkan niat untuk meluruskan struktur nominal rupiah namun masih belum ada kemajuan yang signifikan. Pemangkasan nol ini memang bisa membawa efek psikologi pasar yang besar, tetapi Darmadi percaya hal ini tidak perlu dilakukan saat ini.

Darmadi juga menegaskan bahwa potensi kekacauan harga akan meningkat jika redenominasi diterapkan tanpa persiapan matang. Ia memberikan contoh efek domino di pasar yang akan timbul ketika nol rupiah dipotong tiba-tiba.

Darmadi juga mengkritik asumsi investor asing bahwa redenominasi menunjukkan masalah dalam ekonomi Indonesia. Menurutnya, hal ini bisa memicu outflow investasi dan membuat rupiah semakin kuat mengejar nilai dollar.
 
Aku pikir Darmadi benar-benar cerdas banget! Redenominasi rupiah kayaknya tidak perlu, asal nanti gak ada masalah hibridan yang bikin masyarakat kesulitan. Aku juga paham betapa pentingnya efek psikologi pasar, tapi aku rasa gini ini bukan momen yang tepat buat dipotong nolnya. Kalau mau redenominasi, harus ada rencana yang matang banget dulu, lama-langsung aja potong nolnya tanpa siapkan apa-apa kayaknya akan gak beres!
 
aku bingung sih kan, kalau potensi kekacauan harga naik banget tapi juga bisa memicu outflow investasi? aku pikir itu tidak masuk akal, kalau mau redenominasi harus ada strategi yang jelas untuk mengatasi risiko tersebut. lalu apa maksudnya dengan 'kebijakan kosmetik' sih? nol rupiah bukanlah cosmetik kayak banget! apakah ada contoh negara lain yang berhasil meluruskan struktur nominal mata uang mereka?
 
Minta maaf banget sih kalau dianggap kurang jujur, tapi aku pikir redenominasi tidak jadi solusi yang tepat. Kalau nol dipotong, mending masuklah ke sistem digital aja, jadi semua transaksi bisa lancar tanpa ada masalah dengan mata uang. Dan asumsi investor asing sih cuma salah paham. Aku rasa mereka lebih fokus pada efeknya di pasar global daripada memperhatikan kebutuhan rakyat Indonesia 😐.
 
apa sih yang mau diakui dengan redenominasi nol? kalau tidak ada kebutuhan ekonomi nyata kan? tapi apa salahnya dengan sedikit penurunan nilai mata uang, mungkin bisa membantu masyarakat yang sudah lama menunggu harga barang naik. tapi benar-benar nol harus dipotong? sih aku ragu-ragu...
 
Eh, toh kalau mau redenominasi rupiah aja, tapi apa keuntungannya? Sepertinya hanya membuat masalah baru, kan? Nol di uang tidak perlu dipotong, karena gini kok tidak ada ekonomi nyata yang membutuhkan. Tapi, kalau mau bikin efek psikologi pasar yang besar, toh memang bisa jadi nanti terasa... apa sih? Jadi, apakah itu wajar jika rakyat Indonesia kaget-kaget aja ketika nol di uang dipotong? Nah, mungkin Darmadi benar-benar benar, redenominasi bukan kebijakan yang penting, aja biar ngerasa modern aja. Tapi, toh siapa tau ada efek sampingan yang tidak kita lihat? 🤔
 
Aku pikir Darmadi benar-benar pintar banget! Redenominasi itu cuma sekedar ide yang tidak perlu digadang-gadang. Aku pikir pemerintah lebih baik fokus pada hal-hal yang penting seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Jangan lupa juga memperbaiki ekonomi kita secara keseluruhan, bukan hanya mengejar nilai tukar mata uang aja. Aku rasa kalau redenominasi itu bisa bikin ribet dan tidak perlu. 🤔💸
 
🤔 kalau mau redenominasikan rupiah jelas masih bisa buat efek psikologi pasar yang besar 🤑 tapi apa keuntungannya bagi masyarakat? aku pikir itu cuma kebijakan kosmetik aja sih, tidak ada manfaat positif nyata untuk kita. 😐 kalau mau mengurangi nol rupiah memang bisa membawa efek domino di pasar 📉 tapi bagaimana kalau kekacauan harga itu bisa jadi masalah yang lebih besar? aku pikir asumsi investor asing itu juga tidak benar, redenominasikan rupiah itu bukan karena ada masalah dalam ekonomi kita 🙅‍♂️. mungkin ada cara lain untuk mengatasi masalah ini yang lebih efektif dan tidak membuat rakyat bingung-bingung 🤯.
 
