Kembara Menuju Kebenaran: Menghadapi Confrontasi Energi di Jakarta Barat
Pagi ini, serangan gas alam yang tidak sengaja menghantam daerah Jakbar di Jakarta Barat telah meninggalkan jejak kebencian dan ketakutan. Menurut laporan polisi, lima rumah hancur akibat ledakan gas alam, sedangkan dua orang terluka ringan.
Sumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku bahwa regulator longgar adalah penyebab utama kejadian ini. "Regulator tersebut tidak pasang dengan tepat, sehingga gas alam yang dihasilkan tidak dapat dikontrol," kata salah satu sumber.
Namun, pernyataan ESDM tersebut tidak disetujui oleh beberapa pihak, termasuk Kementerian Kehidupan Berbasis Bumi dan Lingkungan Hidup (KLHB). Menurut mereka, kecelakaan ini adalah bukti nyata bahwa industri energgi di Indonesia masih belum memenuhi standar keselamatan yang ideal.
Selain itu, para penghuni daerah Jakbar juga menuntut pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah regulator longgar. "Kita tidak ingin lagi menghadapi kebocoran gas alam di rumah kita," kata Rizki, salah satu korban yang terluka ringan.
Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pun segera hadir untuk meminum rekan-rekan mereka. "Saat ini kami sedang melakukan survei dan analisis lebih lanjut tentang kejadian ini," kata Wali Kota Jakarta Selatan, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pagi ini, serangan gas alam yang tidak sengaja menghantam daerah Jakbar di Jakarta Barat telah meninggalkan jejak kebencian dan ketakutan. Menurut laporan polisi, lima rumah hancur akibat ledakan gas alam, sedangkan dua orang terluka ringan.
Sumber dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku bahwa regulator longgar adalah penyebab utama kejadian ini. "Regulator tersebut tidak pasang dengan tepat, sehingga gas alam yang dihasilkan tidak dapat dikontrol," kata salah satu sumber.
Namun, pernyataan ESDM tersebut tidak disetujui oleh beberapa pihak, termasuk Kementerian Kehidupan Berbasis Bumi dan Lingkungan Hidup (KLHB). Menurut mereka, kecelakaan ini adalah bukti nyata bahwa industri energgi di Indonesia masih belum memenuhi standar keselamatan yang ideal.
Selain itu, para penghuni daerah Jakbar juga menuntut pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah regulator longgar. "Kita tidak ingin lagi menghadapi kebocoran gas alam di rumah kita," kata Rizki, salah satu korban yang terluka ringan.
Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pun segera hadir untuk meminum rekan-rekan mereka. "Saat ini kami sedang melakukan survei dan analisis lebih lanjut tentang kejadian ini," kata Wali Kota Jakarta Selatan, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.