LAB45 Pertanyakan Kemampuan Fiskal Belanja Alutsista Pemerintahan Prabowo

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan anggaran besar-besaran untuk pengadaan alutsista, namun kemampuan fiskal negara untuk membayar biaya tersebut masih menjadi pertanyaan. Pembiayaan yang sangat fantastis ini hanya merupakan salah satu dari program-program besar-besarnya, seperti program makan bergizi gratis, Koperasi Merah Putih, dan lain-lain.

Reine Prihandoko, analis utama politik keamanan Laboratorium Indonesia 2045, mengkritik pengadaan alutsista yang tidak efektif. Pengadaan ini menggunakan pinjaman luar negeri tanpa jaminan pemerintah melalui alokasi rupiah murni pendamping (RMP), sehingga membuat Pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki fleksibilitas anggaran yang sangat luas dalam melakukan pengadaan pertahanan.

Menurut Reine, angka Rp 335 triliun untuk alokasi belanja pertahanan di buku II R-APBN 2026 adalah sekitar 1,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, jauh melampaui rata-rata selama satu dekade terakhir. Hal ini menimbulkan risiko besar bagi negara ketika mempertimbangkan utang-utang yang akan ditarik di masa depan.

Selain itu, Reine juga berpendapat bahwa pembiayaan sistem persenjataan menggunakan sepenuhnya utang luar negeri tanpa jaminan pemerintah melalui RMP sangat bergantung pada kemampuan Pemerintahan Prabowo-Gibran mencari sumber pinjaman luar negeri dengan kesepakatan yang tidak memberatkan perekonomian Indonesia.
 
Banyak nyesel, apa artinya kita harus berutang ratusan triliun rupiah hanya untuk membeli senjata-senjata militer? Kalau gini aja, bagaimana kita bisa mengurus kebutuhan-kebutuhan sosial seperti makanan bergizi gratis dan Koperasi Merah Putih? Tapi, sepertinya hanya kalah dalam mempertaruhkan uang rakyat kita. Pinjaman luar negeri tanpa jaminan itu seperti main dadu, bagaimana tau kalau gini aja kita bisa mencari pinjaman lagi nanti? Kalau gini aja, bagaimana kita bisa pasti utama-utamanya kita bisa bayar utang-utang tersebut? 🤔😟
 
Gue jadi pikir, kalau kaya banyak anggaran buat alutsista kayak gini, tolu jadi gampang banget sih ngebutot pinjaman luar negeri. Gue rasa itu nggak adil, kalo pengelola negara harus ngurus utang, tapi kalau uleknya bukannya kaya banyak duit untung, kayaknya gak perlu khawatir deh. Tapi, di balik cerita ini gue jadi penasaran, siapa yang benar-benar mengelola dulu uang itu? Gue rasa kalo RMP itu nggak jelas, kan?
 
Gue pikir kalau ini salah tujuan, kayak ngejar senjata apa pun tapi gak nguragi pembangunan pendidikan atau infrastruktur ya... alutsista kan hanya bagian kecil dari keamanan, tapi apa kalau kita fokus lebih banyak pada pendidikan, pengembangan infrastruktur, dan penanganan masalah sosial? Gue rasa itu yang sebenarnya penting untuk membangun negara yang kuat 🤑
 
Gak bisa dipungut nadi sih, kalau pemerintah ini begitu liburan biaya untuk alutsista. Kalau aslinya ada masalah keamanan di negara ini, jangan lupa sih apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Membayar utang-utang yang sudah ada, atau memperbaiki infrastruktur. Gak ada logika sih mengalokasikan biaya besar-besaran untuk sesuatu yang tidak jelas keberlanggananannya.

Dan juga kalau aslinya ingin mencari pinjaman luar negeri, jangan lupa juga sih ada masalah keuangan internalnya sendiri. Gak ada yang bilang Indonesia bisa berkelana dengan bebas jika utang-utangnya tidak dibayar. Kalau pemerintah ini begitu bergantung pada pinjaman luar negeri, maka apa yang akan terjadi ketika pinjaman itu mati? Hmm, kalau aslinya ada kesan bahwa pemerintah ini ingin berkelana-kelana seperti kambing tanpa jarang.
 
Aku pikir nggak bisa, serius aja. Maka-maka apa biayanya belanja alutsista itu? Rp 335 triliun, tapi kemampuan fiskal negara sendiri masih nggak bisa diandalkan. Aku suka dengar bahwa program makan bergizi gratis dan Koperasi Merah Putih juga nggak ada masalah keuangan. Tapi alutsista? Jadi nggak ada masalah lagi, kan? 🤔
 
GAK BISA BAWAH TINGA YANG PENGADAAN ALUTSISTA ITU TIDAK AKAN KERJA... SEMUA BIAYA ITU DIJAMINKAN DENGAN UTANG LUAR NEGERI, APAKIRA MEREKA SUDAH BESA BISA MELUNASNYA SEBAGAI NYATA? ITU HANYA CARA CERMAT Pemerintahan Prabowo Gibran untuk terus-terusan menganggarkan uang negara di beli-beli senjata, padahal masalah utama Indonesia masih banyak yang belum terpecahkan...
 
Gue pikir kalau gini nggak masuk akal banget, gak cuma biaya alutsista saja, tapi semuanya juga harus dipinjam dulu! 😲 Jadi, apa gede sih biaya itu? Kalau gak ada pinjaman luar negeri, mungkin bisa lebih terkontrol. Tapi, kalau harus meminjam banyak, jangan sampai gue rasa saya yang wajib membayar utang-utang itu! 🤑
 
Bisanya gini sih, nggak ada yang tahu siapa aja sih siapa yang bayar utangnya 😂. Pinjaman luar negeri tanpa jaminan, ini seperti main kerucut ya! 🔄 Bagaimana caranya sih mereka beritahunya kalau tidak ada masalah? 😏 Dan apa itu RMP aja, kalau gak ada jaminan siapa yang mau membayar utangnya? 🤑 Selain itu, Rp 335 triliun untuk belanja pertahanan, ini sangat fantastis banget! 💸 Apalagi jika mereka bayar utangnya sama-sama dengan pinjaman luar negeri. Kalo begitu sih negara kita bisa jadi kaya raya ya 😂, tapi bagaimana caranya sih kita bisa mempertahankan rapiannya? 🤔
 
kembali
Top