Kebanyakan WNI Tidak Mendapatkan Jaminan Keselamatan di Kamboja
Jika dilihat dari jumlahnya, lebih dari 100 ribu warga negara Indonesia (WNI) bekerja di Kamboja. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan ada banyak orang WNI yang bekerja di sektor formal maupun informal di Kamboja.
Banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja, menurut Menko Muhaimin Iskandar, mencatat terdapat banyak WNI yang bekerja di sektor kuliner. "Ada soto Lamongan, ada rujak cingur, pecel Madiun", katanya.
Namun, hal ini memberikan ironi bagi negara tersebut karena Kamboja belum memiliki kerja sama resmi dengan Indonesia yang menjamin keselamatan dan hak-hak pekerja migran asal Indonesia. Potensi eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang terhadap pekerja migran yang tidak melalui jalur resmi sangat tinggi.
Menko Muhaimin Iskandar juga meminta agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja di Kamboja karena negara tersebut bukan tempat aman untuk pekerja migran. Ia menyosialisasikan bahwa Indonesia terus mengkampanyekan dan menyebarkan informasi agar WNI tidak bergabung dengan perdagangan orang di Kamboja.
Perlu diingat, tidak semua orang yang bekerja di Kamboja merupakan pekerja migran. Ada juga yang bekerja sebagai konsumsi atau men-support kehidupannya.
Jika dilihat dari jumlahnya, lebih dari 100 ribu warga negara Indonesia (WNI) bekerja di Kamboja. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan ada banyak orang WNI yang bekerja di sektor formal maupun informal di Kamboja.
Banyaknya pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja, menurut Menko Muhaimin Iskandar, mencatat terdapat banyak WNI yang bekerja di sektor kuliner. "Ada soto Lamongan, ada rujak cingur, pecel Madiun", katanya.
Namun, hal ini memberikan ironi bagi negara tersebut karena Kamboja belum memiliki kerja sama resmi dengan Indonesia yang menjamin keselamatan dan hak-hak pekerja migran asal Indonesia. Potensi eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang terhadap pekerja migran yang tidak melalui jalur resmi sangat tinggi.
Menko Muhaimin Iskandar juga meminta agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja di Kamboja karena negara tersebut bukan tempat aman untuk pekerja migran. Ia menyosialisasikan bahwa Indonesia terus mengkampanyekan dan menyebarkan informasi agar WNI tidak bergabung dengan perdagangan orang di Kamboja.
Perlu diingat, tidak semua orang yang bekerja di Kamboja merupakan pekerja migran. Ada juga yang bekerja sebagai konsumsi atau men-support kehidupannya.