Kasus Perkosa Remaja Berusia 16 Tahun di Jakarta Timur Menjadi Paling Berat dalam Sejarahnya
Pada bulan Oktober 2025, sebuah kasus perkosa remaja berusia 16 tahun di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim), menjadi poin terbesar dalam sejarah kejadian serupa di wilayah tersebut. Korban, yang masih belia, mengalami trauma hidup yang luar biasa setelah diperkosa oleh seorang pria berusia 65 tahun.
Menurut Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini, pelaku tersebut sempat melarikan diri ke kandang ayam setelah korban memutuskan melaporkan kejadian itu kepada polisi. "Kemudian, pada kesempatan itu juga setelah membuat LP (laporan polisi) malam harinya, agak terjadi kericuhan di dalam lingkungan itu sehingga pelaku ini sempat melarikan diri di bawah kandang ayam," tuturnya.
Investigasi menunjukkan bahwa korban sering dipanggil ke rumah pelaku dan bahkan diperkosa berkali-kali sebelum akhirnya terjadi kejadian yang mengakibatkan hamil. Pelaku memiliki warung di rumahnya dan sering berimagin-imagin ke dalam hati korban.
Selain itu, pihak kepolisian telah memberikan layanan psikologi kepada korban serta memulai pemulihan mental korban yang sedang dilakukan. Korban juga ditemukan hamil setelah terjadi kejadian tersebut.
Kasus ini menegaskan betapa seriusnya tindakan perkosaan terhadap anak-anak dan remaja, yang bisa menyebabkan dampak psikologis yang luar biasa dalam jangka panjang. Pihak kepolisian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melarang perilaku ini agar tidak terjadi lagi kasus serupa di masa depan.
Pada bulan Oktober 2025, sebuah kasus perkosa remaja berusia 16 tahun di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim), menjadi poin terbesar dalam sejarah kejadian serupa di wilayah tersebut. Korban, yang masih belia, mengalami trauma hidup yang luar biasa setelah diperkosa oleh seorang pria berusia 65 tahun.
Menurut Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini, pelaku tersebut sempat melarikan diri ke kandang ayam setelah korban memutuskan melaporkan kejadian itu kepada polisi. "Kemudian, pada kesempatan itu juga setelah membuat LP (laporan polisi) malam harinya, agak terjadi kericuhan di dalam lingkungan itu sehingga pelaku ini sempat melarikan diri di bawah kandang ayam," tuturnya.
Investigasi menunjukkan bahwa korban sering dipanggil ke rumah pelaku dan bahkan diperkosa berkali-kali sebelum akhirnya terjadi kejadian yang mengakibatkan hamil. Pelaku memiliki warung di rumahnya dan sering berimagin-imagin ke dalam hati korban.
Selain itu, pihak kepolisian telah memberikan layanan psikologi kepada korban serta memulai pemulihan mental korban yang sedang dilakukan. Korban juga ditemukan hamil setelah terjadi kejadian tersebut.
Kasus ini menegaskan betapa seriusnya tindakan perkosaan terhadap anak-anak dan remaja, yang bisa menyebabkan dampak psikologis yang luar biasa dalam jangka panjang. Pihak kepolisian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melarang perilaku ini agar tidak terjadi lagi kasus serupa di masa depan.