Pramono: Banyak Siswa SMAN 72 Ingin Pindah Sekolah Akibat Ledakan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui dampak ledakan SMAN 72 Jakarta yang menyebabkan banyak siswa ingin pindah sekolah. "Dampaknya di luar dugaan saya, banyak siswa kemudian minta pindah sekolah," kata Pramono saat ditemui Minggu.
Pramono berjanji telah bertemu dengan Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta dan persoalan ini harus dirumuskan secara baik. "Karena saya tidak mau kemudian dampaknya sampai panjang," katanya.
Dukungan Pramono untuk SMAN 72 juga terungkap, ia mendukung keputusan Kepala Sekolah untuk kembali melakukan pembelajaran tatap muka. "Mudah-mudahan minggu depan sudah sepenuhnya (pembelajaran tatap muka)," katanya.
Sementara itu, Pramono juga mengakui bahwa pembelajaran daring akan terus diundang pada Senin (17/11) untuk memberikan pilihan kepada orang tua murid dan guru. "Hari Senin juga akan mengundang para orang tua murid dan juga guru, untuk diberikan pilihan, apakah mereka akan sekolah secara tatap langsung atau masih melalui daring," katanya.
Pramono juga menyatakan bahwa SMAN 72 ingin kembali melakukan pembelajaran tatap muka karena mereka ingin membuktikan bahwa sekolah tersebut sudah aman.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui dampak ledakan SMAN 72 Jakarta yang menyebabkan banyak siswa ingin pindah sekolah. "Dampaknya di luar dugaan saya, banyak siswa kemudian minta pindah sekolah," kata Pramono saat ditemui Minggu.
Pramono berjanji telah bertemu dengan Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta dan persoalan ini harus dirumuskan secara baik. "Karena saya tidak mau kemudian dampaknya sampai panjang," katanya.
Dukungan Pramono untuk SMAN 72 juga terungkap, ia mendukung keputusan Kepala Sekolah untuk kembali melakukan pembelajaran tatap muka. "Mudah-mudahan minggu depan sudah sepenuhnya (pembelajaran tatap muka)," katanya.
Sementara itu, Pramono juga mengakui bahwa pembelajaran daring akan terus diundang pada Senin (17/11) untuk memberikan pilihan kepada orang tua murid dan guru. "Hari Senin juga akan mengundang para orang tua murid dan juga guru, untuk diberikan pilihan, apakah mereka akan sekolah secara tatap langsung atau masih melalui daring," katanya.
Pramono juga menyatakan bahwa SMAN 72 ingin kembali melakukan pembelajaran tatap muka karena mereka ingin membuktikan bahwa sekolah tersebut sudah aman.