ya udah bayangin aja apa yang terjadi kalau nol rupiah dipotong? itu kayak memakai pasak bunga dulu, orang tidak tahu seberapa biayanya nanti. dan kalau investor asing punya kesan itu, maka efeknya jadi lebih parah. perlu diingat juga bahwa ekonomi Indonesia udah banyak mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir, tapi masih banyak lagi yang bisa dipelajari dan diperbaiki. kayaknya perlu lebih banyak diskusi sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan nanti
 
Rupiah itu gampang dipotong, tapi bagaimana caranya nih? Aku pikir dulu kalau redenominasi itu bagus, karena mau dipotong nol di mata uang kita jadi lebih masuk akal sama sama dengan mata uang asing. Tapi sekarang aku rasa aku salah, karena nol di mata uang itu gampang dipotong, tapi apa yang harus diperhatikan adalah efeknya terhadap pasar. Aku pikir kalau redenominasi dilakukan tanpa persiapan matang itu akan jadi masalah besar. Misalnya, apabila nol rupiah dipotong tiba-tiba, maka efek domino di pasar itu akan besar banget, misalnya harga barang dan makanan juga ikut naik, apa lagi kalau ada yang tidak siap, maka kekacauan itu bisa berlanjut. Aku pikir pemerintah harus fokus pada hal ini, bukan cuma-cuma nol di mata uang kita.
 
Gue pikir aja apa yang dibicarakan Darmadi sih nggak realistis banget. Redenominasi rupiah itu kan seperti mimpi lucu kayaknya, tapi ternyata masih banyak kekhawatiran dan efek psikologi pasar yang akan terjadi. Gue inget kalau beberapa tahun lalu ada contoh redenominasi mata uang lain di dunia, hasilnya ternyata tidak sesuai dengan harapan. Sekarang kalau gue ngaruh, rupiah udah stabil kok 🙄
 
ada kemungkinan gak perlu nol dipotong aja, kalau mau potong sapa sisa nilai? toh efeknya apa sih? jadi ada kekacauan pasar, efek domino, dan investor asing jadi kaget. aku pikir sebaiknya dulu analisis ekonomi Indonesia terlebih dahulu, kemudian nanti mau potong aja.
 
gak paham sih kenapa ada yang ingin redenominasi uang kita. nol di uang bukan masalah, kalau ekonomi Indonesia sudah stabil ngga perlu di potong. makanya rasanya kalau pemerintah malas membicarakan hal ini lagi. seharusnya fokus pada meningkatkan infrastruktur dan pendidikan bukannya bikin rupiah lebih ringan. kalau mau berubah, nanti harus ada rencana yang matang dulu ngga cuma ngajak masalah hibridan ke masyarakat.
 
Gue pikir kalau gini nanti jadi keburuan aja. Redenominasi itu kayak perubahan nama sekolah. Siapa yang tau apa nama itu baru atau kuno? Yang penting, mata uang ini harus stabil dan bisa dipercaya oleh investor. Kalau potong nol, kayaknya itu akan bikin kerumunan di pasar. Gue takut efek domino itu bikin rupiah semakin kuat, sehingga semua barang mahal lagi 😬
 
wahhhh, kalau potong nol di rupiah aja makin bingung banget masyarakat, tapi siapa tahu ada yang perlu diubah lagi nih 🤔. tapi apa kebutuhan ekonomi nyata itu sih, gini kayaknya biar tidak jadi masalah, tapi kalau tidak dipotong juga kaya nggak ada manfaat sama sekali 😐. dan wajib coba banget efek domino di pasar yang muncul bila potong aja nih, makin ribet banget 🤯.
 
Gue pikir Darmadi benar-benar tidak perlu ada redenominasi nol di rupiah. Kalau dipotong semua nolnya, rasanya kayak nginep di belakang. Gue juga khawatir efek domino di pasar itu nyebuh banget. Rupiah sudah kalah dalam persaingan nilai dengan dollar, gimana kalau potongan nol malah membuat rupiah semakin kuat? Biar-biar investor asing pikir Indonesia gak bisa ngelola ekonomi, tapi rasanya ini hanya cara pemerintah cari perhatian. Kalau benar-benar ada masalah ekonomi, kalau bukan potongan nol, mungkin ada solusi lain yang lebih masuk akal.
 
Mengutak-utik gini kalau pemerintah malah terus ngasih bocoran tentang redenominasi rupiah... siapa yang mau nol di potong, apa sih masalahnya? kalau tidak ada kebutuhan ekonomi nyata, toh kenapa harus dipotong? sepertinya hanya membuat rakyat bingung, kayaknya gak perlu dilakukan.
 
kembali
Top